Pasukan Siluman Kera Huni Stadion Patra Jaya Palembang

Minggu, 14 Juni 2020 - 05:00 WIB
loading...
A A A
Lalu apa hubungannya dengan Siluman Kera? Kisahnya bermula tatkala Ratu Bagus Kuning menyebarkan ajaran Islam ke willayah Palembang dan sekitarnya. Di saat Sang Ratu menapaki wilayah perairan Batanghari, dirinya harus berhadapan dengan para pendekar setempat yang berilmu mumpuni.

Sang Ratu tak gentar sama sekali, sebab semua pendekar itu dihadapinya dengan sabar dan yakin bahwa Allah SWT akan menjadi pelindung dan penolong baginya. Dengan semua itu, ditambah dengan kesaktian yang dimilikinya, Sang Ratu mampu menundukkan para pendekar tadi.

Setelah menguasai wilayah Batanghari, Bagus Kuning dan pengikutnya pun melanjutkan perjalanan, memasuki wilayah tengah Kota Palembang. Singgahlah mereka di bagian hulu kota yang sekarang dikenal dengan nama Plaju.

Untuk melepaskan penat dan lelah, rombongan Ratu Bagus Kuning kemudian beristirahat di suatu dataran rendah yang ditumbuhi pohon-pohon besar yang rindang dan teduh. Mereka pun beristirahat dengan nyaman.

Ketika gelap mulai menyelimuti, ketika sinar matahari berganti cahaya bulan, Ratu Bagus Kuning menyadari bahwa tempat tersebut memiliki penghuni lain. Tempat yang berada di tepian sungai Musi itu ternyata merupakan wilayah Kerajaan Siluman Kera.

Kehadiran Ratu Bagus Kuning dan para pengikutnya itu telah mengusik kenyamanan Siluman Kera dan tentaranya. Agar Ratu Bagus Kuning mengenyahkan diri dari wilayah itu, Siluman Kera dan pasukannya mencoba menakut-nakuti.

Dengan kesaktiannya, Ratu Bagus Kuning kemudian bertegur sapa dengan Siluman Kera. Sang Ratu menjelaskan bahwa persinggahannya hanya untuk sementara, hingga rasa lelah mereka hilang. Jadi tak ada niat jahat dari Sang Ratu terhadap Siluman Kera dan pasukannya.

Ternyata, Sang Siluman tak mau peduli dengan penjelasan Ratu Bagus. Dia tetap menghendaki agar Sang Ratu beserta rombongan segera angkat kaki. Siluman Kera bahkan mengancam akan membunuh Sang Ratu dan pengikutnya.

Pertarungan pun tak terelakan antara Ratu Bagus Kuning dan rombongannya dengan Siluman Kera beserta pasukannya. Sang Ratu kemudian melihat bahwa pertarung mereka akan menimbulkan korban jiwa yang tidak diperlukan. Maka kemudian, Sang Ratu pun membuat kesepakatan dengan Sang Siluman.

Kedua pemimpin itu kemudian membuat kesepakatan. Siapa pun yang kalah dalam pertarungan, hendaknya tunduk pada titah sang pemenang. Sang Ratu dan Sang Siluman kemudian bertarung.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1500 seconds (0.1#10.140)