Jembatan putus, kehadiran siswa menurun

Minggu, 11 November 2012 - 12:52 WIB
Jembatan putus, kehadiran siswa menurun
Jembatan putus, kehadiran siswa menurun
A A A
Sindonews.com – Belum dibangunnya jembatan penghubung di Kampung Cadas Bodas, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cibalong, berdampak pada menurunnya tingkat kehadiran siswa.

Penurunan tingkat kehadiran ini disebabkan karena jembatan pengganti yang melintang di atas Sungai Cisanggiri, hingga kini belum dibangun pemerintah sejak terputus pada awal Januari 2012 lalu.

Staf SMPN Satu Atap 1 Cibalong, Randi, menyebutkan, penurunan tingkat kehadiran siswa di sekolah mencapai 40 persen. Setiap harinya, ungkap Randi, para siswa sering merasa khawatir bila waktu belajar usai.

“Seperti pada saat akan berangkat, ketika pulang pun mereka khawatir. Mereka takut air sungai tiba-tiba meluap. Makanya, para siswa jadi sering terburu-buru bila waktu belajar di sekolah selesai,” kata Randi saat dihubungi, Minggu (11/11/2012).

Derasnya arus sungai pada beberapa pekan terakhir sering para siswa terpaksa membolos untuk masuk ke sekolah. Sungai praktis tidak dapat diseberangi karena arus air sangat deras.

“Tidak heran, bila ada beberapa bangku di ruang kelas menjadi kosong tidak berpenghuni. Itu disebabkan karena sebagian dari siswa tidak masuk. Memang, tingginya curah hujan, sering kali membuat Sungai Cisanggiri meluap,” ucapnya.

Guru SMPN Satu Atap 1 Cibalong, Pepen Purnama, menyebutkan, para siswa yang harus menyeberangi Sungai Cisanggiri agar bisa belajar di sekolah terdiri dari SMPN Satu Atap 1 Cibalong dan SDN Mekarmukti 2. Menurut dia, total siswa dari kedua sekolah yang mesti menyebrangi sungai ini untuk bersekolah adalah sebanyak 396 siswa.

“Dari jumlah itu, sebanyak 110 merupakan siswa SMPN Satu Atap 1 Cibalong dan 286 siswa lainnya dari SDN Mekarmukti 2. Memang, bila kondisi arus sungai sangat deras, niat bersekolah pun harus urung dilakukan karena beresiko. Lebar sungai yang harus mereka seberangi kurang lebih mencapai 130 meter. Kami semua sudah memaklumi hal itu,” katanya.

Diungkapkan Pepen, musim penghujan telah mengguyur Desa Mekarmukti sejak awal Oktober lalu. Mulai saat itu, kata Pepen, para siswa sering tidak masuk sekolah.

Adapun warga di lima kampung Desa Mekarmukti yang aksesnya terhambat adalah Kampung Calincing, Kampung Ciherang, Kampung Babakan Jati, Kampung Cimidun, dan Kampung Cadas Bodas.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7838 seconds (0.1#10.140)