Puluhan warga bantu pembangunan jembatan gantung

Minggu, 30 September 2012 - 18:44 WIB
Puluhan warga bantu pembangunan jembatan gantung
Puluhan warga bantu pembangunan jembatan gantung
A A A
Sindonews.com – Ingin segera pembangunan jembatan rampung, puluhan warga Kampung Japara, Desa Depok, Kecamatan Cisompet, Garut, Jawa Barat turun langsung membantu pengerjaan.

Maklum saja, warga ingin agar jembatan itu cepat rampung karena jka memasuki musim hujan, air sungai akan meninggi dan warga dipastikan kesulitan menyebarang jika tidak ada jembatan.

“Untuk menyebrang, sementara ini warga bisa turun langsung ke Sungai Cikaso karena air sungainya surut karena kemarau. Kalau musim hujan, arus air bisa kembali deras. Makanya agar bisa digunakan untuk menyebrang di musim hujan, kami ingin membantu pengerjaannya,” kata seorang warga Kampung Japara, Marku (62) saat ditemui di lokasi, Minggu (30/9/2012).

Kerja bakti warga ini dilakukan setiap hari dimulai dari pukul 08.00 hingga 11.00 WIB siang hari. Kegiatan itu kemudian disambung kembali pada pukul 15.00 hingga pukul 18.00 WIB sore.

Upaya warga yang juga melibatkan para kaum wanita ini tidak lain dengan mengangkut semen, pasir, batu fondasi, dan batu split, dari pinggir Jalan Raya Cisompet ke lokasi pembangunan jembatan di kawasan persawahan sejauh 500 meter. Umumnya, para wanita mengangkut bahan-bahan material tersebut dengan cara digendong ke dalam selendang.

Seorang warga Kampung Japara lainnya, Isah (48) mengaku senang bisa ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan jembatan. Dalam waktu setengah jam, tutur Isah, ia bersama para wanita lain dapat mengangkut bahan-bahan material ini sebanyak tujuh kali bolak balik.

“Memang capek sekali. Tapi kami senang bisa ikut membantu. Jembatan ini adalah harapan kami satu-satunya untuk bisa menyebrangi Sungai Cikaso,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Bidang Prasarana dan Permukiman Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim) Kabupaten Garut Ahmad Mulyana memastikan, target pembangunan jembatan gantung ini selesai di awal Oktober mendatang. Saat ini, kata Ahmad, pihaknya masih menunggu keringnya pondasi jembatan.

“Tahap pengecoran sudah dilakukan, pembangunannya sementara dihentikan karena menunggu kering. Harusnya dikeringkan sampai 28 hari. Kami tidak bisa terburu-buru karena akan menurunkan kualitas jembatan. Kalau asal-asalan, bisa membahayakan lagi," jelasnya.

Diungkapkan Ahmad, pengerjaan jembatan ini didanai dari kas tak terduga Pemkab Garut sebesar Rp200 juta. Ahmad sendiri mengaku terharu karena dengan dana yang terbatas, warga tetap bersemangat turut dalam proses pembangunan.

“Kami sangat berterima kasih kepada warga yang secara sukarela membantu prosesnya. Langkah kami ke depannya adalah membangun dinding pengaman sekitar jembatan bersama warga. Itu perlu dilakukan sambil menunggu pondasi jembatan kering sepenuhnya,” ungkapnya.

Sebelumnya, jembatan sepanjang 50 meter yang melintang di atas Sungai Cikaso, Kampung Japara, ini ambruk pada 28 Agustus lalu, saat 35 pelajar SD dan SMP menyebranginya untuk berangkat ke sekolah. Robohnya jembatan tersebut membuat puluhan pelajar terperosok ke dasar sungai setinggi 10 meter secara bersamaan.

Lima pelajar diantaranya mengalami luka-luka akibat terjatuh dan terhimpit badan jembatan. Dua pelajar luka berat, sedangkan tiga sisanya luka ringan.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7279 seconds (0.1#10.140)