Pelajar SMA/SMK dari 5 Kota Ikuti Pelatihan Kewirausahaan 'Be Entrepreneurial Program'
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pelajar dari lima SMA/SMK di Jakarta, Bandung, Semarang, Sidoarjo, dan Denpasar memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi dalam pelatihan kewirausahaan bertajuk “Be Entrepreneurial Program”.
Pelatihan tersebut diadakan digelar oleh PT BNP Paribas Asset Management (PT BNP Paribas AM), Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia), dan Prestasi Junior Indonesia (PJI).
Program edukasi yang berlangsung secara daring sejak Juli 2021 ini berhasil membekali hampir 700 pelajar dengan keterampilan perencanaan bisnis untuk pengusaha pemula.
Lebih dari itu, mereka juga ditantang untuk merealisasikan ide dan strategi bisnis yang telah dirancang. Hasilnya, 30 usaha mikro yang dibentuk mampu memperoleh total pendapatan bisnis mencapai 43 juta Rupiah selama dua bulan beroperasi.
Direktur PT BNP Paribas AM, Maya Kamdani menyampaikan bahwa Be Entrepreneurial Program merupakan bagian dari inisiatif perusahaan kami untuk memperkenalkan tema impact investing kepada investor Indonesia.
Melalui Reksa Dana Indeks BNP Paribas IDX30 Filantropi hasil kolaborasi bersama Citi Indonesia yang mengusung tema tersebut, kami berupaya mengedukasi investor agar tidak hanya mempertimbangkan return investasi secara finansial, tetapi juga memastikan bahwa aktivitas investasi yang dilakukan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan masyarakat secara jangka panjang.
“Setiap tahunnya, dana sosial yang terkumpul melalui reksa dana ini dialokasikan untuk mendukung pemberdayaan generasi muda Indonesia agar mampu terlibat aktif dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di komunitas mereka, terutama untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19. Program Be Entrepreneurial menjadi salah satu wujud nyata dari tujuan yang ingin diraih dari solusi investasi berkelanjutan ini,” jelas Maya.
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menyebutkan ada 3,7 juta pelajar SMA/SMK/MA yang lulus setiap tahun. Namun 51% di antaranya tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi dan berisiko menganggur.
Temuan ini selaras dengan data Badan Pusat Statistik yang menunjukkan angka pengangguran Indonesia selalu didominasi oleh lulusan SMA dan SMK selama sepuluh tahun terakhir. Untuk tahun 2021, tingkat pengangguran terbuka lulusan SMA sebesar 9,09% dan lulusan SMK sebesar 11,13%.
Melambatnya pertumbuhan dunia industri dan masifnya pemutusan hubungan kerja di masa pandemi COVID-19 semakin membatasi kesempatan kerja bagi kaum muda yang minim keterampilan dan pengalaman ini.
Pelatihan tersebut diadakan digelar oleh PT BNP Paribas Asset Management (PT BNP Paribas AM), Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia), dan Prestasi Junior Indonesia (PJI).
Program edukasi yang berlangsung secara daring sejak Juli 2021 ini berhasil membekali hampir 700 pelajar dengan keterampilan perencanaan bisnis untuk pengusaha pemula.
Lebih dari itu, mereka juga ditantang untuk merealisasikan ide dan strategi bisnis yang telah dirancang. Hasilnya, 30 usaha mikro yang dibentuk mampu memperoleh total pendapatan bisnis mencapai 43 juta Rupiah selama dua bulan beroperasi.
Direktur PT BNP Paribas AM, Maya Kamdani menyampaikan bahwa Be Entrepreneurial Program merupakan bagian dari inisiatif perusahaan kami untuk memperkenalkan tema impact investing kepada investor Indonesia.
Melalui Reksa Dana Indeks BNP Paribas IDX30 Filantropi hasil kolaborasi bersama Citi Indonesia yang mengusung tema tersebut, kami berupaya mengedukasi investor agar tidak hanya mempertimbangkan return investasi secara finansial, tetapi juga memastikan bahwa aktivitas investasi yang dilakukan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan masyarakat secara jangka panjang.
“Setiap tahunnya, dana sosial yang terkumpul melalui reksa dana ini dialokasikan untuk mendukung pemberdayaan generasi muda Indonesia agar mampu terlibat aktif dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di komunitas mereka, terutama untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19. Program Be Entrepreneurial menjadi salah satu wujud nyata dari tujuan yang ingin diraih dari solusi investasi berkelanjutan ini,” jelas Maya.
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menyebutkan ada 3,7 juta pelajar SMA/SMK/MA yang lulus setiap tahun. Namun 51% di antaranya tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi dan berisiko menganggur.
Temuan ini selaras dengan data Badan Pusat Statistik yang menunjukkan angka pengangguran Indonesia selalu didominasi oleh lulusan SMA dan SMK selama sepuluh tahun terakhir. Untuk tahun 2021, tingkat pengangguran terbuka lulusan SMA sebesar 9,09% dan lulusan SMK sebesar 11,13%.
Melambatnya pertumbuhan dunia industri dan masifnya pemutusan hubungan kerja di masa pandemi COVID-19 semakin membatasi kesempatan kerja bagi kaum muda yang minim keterampilan dan pengalaman ini.