Gempa M6,2 di Pasaman Barat Picu Longsor, 6 Orang Hilang Tertimbun
loading...
A
A
A
PASAMAN - Enam orang warga di daerah Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, dilaporkan hilang tertimbun material longsor, Jumat (25/2/2022). Longsor tersebut terjadi akibat guncangan gempa bumi bermagnitudo 6,2 yang berpusat di Kabupaten Pasaman Barat.
Tim gabungan dari Basarnas, BPBD Kabupaten Pasaman, TNI, dan Polri, kini berupaya melakukan pencarian enam korban yang dilaporkan hilang tertimbun material longsor tersebut.
Detik-detik terjadinya longsor tersebut, terekam kamera warga. Di mana material tanah bercampur kayu, bergerak seperti gelombang dan menyapu berbagai benda yang ada di sekitarnya.
Material longsor tersebut bergerak dengan cepat di aliran Sungai Batang Kapa, dan dua anak sungai lainnya yang berada di dekat permukiman warga. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti identitas enam warga yang diduga tertimbun longsor tersebut.
Kasiops dan Siaga Basarnas Padang, Octavianto mengatakan, korban hilang akibat longsor usai gempa tersebut diduga mencapai enam orang. "Saat ini tim sudah ada di lapangan, untuk melakukan pemetaan secara manual. Karena kondisi tanah masih labil, tim belum berani melakukan pencarian korban di titik longsor," ungkapnya.
Tim gabungan dari Basarnas, BPBD Kabupaten Pasaman, TNI, dan Polri, kini berupaya melakukan pencarian enam korban yang dilaporkan hilang tertimbun material longsor tersebut.
Detik-detik terjadinya longsor tersebut, terekam kamera warga. Di mana material tanah bercampur kayu, bergerak seperti gelombang dan menyapu berbagai benda yang ada di sekitarnya.
Material longsor tersebut bergerak dengan cepat di aliran Sungai Batang Kapa, dan dua anak sungai lainnya yang berada di dekat permukiman warga. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti identitas enam warga yang diduga tertimbun longsor tersebut.
Kasiops dan Siaga Basarnas Padang, Octavianto mengatakan, korban hilang akibat longsor usai gempa tersebut diduga mencapai enam orang. "Saat ini tim sudah ada di lapangan, untuk melakukan pemetaan secara manual. Karena kondisi tanah masih labil, tim belum berani melakukan pencarian korban di titik longsor," ungkapnya.
(eyt)