Dosen IPB University Meninggal di RSUD Bogor, Rektor Sebut Hasil Swab Test Negatif

Jum'at, 24 April 2020 - 14:19 WIB
loading...
Dosen IPB University Meninggal di RSUD Bogor, Rektor Sebut Hasil Swab Test Negatif
Satu dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB University yang meninggal di RSUD Bogor pada Rabu (22/4/2020) dipastikan bukan karena COVID-19. Ilustrasi/Dok/SINDOnews
A A A
BOGOR - Satu dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB University yang meninggal di RSUD Bogor pada Rabu (22/4/2020) dipastikan bukan karena virus Corona atau COVID-19. Rektor IPB University Arif Satria menyatakan hasil swab test terhadap Prof Dr Ir Memen Surahman dinyatakan negatif.

"Beliau di Swab (PCR Test COVID-19), hasilnya negatif. Diagnosisnya penyakit lain mas," kata Arif saat dikonfirmasi melalui layanan pesan WhatsApp-nya kepada SINDO, Jumat (24/4/2020). (Baca juga; Selama Pandemi Corona Sudah Lima Akademisi IPB University Meninggal Dunia )

Namun, Arif enggan menjelaskan tentang penyakit yang diderita almarhum. "Saya tidak berwenang menjelaskan tentang penyakit. Hanya keluarga yang berwenang memberi tahu," ungkapnya saat dikonfirmasi tentang penyebab meninggalnya pakar teknologi benih itu.

Sebelumnya dalam keterangan tertulis, IPB University menyatakan kembali berduka atas meninggalnya Prof Dr Ir Memen Surahman, dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian di RSUD Kota Bogor Rabu (22/04/2020) pukul 15.30 WIB. (Baca juga; Gandeng LIPI, Jabar Percepat Penanggulangan Pandemi COVID-19 )

"IPB University sangat kehilangan salah satu putra terbaiknya. Almarhum telah melahirkan karya-karya inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Semoga ini menjadi amal soleh. Semoga beliau husnul khotimah dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah," keterangan IPB University.

Ia menyebutkan, selama ini IPB University sudah melakukan langkah-langkah maksimal untuk mencegah warga IPB University dari penyakit dengan sejumlah protokol yang telah dijalankan. "Juga kepada almarhum, IPB University sudah berusaha memberikan pelayanan maksimal dengan bekerja sama dengan rumah sakit," ungkapnya.

Sekadar diketahui berdasarkan catatan SINDOnews, dalam kurun waktu kurang dari satu bulan sudah ada lima putra terbaik IPB University yang meninggal dunia di masa pandemi virus Corona. Kelimanya, adalah Aji Hermawan (25 Maret di RS Hermina Bogor), Asep Setiawan (02 April di RS Azra Bogor), Yusran Massijaya (10 April di RSPAD Gatot Subroto Jakarta), Mohammad Nadjikh (17 April di Surabaya) dan terakhir Memen Surahman (22 April di RSUD Bogor).

Meski belum ada keterangan resmi soal diagnosa penyakit yang diidap para almarhum itu apakah terkait dengan COVID-19 atau bukan. Namun, Arif dalam keterangan pers tertulisnya kerap menyampaikan tentang langkah-langkah antisipasi pencegahan penyakit dan protokol kesehatan.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1582 seconds (0.1#10.140)