Empu Supo, Ahli Pembuat Keris yang Dikagumi Sunan Kalijaga
loading...
A
A
A
Empu Supo Madrangi adalah saudara kandung dari Empu Tumenggung Supodriyo. Empu Supodriyo adalah suami dari Dewi Rasawulan, adik Sunan Kalijaga . Ia adalah Empu (Ahli keris) kerajaan Majapahit yang hidup di sekitar abad ke- 150.
Karya-karyanya yang termasyhur antara lain Keris Kyai Nagasasra, Kyai Sengkelat dan Kyai Carubuk. Sebelum menikah dengan Dewi Rasawulan, Mpu Supa beragama Hindu kemudian memeluk agama Islam setelah berdialog dengan Sunan Kalijaga.
Dalam satu legenda dikisahkan Sunan Kalijaga meminta tolong untuk dibuatkan keris coten-sembelih (pegangan lebai untuk menyembelih kambing). Lalu oleh ia diberikan calon besi yang ukurannya sebesar biji asam jawa.
Mengetahui besarnya calon besi tersebut, Empu Supo sedikit terkejut. Ia berkata besi ini bobotnya berat sekali, tak seimbang dengan besar wujudnya dan tidak yakin apakah cukup untuk dibuat keris.
Lalu Sunan Kalijaga berkata kalau besi itu tidak hanya sebesar biji asam jawa tetapi besarnya seperti gunung. Karena ampuh perkataan Sunan Kalijaga, pada waktu itu juga besi menjelma sebesar gunung.
Ringkas cerita, besipun kemudian dikerjakan. Tidak lama, jadilah keris, kemudian diserahkan kepada Sunan Kalijaga. Akan tetapi anehnya begitu melihat bentuknya, seketika juga Sunan Kalijaga menjadi kaget, sampai beberapa saat tidak dapat berbicara karena kagum dan tersentuh perasaannya. Baca: Ekspedisi Jihad Pati Unus dan Pertempuran 3 Hari 3 Malam Melawan Portugis.
Pasalnya, hasil kejadian keris itu berbeda jauh sekali dengan yang dimaksudkan. Maksud semula untuk dijadikan pegangan lebai, ternyata yang dihasilkan keris Jawa asli Majapahit, luk tiga belas. Karena berwarna kemerahan, keris itu dinamakan Kyai Sengkelat (artinya bersemu merah) sedangkan jumlah luknya ada tiga belas. Baca Juga: Heroisme Pitar, Perwira Kerajaan Sunda yang Selamat saat Perang Bubat dengan Pura-pura Mati.
Lalu Empu Supo diberi lagi besi yang ukurannya sebesar kemiri. Setelah dikerjakan, jadilah sebilah keris mirip pedang suduk (seperti golok atau belati). Begitu mengetahui wujud keris yang dihasilkann, Sunan Kalijaga sangat senang hatinya dan dinamakan Kyai Carubuk.
Sumber:
wikipedia
diolah dari bebagai sumber
Karya-karyanya yang termasyhur antara lain Keris Kyai Nagasasra, Kyai Sengkelat dan Kyai Carubuk. Sebelum menikah dengan Dewi Rasawulan, Mpu Supa beragama Hindu kemudian memeluk agama Islam setelah berdialog dengan Sunan Kalijaga.
Dalam satu legenda dikisahkan Sunan Kalijaga meminta tolong untuk dibuatkan keris coten-sembelih (pegangan lebai untuk menyembelih kambing). Lalu oleh ia diberikan calon besi yang ukurannya sebesar biji asam jawa.
Mengetahui besarnya calon besi tersebut, Empu Supo sedikit terkejut. Ia berkata besi ini bobotnya berat sekali, tak seimbang dengan besar wujudnya dan tidak yakin apakah cukup untuk dibuat keris.
Lalu Sunan Kalijaga berkata kalau besi itu tidak hanya sebesar biji asam jawa tetapi besarnya seperti gunung. Karena ampuh perkataan Sunan Kalijaga, pada waktu itu juga besi menjelma sebesar gunung.
Ringkas cerita, besipun kemudian dikerjakan. Tidak lama, jadilah keris, kemudian diserahkan kepada Sunan Kalijaga. Akan tetapi anehnya begitu melihat bentuknya, seketika juga Sunan Kalijaga menjadi kaget, sampai beberapa saat tidak dapat berbicara karena kagum dan tersentuh perasaannya. Baca: Ekspedisi Jihad Pati Unus dan Pertempuran 3 Hari 3 Malam Melawan Portugis.
Pasalnya, hasil kejadian keris itu berbeda jauh sekali dengan yang dimaksudkan. Maksud semula untuk dijadikan pegangan lebai, ternyata yang dihasilkan keris Jawa asli Majapahit, luk tiga belas. Karena berwarna kemerahan, keris itu dinamakan Kyai Sengkelat (artinya bersemu merah) sedangkan jumlah luknya ada tiga belas. Baca Juga: Heroisme Pitar, Perwira Kerajaan Sunda yang Selamat saat Perang Bubat dengan Pura-pura Mati.
Lalu Empu Supo diberi lagi besi yang ukurannya sebesar kemiri. Setelah dikerjakan, jadilah sebilah keris mirip pedang suduk (seperti golok atau belati). Begitu mengetahui wujud keris yang dihasilkann, Sunan Kalijaga sangat senang hatinya dan dinamakan Kyai Carubuk.
Sumber:
wikipedia
diolah dari bebagai sumber
(nag)