Penampakan Emak-emak Antre Serbu Minyak Goreng Kemasan di Toko Ritel di Makassar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Penampakan para emak-emak di Kota Makassar dan kabupaten/kota di sekitarnya mengantre minyak goreng kemasan di toko ritel sejak pagi, Rabu (18/1/2022).
Mereka menyerbu toko ritel karena memberikan potongan harga menggiurkan dari harga pasaran Rp40.000 per 2 liter menjadi Rp28.000 per 2 liter.
"Minyak goreng serupa jika dibeli di pasar masih harga Rp40.000 hingga per 2 liter, tapi di sini hanya ditebus Rp28.000 untuk volume yang sama," kata salah seorang pembeli kemasan Masniah yang ikut antrean membeli minyak goreng di salah satu toko ritel di Makassar, Rabu (18/1/2022).
Dia mengatakan, kesempatan untuk mendapatkan minyak goreng murah di tengah melonjaknya harga minyak goreng sejak akhir 2021, menjadi momen yang memicu ibu-ibu rumah tangga menyerbu toko ritel di Kota Makassar.
Asrianti warga yang berdomisili di Kabupaten Maros juga menyebutkan hal sama. Menurut dia, minyak goreng kemasan dan jerigen sejak pagi sudah mulai diserbu ibu-ibu rumah tangga, sehingga jelang siang sudah habis stoknya.
"Saya masih sempat dapat dua kemasan 2 liter, namun ibu-ibu yang di belakang saya sudah tidak kebagian lagi," ujarnya.
Menyikapi kondisi tersebut Humas Perumda Pasar Makassar Raya, Muh Idris mengatakan, kondisi ini dapat mengancam pedagang pasar tradisional yang akan semakin ditinggalkan konsumen, karena adanya perbedaan harga yang sangat menyolok.
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, pihak terkait yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Makassar sudah turun ke lapangan melakukan pemantauan dan pendataan yang akan menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan.
Sementara aksi borong ibu-ibu di toko ritel sangat disayangkan, karena pihak penjual tidak memberikan batasan pembelian agar kebutuhan minyak goreng dan pemanfaatannya bisa lebih merata.
Mereka menyerbu toko ritel karena memberikan potongan harga menggiurkan dari harga pasaran Rp40.000 per 2 liter menjadi Rp28.000 per 2 liter.
"Minyak goreng serupa jika dibeli di pasar masih harga Rp40.000 hingga per 2 liter, tapi di sini hanya ditebus Rp28.000 untuk volume yang sama," kata salah seorang pembeli kemasan Masniah yang ikut antrean membeli minyak goreng di salah satu toko ritel di Makassar, Rabu (18/1/2022).
Dia mengatakan, kesempatan untuk mendapatkan minyak goreng murah di tengah melonjaknya harga minyak goreng sejak akhir 2021, menjadi momen yang memicu ibu-ibu rumah tangga menyerbu toko ritel di Kota Makassar.
Asrianti warga yang berdomisili di Kabupaten Maros juga menyebutkan hal sama. Menurut dia, minyak goreng kemasan dan jerigen sejak pagi sudah mulai diserbu ibu-ibu rumah tangga, sehingga jelang siang sudah habis stoknya.
"Saya masih sempat dapat dua kemasan 2 liter, namun ibu-ibu yang di belakang saya sudah tidak kebagian lagi," ujarnya.
Menyikapi kondisi tersebut Humas Perumda Pasar Makassar Raya, Muh Idris mengatakan, kondisi ini dapat mengancam pedagang pasar tradisional yang akan semakin ditinggalkan konsumen, karena adanya perbedaan harga yang sangat menyolok.
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, pihak terkait yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Makassar sudah turun ke lapangan melakukan pemantauan dan pendataan yang akan menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan.
Sementara aksi borong ibu-ibu di toko ritel sangat disayangkan, karena pihak penjual tidak memberikan batasan pembelian agar kebutuhan minyak goreng dan pemanfaatannya bisa lebih merata.
(nic)