Keren! Melalui BOSS, Sampah dari Waduk Saguling Diolah Jadi Briket dan Pelet

Sabtu, 26 Maret 2022 - 19:12 WIB
loading...
Keren! Melalui BOSS, Sampah dari Waduk Saguling Diolah Jadi Briket dan Pelet
Fasilitas Biomass Operating System of Saguling (BOSS) milik PT IP Saguling POMU di Kecamatan Cihampelas, KBB, yang jadi tempat pengolahan sampah dari Waduk Saguling menjadi briket, pelet, pakan ternak, dan pupuk. Foto/MPI/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - PT Indonesia Power (IP) Saguling POMU memanfaatkan keberadaan sampah yang ada di sekitar Waduk Saguling untuk diolah menjadi briket. Fasilitas itu terdapat di Biomass Operating System of Saguling (BOSS) yang berlokasi di Jalan Raya Pembangunan, Desa/Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Manager Sipil dan Lingkungan, PT IP Saguling POMU, Novi Haryanto mengatakan, pengolahan sampah yang dilakukan di BOSS untuk menjadi bahan bakar seperti briket dan pelet. Hal itu terinspirasi dari IP Bali yang mampu mengolah sampah dan gulma menjadi produk yang berdayaguna dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

"BOSS ini adalah pilot project yang diinisiasi sejak tahun 2019. Ide awalnya memanfaatkan sampah dan gulma seperti eceng gondok, yang selama ini masuk ke Saguling dan dibersihkan setiap tahun," tuturnya, Sabtu (26/3/2022).

Menurutnya, briket atau pelet bisa dipakai sebagai bahan bakar rumah tangga dan juga untuk pembangkit listrik, karena ada mesin diesel yang bahan bakunya memakai briket. Hal itu sudah diujicobakan di PLTU Lontar Tangerang, PLTU Suralaya, Cilegon Banten, dan PLTU Pelabuan Ratu, yang diharapkan bisa menghemat bahan bakar.



Berdasarkan hasil kajian, di Waduk Saguling terdapat sekitar 23 jenis sampah baik organik maupun anorganik. Namun yang paling mendominasi seperti sampah plastik, kayu, karet, kayu lapuk, batok kelapa, eceng gondok, dan yang lainnya. Jika dibiarkan sampah-sampah itu tentunya akan mengganggu operasional mesin pembangkit listrik.

"Luas Saguling itu sekitar 6.200 hektare dan sekitar 97 hektare-nya dipenuhi eceng gondok. Jika diasumsikan tinggi eceng gondok rata-rata 0,8 meter, maka dengan luasan tadi, terdapat sekitar 760.000 ton eceng gondok di Waduk Saguling yang harus dibersihkan secara kontinyu," tuturnya.

Novi menyebutkan, pengolahan sampah menjadi briket dan pelet dengan teknologi BOSS menggunakan mesin pencacah dan mixer. Awalnya sampah dipilah organik dan anorganik lalu disimpan di tempat khusus untuk proses fermentasi. Yakni dengan ditambahkan bioaktifator, agar proses pembusukannya tidak menimbulkan bau.

Setelah berproses selama tujuh hari, kemudian dilakukan pencacahan secara halus dan kasar dengan besaran tertentu. Lalu menghasilkan tepung biomasa organik dan anorganik. Berikutnya dicampurkan lagi dengan perbandingan komposisi 50:50 sehingga dapat menghasilkan briket dengan kandungan 3.600 kilokalori.

"Kami baru coba mengenalkan produk ini ke masyarakat, kalau bisa diterima maka ke depan produksinya akan ditingkatkan. Selain briket, pelet, ke depan sampah yang diolah bisa jadi pakan ternak dan pupuk," pungkasnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2322 seconds (0.1#10.140)