Catat! Ini Syarat Utama Jadi Pasar Tangguh Covid-19

Kamis, 11 Juni 2020 - 17:21 WIB
loading...
Catat! Ini Syarat Utama...
Pasar tradisional menjadi salah satu tempat yang fokus memutus penyebaran COVID-19 melalui pasar tangguh. Foto/SINDOnews/dok
A A A
SURABAYA - Langkah menuju kebiasaan baru terus dilakukan. Pasar tradisional yang selama ini menjadi banyak tempat penularan COVID-19 siap menjadi kawasan tanggung.

Pada tahap awal ini, dua pasar yakni Genteng Baru dan Tambahrejo menjadi pelopor pasar tangguh COVID-19.

"Ada dua pasar yang bakal menjadi pasar tangguh di Surabaya, yakni Pasar Genteng Baru dan Pasar Tambahrejo. Keduanya sudah siap menjadi pasar tangguh," kata Kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Pemkot Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, Kamis (11/6/2020).

Dia mengatakan, dua pasar tersebut digagas menjadi pilot project pasar tangguh di Kota Pahlawan. Secara bertahap, pasar-pasar lain juga diharapkan dan disiapkan menjadi pasar tangguh COVID-19. (Baca juga: Persiapan New Normal, Siapkan Pasar dan Industri Tangguh )

Agus Hebi mengataka, konsep pasar tangguh sebenarnya seperti kampung tangguh wani jogo Suroboyo. Yakni, ada tim khusus atau satgas di pasar tersebut. Satgas ini adalah kolaborasi antara pengelola pasar dengan pedagang. Mereka memiliki job description yang sama pula dengan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, yaitu sebagai Satgas Wani Sehat, Satgas Wani Sejahtera, Satgas Wani Jogo, dan Satgas Wani Ngandani.

"Kami libatkan pedagang karena mari bersama-sama menjaga pasar. Untuk menjadi pasar tangguh bukan hanya tugas pemerintah atau PD Pasar Surya, tetapi tugas bersama, termasuk pedagang," kata dia.

Dia mengatakan, ke depan setiap pasar akan menjadi pasar tangguh. Nantinya dalam struktur satgas atau kepengurusannya, bakal dimasukkan unsur dari pelaku-pelaku usaha di pasar.

"Jadi ada dari pedagang di pasar, juga karyawan di pasar tersebut. Jadi ketangguhan pasar tersebut tergantung dari keaktifan dari kepengurusan untuk menjaga pasar untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19," kata dia.

Direktur Teknik dan Usaha PD Pasar Surya Muhibuddin mengatakan, konsep pasar tangguh adalah mengatur pasar sesuai protokol kesehatan. Misalnya, masuk pasar wajib pakai masker.

"Kalau tidak pakai masker, tidak boleh masuk. Ini berlaku untuk pedagang maupun pengunjung," kata dia.

Contoh lain, masuk area pasar harus melewati cek suhu badan. Pedagang atau pengunjung yang suhu badannya 38 derajat atau lebih, diminta balik. "Demikian juga jika ada pedagang yang sakit, dilarang berjualan," kata dia.

Sedangkan yang terbaru dengan konsep pasar tangguh ini adalah adanya pengaturan di dalam pasar. Di Pasar Genteng Baru dan Tambahrejo. Dengan dijadikan sebagai pasar tangguh, diberlakukan sirkulasi untuk pengunjung dengan sistem one way. Maksudnya, pintu masuk dan pintu keluar pasar dipisahkan, sehingga ada beberapa pintu pasar yang akan ditutup atau dibuka dengan pemberlakuan jam operasional.

Selain itu, jumlah pengunjung pasar juga akan dibatasi. Jika kondisi di dalam pasar sudah ramai, maka pengunjung lain yang hendak masuk distop dulu. Di sisi lain, stan pedagang juga diminta ada gerai plastik agar pedagang dengan pembeli tidak berinteraksi langsung. Tak hanya itu, pedagang dan karyawannya diimbau mengenakan faceshield sebagai APD.

Dalam proses transaksi jual beli pun diatur. Agar tidak ada kontak langsung alat pembayaran dari pembeli ke pedagang, nantinya disiapkan nampan sebagai perantaranya. “Jadi uangnya ditaruh di nampan,” ujar dia.
(nth)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1965 seconds (0.1#10.140)