Miris! Tak Ada Jembatan Penghubung, Pelajar di Subi Seberangi Lautan ke Sekolah
loading...
A
A
A
NATUNA - Para pelajar di Pulau Kerdau, Kecamatan Subi, Kabupaten Natuna terpaksa harus menyeberangi lautan ketika berangkat ke sekolah yang berada di Pulau Panjang.
Pasalnya, tidak ada jembatan penghubung antara kedua pulau tersebut. Warga Kecamatan Subi pun meminta Pemerintah Kabupaten Natuna untuk membangun jembatan penghubung antara Pulau Kerdau dengan Pulau Panjang.
Camat Subi, Awang mengatakan, jarak antara kedua pulau itu sekitar 2 kilometer. Para pelajar berangkat ke sekolah dengan transportasi laut yang memakan waktu sekitar 15 menit.
“Mereka sekolahnya di Pulau Panjang. Lamanya sekitar 15 menit namun terkendala dengan pasang surut air laut,” ujarnya.
Bupati Natuna, Wan Siswandi langsung menanggapi permintaan warga Subi tersebut. Dia mengatakan anggaran dalam pembangunan Kabupaten Natuna bersumber pada APBD, Provinsi, dan APBN.
Usulan untuk pembangunan jembatan penghubung tersebut harus dilihat dari kemampuan anggaran. Pemerintah bisa saja meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau atau Kementerian untuk membuat jembatan penghubung.
“Kalau bisa disalurkan ke Kementerian, ya coba salurkan. Karena ketika air kering, dia kering. Ini juga memperpendek hubungan antara Pulau Panjang dengan Pulau Kerdau atau Pulau Subi dengan Pulau Panjang,” katanya.
Di Pulau Kerdau terdapat jumlah penduduk sekitar 100 kepala keluarga, sedangkan di Pulau Panjang sekitar 300 kepala keluarga.
Sementara untuk fasilitas belajar hanya terdapat di Pulau Panjang. Sehingga pelajar harus menyeberangi kedua pulau itu.
Pasalnya, tidak ada jembatan penghubung antara kedua pulau tersebut. Warga Kecamatan Subi pun meminta Pemerintah Kabupaten Natuna untuk membangun jembatan penghubung antara Pulau Kerdau dengan Pulau Panjang.
Camat Subi, Awang mengatakan, jarak antara kedua pulau itu sekitar 2 kilometer. Para pelajar berangkat ke sekolah dengan transportasi laut yang memakan waktu sekitar 15 menit.
“Mereka sekolahnya di Pulau Panjang. Lamanya sekitar 15 menit namun terkendala dengan pasang surut air laut,” ujarnya.
Bupati Natuna, Wan Siswandi langsung menanggapi permintaan warga Subi tersebut. Dia mengatakan anggaran dalam pembangunan Kabupaten Natuna bersumber pada APBD, Provinsi, dan APBN.
Usulan untuk pembangunan jembatan penghubung tersebut harus dilihat dari kemampuan anggaran. Pemerintah bisa saja meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau atau Kementerian untuk membuat jembatan penghubung.
“Kalau bisa disalurkan ke Kementerian, ya coba salurkan. Karena ketika air kering, dia kering. Ini juga memperpendek hubungan antara Pulau Panjang dengan Pulau Kerdau atau Pulau Subi dengan Pulau Panjang,” katanya.
Di Pulau Kerdau terdapat jumlah penduduk sekitar 100 kepala keluarga, sedangkan di Pulau Panjang sekitar 300 kepala keluarga.
Sementara untuk fasilitas belajar hanya terdapat di Pulau Panjang. Sehingga pelajar harus menyeberangi kedua pulau itu.
(nic)