Jelang Ramadan, Harga Cabai di Maros Semakin 'Pedas'
loading...
A
A
A
MAROS - Sebulan menjelang bulan suci Ramadan, sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan harga di Pasar Tramo Butta Salewangang Maros. Salah satunya yakni cabai yang harganya semakin 'pedas'.
Salah satu pedagang di pasar itu, Muhtar, mengatakan cabai rawit menjadi komoditas yang harganya paling meningkat tajam. Harga cabai rawit saat ini mencapai Rp60.000 per kilogram.
" Harga cabai sekarang mahal sekali. Khusus di Kabupaten Maros saja itu harganya sudah mencapai Rp60.000 per kilogram. Sebelumnya hanya sekitar Rp15.000 per kilogram," tuturnya.
Dia menyebut kenaikan ini sudah terjadi sejak empat bulan terkhir dan meningkat secara bertahap. Muhtar memprediksi kenaikan harga bahan pokok akan terus terjadi hingga memasuki Ramadan nanti.
"Menjelang Ramadan itu kemungkinan akan naik lagi. Harga tertinggi di sini itu bisa mencapai Rp80.000 per kilogram," tuturnya.
Ia mengaku kenaikan dipicu akibat sulitnya mendapatkan stok cabai.
"Kami terkendala dari hasil panen. Tak hanya itu juga dari pengiriman, sehingga stok yang kami jual itu terbatas. Terkhusus di Kabupaten Maros, itu mereka mengambil stok dari Enrekang hingga Jeneponto," ungkapnya.
Dengan adanya kenaikan harga cabai ini, Muhtar mengaku sangat berdampak terhadap penjualan bahan pokok lainnya. Hanya saja, dia mengakali dengan pengurangan harga sembako yang lain
"Sehingga pembeli tidak terlalu merasa diberatkan," ujar dia..
Salah seorang pembeli, Fitri, mengatakan kenaikan harga cabai sangat memberatkan masyarakat. Apalagi, bagi mereka yang memang berjualan makanan dan membutuhkan cabai sebagai bahan pokoknya.
"Kalau misalnya seperti kita yang jualan lalapan, tentunya butuh cabai. Nah, kalau harganya mahal begini kan kita jadi kesulitan untuk menekan biaya pengeluaran," tukasnya.
Salah satu pedagang di pasar itu, Muhtar, mengatakan cabai rawit menjadi komoditas yang harganya paling meningkat tajam. Harga cabai rawit saat ini mencapai Rp60.000 per kilogram.
" Harga cabai sekarang mahal sekali. Khusus di Kabupaten Maros saja itu harganya sudah mencapai Rp60.000 per kilogram. Sebelumnya hanya sekitar Rp15.000 per kilogram," tuturnya.
Dia menyebut kenaikan ini sudah terjadi sejak empat bulan terkhir dan meningkat secara bertahap. Muhtar memprediksi kenaikan harga bahan pokok akan terus terjadi hingga memasuki Ramadan nanti.
"Menjelang Ramadan itu kemungkinan akan naik lagi. Harga tertinggi di sini itu bisa mencapai Rp80.000 per kilogram," tuturnya.
Ia mengaku kenaikan dipicu akibat sulitnya mendapatkan stok cabai.
"Kami terkendala dari hasil panen. Tak hanya itu juga dari pengiriman, sehingga stok yang kami jual itu terbatas. Terkhusus di Kabupaten Maros, itu mereka mengambil stok dari Enrekang hingga Jeneponto," ungkapnya.
Dengan adanya kenaikan harga cabai ini, Muhtar mengaku sangat berdampak terhadap penjualan bahan pokok lainnya. Hanya saja, dia mengakali dengan pengurangan harga sembako yang lain
"Sehingga pembeli tidak terlalu merasa diberatkan," ujar dia..
Salah seorang pembeli, Fitri, mengatakan kenaikan harga cabai sangat memberatkan masyarakat. Apalagi, bagi mereka yang memang berjualan makanan dan membutuhkan cabai sebagai bahan pokoknya.
"Kalau misalnya seperti kita yang jualan lalapan, tentunya butuh cabai. Nah, kalau harganya mahal begini kan kita jadi kesulitan untuk menekan biaya pengeluaran," tukasnya.
(tri)