Tokoh Papua Sebut DOB Rahmat Tuhan yang Disebut dalam Alkitab

Sabtu, 26 Maret 2022 - 12:15 WIB
loading...
A A A


"Ayat-ayat tersebut dinilai mengandung pesan Tuhan agar umat terus terlibat dalam proses pembangunan untuk dapat melihat kemuliaan Tuhan," bebernya.

Sejalan dengan firman Tuhan di atas, pemekaran DOB di Papua mutlak diperlukan mengingat kondisi wilayah yang terlalu luas. Jika ada masyarakat yang menolak pemekaran DOB, Freddy mengajak mereka untuk kembali mempelajari firman Tuhan secara seksama.

Diakui, bahwa ada tokoh-tokoh pendeta yang menolak pemekaran DOB, karena dinilai akan semakin menyisihkan keberadaan Orang Asli Papua (OAP). Menurut Freddy, pandangan tersebut cenderung partikularistik dan sempit.

“Para pendeta harus kembali pada pemahaman, bahwa hukum kasih dan perintah penginjilan yang disampaikan Yesus bersifat universal. Tidak ada sekat pemisah, baik suku, bangsa, ras, warna kulit, jenis rambut, maupun bahasa," jelasnya.

Pendeta senior yang juga pernah menjadi anggota DPRP dan Ketua Kantor KOMNAS HAM Papua ini menambakan, dunia pun mengalami globalisasi, sehingga hampir semua sekat telah terbuka.



“Sangat naif jika ada pendeta-pendeta yang menutup diri terhadap pihak lain, kemudian menjustifikasi pandangannya dengan kutipan ayat suci,” tegasnya.

Menurut Freddy, seluruh dinamika yang terjadi di Papua pun harus sejalan dengan upaya untuk mendatangkan tanda-tanda Kerajaan Allah. Tuhan inginkan Papua menjadi maju dan umatnya sejahtera.

“Tuhan tentu tidak menginginkan bangsa ini tinggal dalam keterbelakangan, dan ini stigma yang sudah lama diderita oleh orang-orang di Tanah Papua. Dengan otonomi ini sekarang, kita balikkan stigma tersebut," bebernya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2812 seconds (0.1#10.140)