Ratusan Pedagang Pasar Sambirejo Madiun Jalani Rapid Test

MADIUN - Ratusan pedagang pasar Sambirejo di Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun , Jawa Timur menjalani rapid test untuk mencegah penyebaran COVID-19 . Rapid test di gelar di pasar karena pasar merupakan salah satu lokasi yang memungkinkan warga lintas wilayah kontak langsung setiap hari sehingga berpotensi menyebarkan COVID-19.

Satu persatu para pedagang di pasar yang berbatasan dengan wilayah kabupaten Magetan dan Kota Madiun ini menjalani rapid test yang di gelar Pemprov Jatim dan Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun. (Baca juga: KM Dharma Rucitra Masih Karam di Padangbai Bali, Evakuasi Sulit Dilakukan)

"Ini adalah program yang digagas oleh Gubernur Jawa Timur dengan nama Hunter COVID-19 Jawa Timur. Tim Hunter ini mendeteksi secara dini COVID-19 di mana kasusnya tinggi di Jatim. Sehingga nanti jika diketahui reaktif dapat segera ditangani dengan baik dan kasus di Jawa Timur menjadi menurun," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Soelistyo Widyantono saat memantau Jalannya rapid test di Pasar Sambirejo, Sabtu (13/6/2020). (Baca juga: 4 Warga Rumbia Jeneponto Hilang Terseret Banjir dan Longsor)

Soelistyo yang juga menjabat Jubir Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemkab Madiun itu menambahkan, Tim Hunter COVID-19 Pemprov Jatim telah berada di Madiun sejak Kamis 11 Juni 2020 lalu. Setidaknya ada tiga pasar tradisional paling ramai yang menjadi target rapid test. Pertama Pasar Bandungan di Kecamatan Saradan, kedua Pasar Pagotan di Kecamatan Geger, dan ketiga di Pasar Sambirejo Kecamatan Jiwan.

"Pertama Tim Hunter ini bersama kami menggelar rapid test di Pasar Bandungan dengan jumlah pedagang 396, lalu hari berikutnya di pasar Pagotan sebanyak 375 pedagang, dan terakhir hari ini di pasar Sambirejo sebanyak 265 pedagang. Alhamdulillah semuanya non-reaktif," jelasnya.

Data penyebaran COVID-19 di Kabupaten Madiun saat ini menyebutkan total pasien positif COVID-19 mencapai 33 orang, di mana 22 di antaranya sudah sembuh. Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 64 orang yang menjalani perawatan rumah sakit berbeda.