DIY Tuan Rumah Pesparawi XIII, Paku Alam Ingatkan Soal Antisipasi COVID-19
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Pesparawi Nasional bersama Direktur Urusan Agama Kristen Kementerian Agama (Kemenag) melakukan audiensi dengan Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X di Ndalem Ageng, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (1/3/2022). Audiensi itu membahas mengenai rencana penyelenggaraan Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XIII di DIY pada Juni 2022 mendatang.
Untuk diketahui, DIY semestinya menjadi tuan rumah Pesparawi XIII pada 2019. Namun kegiatan 3 tahunan tersebut ditunda karena pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia. Pesparawi XIII sedianya digelar pada 2021 tapi karena situasi pandemi belum kondusif, baru akan dilaksanakan tahun ini.
Sri Paduka KGPAA Paku Alam X menerima rombongan Pesparawi dengan didampingi Kepala Kanwil DIY Kemenag Masmin Afif dan Kepala Biro Bina Mental Sepiritual Setda DIY, Djarot Margiantoro.
Sri Paduka mengatakan, di tengah gelombang ketiga Covid-19 yang sedang melanda, pilihan menyelenggarakan Pesparawi XIII menjadi dilematis. Di satu sisi, even yang sudah mundur ini memang harus segera dilaksanakan, karena juga memengaruhi program-program Kemenag selanjutnya, tapi di sisi lainnya, Sri Paduka tak ingin nantinya Covid-19 makin merebak di DIY.
"Event ini kalau pun tetap diselenggarakan, saya mau ada antisipasi terhadap lonjakan kasus dengan sebaik-baiknya. Dari jumah peserta, penggunaan teknologi, pemanfaatan tempat-tempat lain untuk isoter. Karena untuk isoter, melayani masyarakat DIY saja sudah penuh, apalagi dari luar dengan jumlah 15.000 orang. Tentu berat," kata Sri Paduka dalam keterangan tertulis dikutip, Kamis (3/3/2022).
Sri Paduka menegaskan, penyelenggaraan Pesparawi XIII nantinya harus dipastikan dengan baik, sesuai dengan prosedur penyelenggaraan acara pada masa pandemi. Sebab, bagaimana pun, mengumpulkan banyak orang saat ini tidak bisa sembarangan, harus ada langkah antisipasi yang matang.
Masmin Afif menambahkan, ada beberapa catatan penting pada penyelenggaraan Pesparawi XIII pada 19-26 Juni 2022 mendatang. Pertama, even ini akan tetap diselenggarakan mengingat belum ada kepastian kapan pandemi berakhir. Namun Afif berharap bahwa angka kasus akan semakin melandai.
Kedua, akan dilakukan penyesuaian dan pertimbangan jumlah peserta yang hadir. Jumah awal peserta diperkirakan mencapai 15.000 orang, kemudian dipangkas menjadi 6.000. "Dari jumlah ini tadi Pak Wagub minta dipertimbangkan lagi untuk bisa dikurangi. Ini karena melihat suasana saat ini yang sedang ada pada gelombang ketiga. Agar mengurangi kerumunan," kata Afif.
Selain itu, penyelenggaraan kegiatan akan digelar di beberapa venue berbeda. Hal ini sebagai langkah meminialisir penyebaran Covid–19. Tentu disiplin prokes juga menjadi catatan penting bagi penyelenggara dan peserta.
Sementara itu, Djarot Margiantoro turut mengungkapkan bahwa persiapan sudah mulai berjalan. Menurutnya, kepanitiaan nanti diperkuat oleh seluruh OPD di DIY. Selain itu, Djarot juga akan menggandeng mahasiswa-mahasiswa daerah yang memiliki asrama. Asrama ini akan dimanfaatkan untuk mendukung operasional kegiatan.
Untuk diketahui, DIY semestinya menjadi tuan rumah Pesparawi XIII pada 2019. Namun kegiatan 3 tahunan tersebut ditunda karena pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia. Pesparawi XIII sedianya digelar pada 2021 tapi karena situasi pandemi belum kondusif, baru akan dilaksanakan tahun ini.
Sri Paduka KGPAA Paku Alam X menerima rombongan Pesparawi dengan didampingi Kepala Kanwil DIY Kemenag Masmin Afif dan Kepala Biro Bina Mental Sepiritual Setda DIY, Djarot Margiantoro.
Sri Paduka mengatakan, di tengah gelombang ketiga Covid-19 yang sedang melanda, pilihan menyelenggarakan Pesparawi XIII menjadi dilematis. Di satu sisi, even yang sudah mundur ini memang harus segera dilaksanakan, karena juga memengaruhi program-program Kemenag selanjutnya, tapi di sisi lainnya, Sri Paduka tak ingin nantinya Covid-19 makin merebak di DIY.
"Event ini kalau pun tetap diselenggarakan, saya mau ada antisipasi terhadap lonjakan kasus dengan sebaik-baiknya. Dari jumah peserta, penggunaan teknologi, pemanfaatan tempat-tempat lain untuk isoter. Karena untuk isoter, melayani masyarakat DIY saja sudah penuh, apalagi dari luar dengan jumlah 15.000 orang. Tentu berat," kata Sri Paduka dalam keterangan tertulis dikutip, Kamis (3/3/2022).
Sri Paduka menegaskan, penyelenggaraan Pesparawi XIII nantinya harus dipastikan dengan baik, sesuai dengan prosedur penyelenggaraan acara pada masa pandemi. Sebab, bagaimana pun, mengumpulkan banyak orang saat ini tidak bisa sembarangan, harus ada langkah antisipasi yang matang.
Masmin Afif menambahkan, ada beberapa catatan penting pada penyelenggaraan Pesparawi XIII pada 19-26 Juni 2022 mendatang. Pertama, even ini akan tetap diselenggarakan mengingat belum ada kepastian kapan pandemi berakhir. Namun Afif berharap bahwa angka kasus akan semakin melandai.
Kedua, akan dilakukan penyesuaian dan pertimbangan jumlah peserta yang hadir. Jumah awal peserta diperkirakan mencapai 15.000 orang, kemudian dipangkas menjadi 6.000. "Dari jumlah ini tadi Pak Wagub minta dipertimbangkan lagi untuk bisa dikurangi. Ini karena melihat suasana saat ini yang sedang ada pada gelombang ketiga. Agar mengurangi kerumunan," kata Afif.
Selain itu, penyelenggaraan kegiatan akan digelar di beberapa venue berbeda. Hal ini sebagai langkah meminialisir penyebaran Covid–19. Tentu disiplin prokes juga menjadi catatan penting bagi penyelenggara dan peserta.
Sementara itu, Djarot Margiantoro turut mengungkapkan bahwa persiapan sudah mulai berjalan. Menurutnya, kepanitiaan nanti diperkuat oleh seluruh OPD di DIY. Selain itu, Djarot juga akan menggandeng mahasiswa-mahasiswa daerah yang memiliki asrama. Asrama ini akan dimanfaatkan untuk mendukung operasional kegiatan.