Menengok Inovasi Melon Kotak dan Love di Desa Lebo Sidoarjo

Selasa, 22 Februari 2022 - 07:56 WIB
loading...
Menengok Inovasi Melon Kotak dan Love di Desa Lebo Sidoarjo
Gubernur Jatim Khofifah saat meninjau arena budidaya melon di Desa Lebo, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo.Foto/Lukman Hakim
A A A
SIDOARJO - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mendorong inovasi teknologi dalam budidaya sektor pertanian, khususnya komoditas melon. Hal ini bertujuan meningkatkan daya saing dan menambah daya tarik melon.

"Sehingga dapat membawa melon sebagai komoditas bisnis unggulan dari sub sektor hortikultura " kata Khofifah usai keliling arena budidaya melon yang sedang berbuah siap panen di Desa Lebo, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Senin (21/2/2022).

Baca juga: Surabaya Diterjang Hujan Es 15 Menit dan Angin Kencang, Banyak Pohon Tumbang

Saat ini, UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPT PATPH) yang ada di Desa Lebo, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo mengembangkan melon berbentuk kotak dan hati atau love.

Melon yang dikembangkan merupakan jenis melon Golden Langkawi dengan sasaran pasar menengah ke atas dan dibudidayakan sesuai standar keamanan pangan (SOP/GAP). Pemasaran melon yang diproduksi UPT PATPH melalui Hokky, Geofresh dan Sewu Segar Nusantara (SSN). "Dengan inovasi tersebut memberikan pengaruh terhadap harga jual melon di pasaran," imbuh Khofifah.

Dari sisi analisa usaha, untuk memproduksi melon bulat dibutuhkan biaya produksi melon bulat sekitar Rp10.000/tanaman. Dari 1 buah yang dihasilkan rata-rata memiliki berat 1,5 kilogram (kg) dengan rata-rata harga mencapai Rp27.000 per buah.

Sedangkan dengan inovasi bentuk melon love dan kotak, biaya produksi yang dibutuhkan sebesar Rp14.000/tanaman dengan harga jual melon kotak mencapai Rp45.000/buah, dan melon love mencapai Rp50.000/buah.



Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dalam 1 pohon diatur dengan menyisakan 1 buah melon yang dipelihara sesuai SOP. Perkiraan keuntungan menanam buah melon kotak dan love bisa mencapai 45 persen dari biaya produksi dibandingkan dengan melakukan budidaya melon bulat.

"Inovasi UPT PATPH ini dapat diadaptasi oleh petani melon untuk dapat meningkatkan daya saing produk. Sehingga pendapatan petani juga meningkat," tandas Khofifah
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1957 seconds (0.1#10.140)