Ekspor itu Mudah, Bea Cukai Makassar Asistensi Eksportir Sulsel
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Bea Cukai Makassar melalui program Export Assistance hadir menyapa calon penggiat ekspor di Sulawesi Selatan. Menurut Kepala Kantor Bea Cukai Makassar, Eva Arifah Aliyah pandemi Covid-19 tidak menghalangi semangat masyarakat Sulawesi Selatan untuk menambah wawasan terkait ekspor.
“Bea Cukai Makassar dengan memanfaatkan kemajuan tekhnologi di era 4.0 melakukan asistensi online sehingga masyarakat dengan mudah teredukasi melalui gawai masing-masing tanpa harus ke kantor Bea Cukai lagi. Ekspor itu Mudah!” katanya awal Juni lalu.
Pada kesempatan tersebut Bea Cukai Makassar membahas tiga tema, yaitu Peluang Ekspor di Tengah Pandemi oleh Kepala Seksi PKC 2 Bea Cukai Makassar, Adeltus Lolok; Eksportir Berbagi Cerita oleh Pengusaha Kopi, Jenita; dan Potensi Produk Ekspor di Sulawesi Selatan oleh Kasubsi PKC II Bea Cukai Makassar, Zainal Abidin.
Seorang perwakilan pengusaha kopi di Makassar, Jenita membagikan pendapatnya tentang pelayanan Bea Cukai kepada eksportir. “Banyak peluang menjadi eksportir di Sulawesi Selatan (Sulsel). Saya bukan dari keluarga yang latar belakangnya pengusaha/eksportir, tetapi dengan kemauan keras dan asistensi oleh Bea Cukai Makassar saya berhasil menciptakan pasar ekspor Kopi Toraja produk khas Sulsel. Pasar ekspor masih sangat luas,” ujarnya.
Pendapat Jenita pun diakui oleh Adeltus Lolok, dalam membawakan materinya ia mengungkapkan, “Cukup tiga langkah untuk kita menjadi eksportir, yaitu memiliki produk, memiliki badan usaha (CV/PT), dan pembeli.”
Menurut Adeltus, selanjutnya Bea Cukai Makassar dalam waktu dekat akan kembali menyapa calon eksportir. “Diharapkan kegiatan tersebut dapat memajukan produk ekspor Sulsel, hingga produk Sulsel mampu bersaing menembus pedagangan internasional, sehingga dapat meningkatkan devisa dan ekonomi negara,” harapnya.
“Bea Cukai Makassar dengan memanfaatkan kemajuan tekhnologi di era 4.0 melakukan asistensi online sehingga masyarakat dengan mudah teredukasi melalui gawai masing-masing tanpa harus ke kantor Bea Cukai lagi. Ekspor itu Mudah!” katanya awal Juni lalu.
Pada kesempatan tersebut Bea Cukai Makassar membahas tiga tema, yaitu Peluang Ekspor di Tengah Pandemi oleh Kepala Seksi PKC 2 Bea Cukai Makassar, Adeltus Lolok; Eksportir Berbagi Cerita oleh Pengusaha Kopi, Jenita; dan Potensi Produk Ekspor di Sulawesi Selatan oleh Kasubsi PKC II Bea Cukai Makassar, Zainal Abidin.
Seorang perwakilan pengusaha kopi di Makassar, Jenita membagikan pendapatnya tentang pelayanan Bea Cukai kepada eksportir. “Banyak peluang menjadi eksportir di Sulawesi Selatan (Sulsel). Saya bukan dari keluarga yang latar belakangnya pengusaha/eksportir, tetapi dengan kemauan keras dan asistensi oleh Bea Cukai Makassar saya berhasil menciptakan pasar ekspor Kopi Toraja produk khas Sulsel. Pasar ekspor masih sangat luas,” ujarnya.
Pendapat Jenita pun diakui oleh Adeltus Lolok, dalam membawakan materinya ia mengungkapkan, “Cukup tiga langkah untuk kita menjadi eksportir, yaitu memiliki produk, memiliki badan usaha (CV/PT), dan pembeli.”
Menurut Adeltus, selanjutnya Bea Cukai Makassar dalam waktu dekat akan kembali menyapa calon eksportir. “Diharapkan kegiatan tersebut dapat memajukan produk ekspor Sulsel, hingga produk Sulsel mampu bersaing menembus pedagangan internasional, sehingga dapat meningkatkan devisa dan ekonomi negara,” harapnya.
(alf)