3 tahun terpisah, Yahron berharap anak kembali

Rabu, 19 September 2012 - 06:26 WIB
3 tahun terpisah, Yahron berharap anak kembali
3 tahun terpisah, Yahron berharap anak kembali
A A A
Sindonews.com - Beberapa waktu yang lalu atau tepatnya Sabtu 15 September 2012, terjadi penculikan bayi di rumah sakit Ibu Dan Anak Siti Zachroh di Jalan Sultan Hasanudin, Tambun, Bekasi. Bayi pasangan Sifa Masiyatul Soirot (21), dan Jaja Nurdiansyah (32), warga Perumahan Mustika Wanasari Blok A 10 RT 01/10, Kampung Selang Cau, Desa Wanasari, Cibitung, diculik oleh orang yang menyamar sebagai suster.

Kasus di Bekasi itu kembali mengingatkan kita pada kasus penculikan bayi yang terjadi di RSUD Kota Semarang pada 23 Oktober 2009 silam. Penculikan tersebut menimpa bayi pasangan M. Yahron (31), dan Dwi Setyowati (27) warga Dusun Bogosari Rt1 Rw 3 Kelurahan Bogosari, Kecamatan Guntur, Demak.

Meski sudah tiga tahun kasus penculikan tersebut terjadi, pihak kepolisian belum juga mampu menangkap pelaku maupun menemukan sang bayi. Polisi seakan menyerah dalam melakukan penyelidikan, karena tidak menemukan titik temu.

Sementara itu, dalam gugatan perdatanya putusan yang diberikan oleh Pengadilan Negeri Semarang tidak sesuai dengan harapan. Dari Rp2 milliar tali asih yang digugat hanya diputuskan mendapatkan Rp600 Juta. Ditingkat banding pun demikian, putusannya hanya menguatkan.

"Karena itu kami akhirnya mengajukan Kasasi pada bulan Juli lalu. Bukan nilai rupiahnya yang kami harapkan, tetapi kami ingin keadilan ditegakkan sebenar-benarnya," kata Dwi Setyowati, saat ditemui dirumahnya, Selasa 18 September 2012.

Saat ditemui di rumahnya, Dwi Setyowati, nampak masih lemas karena baru saja melahirkan anak ketiganya pada Selasa 11 September 2012 lalu.

Sementara suaminya Yahron, berada di rumah sakit Pelita Mranggen untuk menemani anak pertamanya Putri Sita Fityani (8), yang menjadi korban kecelakaan.

Dwi mengaku, meski sudah tiga tahun berlalu kejadian penculikan itu tidak pernah bisa dilupakan. Bahkan dia mengaku trauma jika harus melintas Jalan di depan RSUD Ketileng, tempat anaknya di culik. "Saya lebih memilih lewat jalan lain," katanya.

Dikatakannya, sejak tahun 2010 tidak pernah menerima kabar perkembangan penyidikan yang dilakukan polisi. Hanya setiap kali ditanyakan perkembangannya selalu mengatakan jika masih terus diselidiki.

"Entah Polisi sengaja menutup kasus penculikan anak saya atau sengaja melupakannya saya tidak tahu. Sampai kapanpun, kami akan meminta kepada polisi untuk bisa menemukan pelakunya," imbunya.

Saat dikonfirmasi secara terpisah Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Agustinus B Pangaribuan berdalih, kasus penculikan bayi tersebut terjadi sebelum dirinya bertugas sehingga tidak mengetahuinya. "Waktu itu saya belum disini," kilahnya.

Akan tetapi menurutnya, kasus tersebut sudah diselidiki secara serius pada masa sebelum dirinya menjabat Polrestabes Semarang, hanya saja belum mendapatkan titik terang.

"Waktu itu kalau tidak salah, Polres juga sudah menyebar sketsa wajah pelaku dan memburu ke beberapa daerah tetapi belum juga ketemu," alasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1298 seconds (0.1#10.140)