Setelah Terima Ganti Untung Rp5,2 Miliar dari Pertamina, Warga Tuban Ini Bisa Beli Lahan 2 Hektare
loading...
A
A
A
TUBAN - Darsono, warga Dusun Pomahan, Sumbergeneng, Jenu, Tuban, Jawa Timur mendapat ganti untung sebesar Rp5,2 miliar dari pembebasan lahan untuk proyek kilang minyak Pertamina-Rosneft.
Darsono melepas lahannya seluas kurang dari 1 hektare. "Sejauh ini setelah ganti untung itu saya tidak ada masalah soal pendapatan. Ekonomi berjalan lancar, malah lebih dari sebelumnya. Jika dulu saya punya lahan kurang dari 1 hektare, maka sebagian uang dari ganti untung itu saya belikan lahan 2 hektare," katanya, Jumat (28/1/2022).
Dia menambahkan, lahan baru yang dia beli juga tidak jauh dari lokasi sebelumnya. Lahan tersebut dia tanami jagung dan padi. Bahkan untuk tananam jagung, dalam waktu dekat sudah memasuki masa panen.
"Dari uang ganti untung, selain untuk beli tanah, juga saya belikan dua unit mobil untuk anak saya. Salah satunya Pajero," katanya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan Dan Petrokimia (PRPP) Kadek Ambara Jaya menyatakan, perusahaan berkomitmen tinggi untuk proaktif melibatkan tenaga lokal dalam proses pembangunan Kilang GRR Tuban.
Hingga land clearing (pembersihan lahan) tahap ke-3 yang diselesaikan pada tahun 2021 lalu, Kilang GRR Tuban telah melibatkan lebih dari 300 pekerja. "Di mana 98 persen di antaranya adalah warga lokal sekitar proyek," katanya, Jumat (28/1/2022).
Pelaksanaan pekerjaan land clearing tahap ke-1 hingga ke-3 sendiri telah melibatkan lebih dari 600 warga sekitar proyek.
Hal ini dilakukan sejalan dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku di bidang ketenagakerjaan serta ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang berlaku.
"PRPP dan Pertamina Project GRR berkomitmen merekrut pekerja yang memenuhi persyaratan dan memenuhi kompetensi yang diperlukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku," ungkap Kadek.
Kadek menambahkan, setiap tahapan proses rekrutmen diketahui oleh para pemangku kepentingan, termasuk pejabat pemerintah setempat. Pihaknya terus berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat lokal seperti tahun sebelumnya.
Meski demikian untuk kebutuhan tenaga kerja yang memerlukan kompetensi tertentu, pihaknya akan melakukan seleksi.
Sehingga nantinya akan diperoleh putra daerah sebagai calon pekerja yang sehat jasmani dan rohani, disiplin, profesional, kompeten serta berdedikasi tinggi.
"Ini merupakan harapan besar kami bahwa para calon tenaga kerja yang kami rekrut dapat menjadi representasi warga Tuban yang membanggakan," jelasnya.
Darsono melepas lahannya seluas kurang dari 1 hektare. "Sejauh ini setelah ganti untung itu saya tidak ada masalah soal pendapatan. Ekonomi berjalan lancar, malah lebih dari sebelumnya. Jika dulu saya punya lahan kurang dari 1 hektare, maka sebagian uang dari ganti untung itu saya belikan lahan 2 hektare," katanya, Jumat (28/1/2022).
Baca Juga
Dia menambahkan, lahan baru yang dia beli juga tidak jauh dari lokasi sebelumnya. Lahan tersebut dia tanami jagung dan padi. Bahkan untuk tananam jagung, dalam waktu dekat sudah memasuki masa panen.
"Dari uang ganti untung, selain untuk beli tanah, juga saya belikan dua unit mobil untuk anak saya. Salah satunya Pajero," katanya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan Dan Petrokimia (PRPP) Kadek Ambara Jaya menyatakan, perusahaan berkomitmen tinggi untuk proaktif melibatkan tenaga lokal dalam proses pembangunan Kilang GRR Tuban.
Hingga land clearing (pembersihan lahan) tahap ke-3 yang diselesaikan pada tahun 2021 lalu, Kilang GRR Tuban telah melibatkan lebih dari 300 pekerja. "Di mana 98 persen di antaranya adalah warga lokal sekitar proyek," katanya, Jumat (28/1/2022).
Pelaksanaan pekerjaan land clearing tahap ke-1 hingga ke-3 sendiri telah melibatkan lebih dari 600 warga sekitar proyek.
Hal ini dilakukan sejalan dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku di bidang ketenagakerjaan serta ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang berlaku.
"PRPP dan Pertamina Project GRR berkomitmen merekrut pekerja yang memenuhi persyaratan dan memenuhi kompetensi yang diperlukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku," ungkap Kadek.
Kadek menambahkan, setiap tahapan proses rekrutmen diketahui oleh para pemangku kepentingan, termasuk pejabat pemerintah setempat. Pihaknya terus berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat lokal seperti tahun sebelumnya.
Meski demikian untuk kebutuhan tenaga kerja yang memerlukan kompetensi tertentu, pihaknya akan melakukan seleksi.
Sehingga nantinya akan diperoleh putra daerah sebagai calon pekerja yang sehat jasmani dan rohani, disiplin, profesional, kompeten serta berdedikasi tinggi.
"Ini merupakan harapan besar kami bahwa para calon tenaga kerja yang kami rekrut dapat menjadi representasi warga Tuban yang membanggakan," jelasnya.
(shf)