Musik Jawa wajib diputar di Malioboro

Senin, 15 Oktober 2012 - 12:22 WIB
Musik Jawa wajib diputar di Malioboro
Musik Jawa wajib diputar di Malioboro
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Kota (pemkot) Yogyakarta mewacanakan musik atau tembang Jawa wajib diputar pemilik toko di Malioboro. Selain sebagai cara untuk melestarikan budaya Jawa, sekaligus sebagai bentuk eksistensi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pasca disahkannya undang-undang keistimewaan (UUK).

Sebagai langkah awal musik atau tembang Jawa tersebut, sudah mulai diputar oleh toko-toko Malioboro saat pelantikan gubernur dan wakil gubernur DIY, pada Rabu 10 Oktober 2012 lalu.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Syarif Teguh Prabowo mengatakan, untuk mendukung program tersebut, segera akan melakukan sosialisasi kepada pemilik toko yang ada di Malioboro. Termasuk kepada para pendengar radio UPT Malioboro. Terutama yang meminta lagu, untuk memilih lagu-lagu Jawa.

"Sehingga nantinya, saat masuk toko pengunjung sudah akan mendengarkan musik atau tembang yang bernuansa Jawa," ujar Syarif di Yogyakarta, Senin (15/10/2012).

Namun begitu, Syarif menyadari tidak mudah untuk merealisasikan hal tersebut. Karena itu, selain harus dengan kerja keras, juga mengharapkan dukungan dari semua pihak guna mewujudkannya. Baik dari instansi pemerintah, swasta dan stakeholder yang memiliki kepentingan dengan Malioboro.

"Tentunya wacana ini memerlukan proses dan waktu, tidak bisa langsung dilaksanakan secepatnya, termasuk persiapan yang matang," akunya.

Syarif sendiri memberikan apresiasi kepada toko-toko yang sudah memutar lagu atau musik Jawa dan diharapkan bagi toko-toko yang belum dapat mengikuti hal yang sama. Khusus untuk radio yang dikelola UPT Malioboro juga akan mempersiapkan dan melengkapi untuk keperluan masalah ini.

“Kami segera akan mempersiapkan SDM, di antaranya penyiar yang akan menanggani hal tersebut,” paparnya.

Salah seorang pedagang Lt II pasar Beringharjo, Samirah (45) mengatakan sangat mendukung dengan wacana pemutaran lagu atau tembang Jawa di toko-toko yang ada di Malioboro. Selain musiknya enak didengar, dengan tembang Jawa tersebut, juga sebagai bentuk pengenalan budaya Jawa kepada generasi muda, yang sekarang sudah mulai tergerus oleh arus globalisasi.

“Karena itu, wacana ini harus didukung bersama-sama, termasuk sosialisasi juga harus digencarkan,” harap Warga Keparakan Lor, Mergangsan ini.

Menurut Samirah, selama ini, karena kurang sosialisasi banyak program atau kebijakan pemerintah yang tidak sampai ke masyarakat. Karena itu, sosialisasi tersebut sangat penting, apalagi jika program atau kebijakan tersebut menyangkut atau untuk kepentingan warga.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.7271 seconds (0.1#10.140)