Pandemi Corona di Wuhan Reda, COVID-19 Muncul di Kota Harbin, China
loading...
A
A
A
HARBIN - Pemerintah Kota Harbin di Provinsi Heilongjang, China, langsung memberlakukan lockdown atau karantina wilayah setelah menemukan kasus COVID-19. Di kota berpenduduk sekitar 10 juta jiwa, dilaporkan sudah ada 70 orang terinfeksi virus Corona dan lebih dari 4.000 orang lainnya sedang dites COVID-19.
Kasus di Kota Harbin muncul setelah pandemi virus Corona di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, mereda. Menurut laporan media lokal, virus itu diyakini "diimpor" ke megacity tersebut oleh seorang pelajar yang kembali dari New York, Amerika Serikat (AS).
Para pejabat telah melarang pertemuan publik dan memerintahkan masyarakat untuk memonitor secara dekat pengunjung dan kendaraan non-lokal. Pos pemeriksaan telah dipasang di bandara dan stasiun kereta api, untuk menyaring mereka yang datang dari tempat lain. Warga di kota tersebut kini dirundung ketakutan karena khawatir akan tertular virus Corona.
"Saya tidak akan membawa anak perempuan atau orang tua saya ke luar lagi. Jika kami membutuhkan makanan atau sayuran, kami hanya membiarkan suami saya membelinya dalam perjalanan pulang," kata seorang warga Harbin berusia 34 tahun yang mengidentifikasi dirinya sebagai Sun.
Pada awal April, Harbin mengadopsi kebijakan karantina selama 28 hari untuk pengunjung dari luar negeri. Mereka yang datang tiba diberikan tes asam nukleat dan antibodi. (Baca juga; UPDATE Corona: 2,6 Juta Terinfeksi, AS dan Eropa Masih yang Tertinggi )
Provinsi Heilongjang, di mana Harbin berada, menjadi garda terdepan untuk mengidentifikasi warga yang tiba dari Rusia. Tujuannya mencegah penyebaran penyakit COVID-19. (Baca juga; Di Kota Bogor Ada 38 Pasien Meninggal Terkait Virus Corona )
"Semua kasus yang dikonfirmasi, kasus suspect, kontak dekat orang tanpa gejala dan kontak dekat dari kontak dekat harus dikarantina dan dites," bunyi pernyataan resmi oleh pemerintah Harbin, seperti dikutip Reuters.
Satu cluster wabah berpusat pada seorang pria 87 tahun dengan nama pendek Chen yang sebelumnya dirawat di rumah sakit. Dia telah menginfeksi sedikitnya 78 orang, termasuk pasien lain, staf medis dan anggota keluarga.
Awal pekan ini, Mongolia Dalam melaporkan kasus COVID-19 dan korban dirawat di salah satu rumah sakit yang sama dengan Chen yang menerima perawatan. Data worldometers hingga Jumat (24/4/2020) pukul 07.30 WIB, ada 82.798 kasus infeksi COVID-19 yang dilaporkan di China, dengan 4.632 kematian dan sebanyak 77.207 pasien berhasil disembuhkan.
Kasus di Kota Harbin muncul setelah pandemi virus Corona di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, mereda. Menurut laporan media lokal, virus itu diyakini "diimpor" ke megacity tersebut oleh seorang pelajar yang kembali dari New York, Amerika Serikat (AS).
Para pejabat telah melarang pertemuan publik dan memerintahkan masyarakat untuk memonitor secara dekat pengunjung dan kendaraan non-lokal. Pos pemeriksaan telah dipasang di bandara dan stasiun kereta api, untuk menyaring mereka yang datang dari tempat lain. Warga di kota tersebut kini dirundung ketakutan karena khawatir akan tertular virus Corona.
"Saya tidak akan membawa anak perempuan atau orang tua saya ke luar lagi. Jika kami membutuhkan makanan atau sayuran, kami hanya membiarkan suami saya membelinya dalam perjalanan pulang," kata seorang warga Harbin berusia 34 tahun yang mengidentifikasi dirinya sebagai Sun.
Pada awal April, Harbin mengadopsi kebijakan karantina selama 28 hari untuk pengunjung dari luar negeri. Mereka yang datang tiba diberikan tes asam nukleat dan antibodi. (Baca juga; UPDATE Corona: 2,6 Juta Terinfeksi, AS dan Eropa Masih yang Tertinggi )
Provinsi Heilongjang, di mana Harbin berada, menjadi garda terdepan untuk mengidentifikasi warga yang tiba dari Rusia. Tujuannya mencegah penyebaran penyakit COVID-19. (Baca juga; Di Kota Bogor Ada 38 Pasien Meninggal Terkait Virus Corona )
"Semua kasus yang dikonfirmasi, kasus suspect, kontak dekat orang tanpa gejala dan kontak dekat dari kontak dekat harus dikarantina dan dites," bunyi pernyataan resmi oleh pemerintah Harbin, seperti dikutip Reuters.
Satu cluster wabah berpusat pada seorang pria 87 tahun dengan nama pendek Chen yang sebelumnya dirawat di rumah sakit. Dia telah menginfeksi sedikitnya 78 orang, termasuk pasien lain, staf medis dan anggota keluarga.
Awal pekan ini, Mongolia Dalam melaporkan kasus COVID-19 dan korban dirawat di salah satu rumah sakit yang sama dengan Chen yang menerima perawatan. Data worldometers hingga Jumat (24/4/2020) pukul 07.30 WIB, ada 82.798 kasus infeksi COVID-19 yang dilaporkan di China, dengan 4.632 kematian dan sebanyak 77.207 pasien berhasil disembuhkan.
(wib)