Sukabumi Diguncang Gempa M4,9 BMKG Sebut Akibat Megathrust Selatan Jawa
loading...
A
A
A
SUKABUMI - Aktivitas zona subduksi atau Megathrust di selatan Jawa, memicu terjadinya gempa bumi bermagnitudo 4,9. Gempa bumi pada Jumat (18/3/2022) malam, sekitar pukul 22.04 WIB tersebut, berpusat di 152 km tenggara Sukabumi, dengan kedalaman 16 km.
Gempa bumi yang terjadi, merupakan tektonik. Hasil analisa BMKG menunjukkan, bahwa gempa bumi ini terletak pada koordinat 8.33 LS dan 106.83 BT, atau tepatnya berlokasi di laut yang ada di tenggaram Sukabumi.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Zona Subduksi (Megathrust) di Selatan pulau Jawa. Dimana Lempeng Indo-Australia menyelusup menunjam ke bawah Lempeng Eurasia, " jelas Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan, Hartanto.
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Simpenan dengan Skala Intensitas II MMI, di mana getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.
Hingga pukul 22:35 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Arif budianto
Gempa bumi yang terjadi, merupakan tektonik. Hasil analisa BMKG menunjukkan, bahwa gempa bumi ini terletak pada koordinat 8.33 LS dan 106.83 BT, atau tepatnya berlokasi di laut yang ada di tenggaram Sukabumi.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Zona Subduksi (Megathrust) di Selatan pulau Jawa. Dimana Lempeng Indo-Australia menyelusup menunjam ke bawah Lempeng Eurasia, " jelas Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan, Hartanto.
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Simpenan dengan Skala Intensitas II MMI, di mana getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.
Hingga pukul 22:35 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Arif budianto
(eyt)