Marak Beredar Pupuk Tiruan, Petani Diminta Waspada

Jum'at, 18 Februari 2022 - 03:15 WIB
loading...
Marak Beredar Pupuk Tiruan, Petani Diminta Waspada
Para petani diminta mewaspadai pupuk tiruan yang marak beredar atau dijual pada saat musim tanam. Foto pupuk bersubsidi asli dengan sejumlah ciri di kemasan. Foto/Ist
A A A
GRESIK - Para petani diminta mewaspadai pupuk tiruan yang marak beredar atau dijual pada musim tanam seperti saat ini. Produk tiruan tersebut terutama pupuk bersubsidi yang dampaknya merugikan.

Pupuk dengan kemasan dan merek tiruan tersebut di antaranya menyerupai produk milik Petrokimia Gresik.



Sekretaris Perusahaan Petrokimia Gresik, Yusuf Wibisono menyatakan, pihaknya memiliki hak eksklusif atas merek dagang pupuk bersubsidi. Di antaranya pupuk super fosfat SP-36 dan ZA berlogo Petrokimia Gresik, serta urea, NPK phonska dan petroganik berlogo Pupuk Indonesia.

Selain itu, pihaknya juga memegang sejumlah merek dagang pupuk komersil atau non-subsidi, di antaranya pupuk NPK kebomas, NPK phonska plus, petro niphos, SP-26, kalium sulfat ZK, dan sejumlah produk lainnya.

"Merek-merek tersebut telah sah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM RI dan memiliki kualitas serta kandungan seuai Standar Nasional Indonesia (SNI)," kata Yusuf dalam keterangannya, Kamis (18/2/2022).

Seluruh produk pupuk tersebut memiliki konsistensi kualitas produk yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan karena telah melewati serangkaian uji kualitas, baik secara mandiri maupun melalui sejumlah laboratorium independen yang telah tersertifikasi.



"Untuk itu, kami mengimbau kepada petani agar waspada terhadap peredaran produk pupuk yang kemasannya menyerupai produk pupuk milik Petrokimia Gresik. Karena tidak dapat dipertanggungjawabkan kualitas dan kegunaannya," ujar Yusuf.

Adapun ciri kemasan pupuk bersubsidi asli adalah menggunakan logo perusahaan, yaitu logo Pupuk Indonesia untuk pupuk urea, NPK phonska dan petroganik, dan logo Petrokimia Gresik untuk ZA dan SP-36.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3577 seconds (0.1#10.140)