Jalur keluar-masuk Surabaya lumpuh

Selasa, 31 Juli 2012 - 09:32 WIB
Jalur keluar-masuk Surabaya lumpuh
Jalur keluar-masuk Surabaya lumpuh
A A A
Sindonews.com - Arus lalu lintas di pintu keluar dan masuk Kota Surabaya kembali lumpuh total, tadi malam. Kemacetan arus lalu lintas terjadi mulai dari Jalan Demak-Jalan Kalianak-Jalan Greges-Jalan Margomulyo sampai Jalan Romokalisari, Surabaya.

Kemacetan ini dipicu amblesnya Jembatan Branjangan di perbatasan antara Jalan Greges, dan Romokalisari. Sejak di Jalan Demak, antrean kendaraan berukuran besar sampai roda dua tak bisa melaju. Kendaraan roda empat pun sudah tak bisa bergerak. Sementara untuk roda dua masih bisa merangsek melalui sempadan jalan. Memasuki Jalan Kalianak, laju kendaraan beroda dua langsung terhenti.

Dari arah berlawanan semua kendaraan sudah menutup bagian jalan. Hasilnya, baik kendaraan roda dua maupun roda empat harus berhenti total. Tidak ada lagi ruang kosong yang bisa dilalui. Kondisi yang sama juga terjadi di Jalan Margomulyo, Greges, Benowo, sampai Tambak Osowilangun. Semua kendaraan berhenti total tak bisa bergerak maju maupun mundur Sementara pintu masuk tol juga tak bisa bergerak, antrean kendaraan sudah memanjang dan tak bisa dilalui lagi.

“Ini sejak pukul 16.00 WIB tak bisa bergerak. Padahal saya memakai kendaraan roda dua. Lha, dari arah berlawanan sudah menutup semua jalan,” ujar M Hasan, salah satu penguna jalan ketika ditemui di Jalan Kalianak, Senin 30 Juli 2012 malam.

Warga Jalan Sampit Perum GKB Gresik itu menjelaskan, tadi pagi (kemarin) antrean kendaraan tak begitu terasa. Beberapa kendaraan besar memang tak bisa melintas di Jembatan Branjangan. Sebab, sejak dua hari ini kondisi jembatan memang ambles. “Antrean truk maupun mobil bermuatan besar tak bisa lancar memutar balik. Makanya jadinya lumpuh total seperti ini,” keluhnya.

Parahnya lagi, kemacetan itu terjadi di saat orang sedang waktunya buka puasa. Ia tak bisa bergerak kemana-mana karena kendaraan berhenti total dan mesin dimatikan. “Lha, kondisi seperti ini mau buka puasa apa. Kanan kiri sudah terjepit kendaraan, ini saja saya sudah empat jam terjebak di tengah kemacetan total seperti ini,” katanya.

Kondisi yang sama juga dialami oleh Fandi Putra Abdi. Warga Manukan itu tak bisa melanjutkan perjalanan ketika terjebak di Jalan Kalianak dan Margomulyo. Ia sempat bisa bergerak sedikit dengan melintas di perkampungan warga, dan trotoar pabrik di sekitar Kalianak. “Tapi pas sudah masuk pertigaan Margomulyo sudah tak bisa apa-apa lagi. Semua mesin kendaraan sudah dimatikan, semuanya nggak bisa jalan lagi,” jelasnya.

Kasi Rekayasa Lalu Lintas Dishub Surabaya Tunjung Iswandaru menuturkan, dugaan awal penyebab kemacetan di pintu keluar-masuk Surabaya adalah kondisi jembatan Branjangan yang rusak. Banyak truk dan kendaraan lain yang tak bisa melaju lancar ketika antre di jalan tol. “Kalau secara detail pihak kepolisian yang tahu, tapi dugaan awal kami memang karena jembatan yang rusak dan tak bisa dilalui kendaraan bermuatan berat,” jelasnya.

Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya Erna Purnawati menuturkan, jembatan Branjangan yang berada di perbatasan antara Jalan Greges dan Roomokalisari bukan kewenangan Pemkot Surabaya. “Itu jalan milik provinsi, kami tak bisa ikut campur di dalamnya,” katanya.

Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim Dachlan mengatakan, sudah melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak, di antaranya Kepolisian, Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub LLAJ) serta Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) V. “Ya jembatannya sudah ambles, dan kita kan sudah melakukan koordinasi, memang macet karena kendaraan berat tidak boleh melintas di atas jembatan Branjangan itu,” kata Dachlan saat dikonfirmasi.

Dachlan mengelak kalau dituding tidak bertindak apa-apa terkait kerusakan jembatan tersebut. Dia menandaskan sudah ada keputusan untuk melakukan perbaikan jembatan tersebut yang rencananya akan dimulai setelah hari raya Idul Fitri 1433 Hijriah. Bahkan, lanjutnya, tidak hanya perbaikan melainkan jembatan tersebut akan diganti dengan yang baru. Pembangunan jembatan Branjangan akan menggunakan anggaran dari APBN dan memakan waktu beberapa bulan.

Diperkirakan perbaikan baru selesai Februari 2013 mendatang. "Untuk menghindari kemacetan terlalu parah, maka pembangunan akan dilakukan per lajur. Sehingga satu lajur masih dapat dilewati kendaraan,” tandasnya.

Kepala Dishub LLAJ Jatim Wahid Wahyudi menambahkan, untuk kendaraan yang diperbolehkan melintas di jembatan tersebut adalah kendaraan pribadi. Sedangkan kendaraan berat atau kendaraan angkutan barang tidak boleh melintas dan harus lewat jalur lain. Wahid mengakui kemacetan yang terjadi kemarin memang cukup panjang.

“Mulai hari ini (kemarin) adalah tahap larangan dalam konteks sosialisasi bagi kendaraan berat dan kendaraan angkutan barang tidak boleh melintas di atas jembatan. Sebagai alternatifnya mereka harus beralih lewat tol,” katanya.

Wahid mengakui sudah ada koordinasi berbagai pihak atas kerusakan jalan tersebut. Untuk pengaturan lalu lintasnya ditangani Satuan Lalu Lintas Polrestabes Surabaya. “Terpaksa sampai hari raya nanti kendaraan tidak boleh lewat jembatan itu dan harus lewat jalan lain,” tegasnya.
(lil)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8992 seconds (0.1#10.140)