Karomah Kiai Kholil Bangkalan yang Membuat Kompeni Belanda dan Santri Terkaget-kaget
loading...
A
A
A
"Besar juga ya sapi kamu, lebih besar daripada yang disembelih saat tahlilan kemarin," kata Mbah Kholil sambil menepuk-nepuk sapi.
Santri tersebut tersenyum dan sedikit bangga mendengar pujian tersebut.
Selanjutnya di depan para santri lainnya, Mbah Kholil meminta dibuatkan timbangan besar dari glugu (batang kelapa) dan dibawakan secarik kertas.
Setelah timbangan dari pohon kelapa telah jadi, sapi milik santri ditambatkan di sisi kiri. Timbangan pun timpang, berat sebelah.
Namun yang membuat takjub, Mbah Kholil kemudian menulis kalimat tahlil tiga kali dan kalimat muhammadurrasulullah, yang sama persis saat memimpin tahlil di kediaman santri tersebut.
Kertas tersebut kemudian ditaruh di timbangan sebelah kanan. Ajaibnya, timbangan jadi berat sebelah ke kanan. Sapi gemuk yang ada di sebelah kiri jadi kalah berat dengan selembar kertas yang ditulis Kiai Kholil Bangkalan. Semua santri yang menyaksikan terkaget-kaget.
Begitu juga ketika Belanda menangkap Kiai Kholil Bangkalan dengan harapan para pejuang menyerahkan diri. Tetapi justru ditangkapnya Kiai Kholil malah membuat pusing pihak Belanda pusing karena ada kejadian-kejadian aneh yang tidak bisa dimengerti.
Di antaranya seperti tidak bisa dikuncinya pintu penjara, sehingga mereka harus berjaga penuh supaya para tahanan tidak melarikan diri.
Di hari-hari selanjutnya, ribuan orang datang ingin menjenguk dan memberi makanan kepada Kiai Kholil Bangkalan, bahkan banyak yang meminta ikut ditahan bersamanya. Kejadian tersebut menjadikan pihak Belanda akhitrnya merelakan Kiai Kholil Bangkalan untuk dibebaskan.
Salah satu karomah sang kiai yang diyakini para santrinya hingga kini yaitu saat bertempur melawan Belanda. Kiai Kholil Bangkalan mengacau konsentrasi tentara Sekutu dengan mengerahkan pasukan lebah gaib.
Santri tersebut tersenyum dan sedikit bangga mendengar pujian tersebut.
Selanjutnya di depan para santri lainnya, Mbah Kholil meminta dibuatkan timbangan besar dari glugu (batang kelapa) dan dibawakan secarik kertas.
Setelah timbangan dari pohon kelapa telah jadi, sapi milik santri ditambatkan di sisi kiri. Timbangan pun timpang, berat sebelah.
Namun yang membuat takjub, Mbah Kholil kemudian menulis kalimat tahlil tiga kali dan kalimat muhammadurrasulullah, yang sama persis saat memimpin tahlil di kediaman santri tersebut.
Kertas tersebut kemudian ditaruh di timbangan sebelah kanan. Ajaibnya, timbangan jadi berat sebelah ke kanan. Sapi gemuk yang ada di sebelah kiri jadi kalah berat dengan selembar kertas yang ditulis Kiai Kholil Bangkalan. Semua santri yang menyaksikan terkaget-kaget.
Begitu juga ketika Belanda menangkap Kiai Kholil Bangkalan dengan harapan para pejuang menyerahkan diri. Tetapi justru ditangkapnya Kiai Kholil malah membuat pusing pihak Belanda pusing karena ada kejadian-kejadian aneh yang tidak bisa dimengerti.
Di antaranya seperti tidak bisa dikuncinya pintu penjara, sehingga mereka harus berjaga penuh supaya para tahanan tidak melarikan diri.
Di hari-hari selanjutnya, ribuan orang datang ingin menjenguk dan memberi makanan kepada Kiai Kholil Bangkalan, bahkan banyak yang meminta ikut ditahan bersamanya. Kejadian tersebut menjadikan pihak Belanda akhitrnya merelakan Kiai Kholil Bangkalan untuk dibebaskan.
Salah satu karomah sang kiai yang diyakini para santrinya hingga kini yaitu saat bertempur melawan Belanda. Kiai Kholil Bangkalan mengacau konsentrasi tentara Sekutu dengan mengerahkan pasukan lebah gaib.