Relawan Gugus Tugas: Menciptakan Pasar Tangguh Butuh Waktu

Senin, 22 Juni 2020 - 20:39 WIB
loading...
Relawan Gugus Tugas:...
Tim Relawan Gugus Tugas Covid-19 menggelar baksos di Pasar PSPT Tebet, Rabu (15/6/2020) pekan lalu. Foto ist
A A A
JAKARTA - Tim Relawan Gugus Tugas Covid-19 di bawah koordinator Andre Rahadian menggelar baksos di Pasar PSPT Tebet, Rabu (15/6/2020) pekan lalu. Tim menyisir mulai dari lantai basement (sayuran, daging, sembako), lantai 1 (kosmetik, stationery, elektronik), lantai 2 (pakaian, toko mas, dan toko plastik), lantai 3 (penjahit, dan aneka jasa servis).

Para pedagang selain dibagikan masker, face shield, dan hand sanitizer, juga memberikan edukasi mengenai protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mengenakan masker atau pelindung wajah, dan mencuci tangan. Para relawan yang umumnya terdiri dari warga sekitar Tebet, antusias melaksanakan tugas. Mereka masuk ke los-los pasar. (Baca: Gelar Rapid Test Massal di Tangerang, BIN Bantu Uji 50 Spesimen Tes PCR )

Baksos yang diselenggarakan tim relawan berlangsung selama 14 hari. Di bawah komando Andre, tim butuh waktu dua minggu untuk mengukur perubahan perilaku pedagang dan pembeli pasar. Program yang didukung Fakultas Psikologi Universitas Indonesia menemukan fakta bahwa pada hari-hari pertama, masih banyak yang membandel. Meski sudah menerima face shield tetapi hanya dipakai sebentar, setelah itu dilepas. Alasannya pengap.

Seperti yang dikeluhkan pedagang sayur, Yuni. Saat ditanya, mengapa face shield tidak dikenakan? “Ribet dan ngap...,” tukasnya seraya melempar tanya, “kalau salah satu saja boleh nggak?” Yang dia maksud adalah, pilihan salah satu antara memakai masker atau face shield.

Relawan dengan sabar memberi pengertian pentingnya face shield karena berhadapan dengan banyak pembeli. Keluhan Yuni, sama dengan Sutrisno, penjual daging yang juga mengaku tidak nyaman jika harus memakai masker plus face shield.

Tapi beda dengan Muhammad, yang penjual beras. Ia mengaku nyaman-nyaman saja memakai masker dan face shield sekaligus. Lokasinya yang dekat dengan area parkir, membuat ia merasa tidak merasa pengap. Beda dengan lokasi berjualan Yuni dan Sutrisno yang lebih ke dalam.

Toh, pedagang (dan pembeli) tidak punya pilihan lain. Mereka harus mengikuti protokol kesehatan. Mereka harus beradaptasi dengan kebiasaan baru. Berusaha untuk beraktivitas tetapi dengan kesadaran tinggi, bahwa virus corona belum hilang dari sekitarnya.

Andre mengatakan, hari pertama timnya turun ke pasar PSPT Tebet, banyak dijumpai pedagang yang memakai masker sekadar “basa-basi”. Padahal, saat itu, pukul 08.00 kondisi pasar sedang ramai. “Siang pukul 12.00, kondisi pasar sudah mulai lengang. Beberapa pedagang melepas face shield. Benar-benar tidak mudah untuk mengubah kebiasaan,” keluh Andre.

Tim relawan yang membuka posko di halaman pasar, memasang standing banner serta menyebar brosur sosialisasi, juga mendapati banyak hal yang perlu dibenahi di Pasar Tebet. Misalnya, peletakan barang dagangan yang cenderung semrawut, mengakibatkan akses jalan menjadi semput. “Beruntung, kami juga didampingi pengurus PD Pasar Tebet. Mereka spontan menertibkan dagangan yang semrawut,” tamba Andre.

Andre juga mencatat, masih terlalu banyak akses masuk ke pasar yang dibuka. Harusnya, akses masuk dan keluar pasar lebih dibatasi untuk mengontrol lalu-lintas manusia. “Kami juga mendapat informasi, petugas Satpol PP setiap hari beroperasi di lingkungan pasar untuk menertibkan masyarakat yang tidak mengenakan masker,” katanya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Waspadai 4 Titik Pasar...
Waspadai 4 Titik Pasar Tumpah di Cirebon yang Jadi Biang Kerok Macet Mudik
Warga Tuntut Penertiban...
Warga Tuntut Penertiban Menyeluruh Pasar Tumpah di Jalan Merdeka Bogor
Pengamat: Lemahnya Aparat...
Pengamat: Lemahnya Aparat terhadap Preman Bogor Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
Pembongkaran Pasar Tumpah...
Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Kesal dan Siapkan Aksi Demo
Menembus Hujan, Ridwan...
Menembus Hujan, Ridwan Kamil Serap Aspirasi Pedagang di 2 Pasar
Warga Ancam Demo jika...
Warga Ancam Demo jika Pasar Tumpah Merdeka Bogor Tak Ditertibkan
Tampung Keluhan Pedagang,...
Tampung Keluhan Pedagang, Heri Koswara Janji Revitalisasi dan Tertibkan Pungli Pasar
Blusukan ke Pasar Serdang...
Blusukan ke Pasar Serdang Kemayoran, Suswono: Bangunan Perlu Direvitalisasi
Polisi Tangkap 5 Oknum...
Polisi Tangkap 5 Oknum Ormas Pungli Pedagang Pasar Tumpah Merdeka Bogor
Rekomendasi
Kim Soo Hyun Merasa...
Kim Soo Hyun Merasa Dijebak Keluarga Kim Sae Ron sebagai Pedofil
Pecah Rekor Lagi, Harga...
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Antam Tembus Rp1.826.000 per Gram
BRI Menanam Grow & Green...
BRI Menanam Grow & Green Transplantasi Terumbu Karang, Selamatkan Ekosistem Laut di NTB
Berita Terkini
Ratusan Pemudik dari...
Ratusan Pemudik dari Sumatera Mulai Kembali ke Pulau Jawa
1 jam yang lalu
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, 36.113 Wisatawan Berlibur ke Silang Monas
2 jam yang lalu
Pemuda Desa Tial dan...
Pemuda Desa Tial dan Desa Tulehu Maluku Bentrok, 1 Orang Tewas
3 jam yang lalu
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, Hampir 20.000 Pengunjung Padati Objek Wisata TMII
5 jam yang lalu
Kisah Kapten Dwi, Nakhoda...
Kisah Kapten Dwi, Nakhoda Kapal 25 Tahun Berlebaran di Laut Akhirnya Salat Id Bareng Keluarga di Darat
5 jam yang lalu
Gunung Dukono Meletus,...
Gunung Dukono Meletus, Luncurkan Abu Vulkanik 1,9 Km
6 jam yang lalu
Infografis
Untuk Membangun Kembali...
Untuk Membangun Kembali Kota Gaza, Palestina Butuh Rp868 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved