Baru Kembali Beroperasi, Teman Bus Diprotes Taksi Online
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Operasional Teman Bus atau Trans Mamminasata di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, kembali diprotes. Kali ini dilakukan oleh para sopir taksi online alias dalam jaringan (daring).
Protes tersebut dilakukan para sopir taksi online di depan Mall Panakkukang (MP) pada Senin (17/1/2022). Sopir taksi online merasa didiskriminasi dengan operasional Teman Bus tersebut. Akhirnya mereka menutup akses pemberhentian Teman Bus.
“Awalnya pihak Mamminasata menggedor pintu, menyuruh saya untuk bergeser. Saya bilang saya ngetem dulu untuk nunggu orderan. Setelah 10 menit datang lagi pihak Dishub, dia mengusir,” tuturnya salah satu pengemudi taksi online, Syarif saat ditemui SINDOnews di lokasi.
“Bahwa bukan tempatmu (taksi online) di sini, di sini tempatnya Bus Mamminasata. Nah, apakah ada perbedaan antara kami dan Mamminasata? Itu awal kejadiannya,” sambung Syarif.
Atas kejadian itu, Syarif merasa didiskriminasi. Sebab, ia menyadari sejauh ini lokasi pemberhentian Teman Bus sebetulnya bukan terminal penumpang.
“Kalau bisa Bus Mamminasata jangan ngetem di sini. Karena di sini bukan terminal, di sini juga tidak ada halte untuk bus. Mamminasata sangat merugikan kami para driver online,” cetusnya.
Perwakilan Kita Driver Gocar Super (KDGS) Makassar, Adi menyampaikan atas kejadian ini pihaknya memberi dua tuntutan. Salah satunya adalah tidak ada diskriminasi terhadap pengguna jalan termasuk taksi online.
“Kedua kalaupun Mamminasata parkir di sini, maka taksi online juga wajib parkir dengan ketertiban bahwa pihak pengelola Mall Panakkukang turun untuk mengatur ketertiban lalu lintas,” ungkapnya.
Adi mengaku tidak pernah mempermasalahkan operasional Teman Bus. Meski pun menurutnya Teman Bus sebenarnya sudah melampaui kapasitasnya dengan mengambil jalur-jalur penumpang di Kota Makassar.
“Kami tidak pernah melarang Mamminasata untuk mengambil penumpang di sini. Kami juga tidak pernah melarang Mamminasata untuk masuk ke lorong-lorong,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel , Muhammad Arafah mengatakan protes dari para sopir taksi online tersebut sudah masuk dalam pembahasan. Bahkan sudah lebih dahulu ada tim yang dibentuk.
“Ada tim yang di lapangan dibentuk untuk atur semuanya. Nanti mediasi (antara Teman Bus dan mitra taksi online,” ucap Arafah.
Ke depan, kata dia, sudah ada rencana untuk mengatur tempat persinggahan Teman Bus maupun taksi online. Sebab selama ini memang selalu menjadi keluhan masyarakat lantaran menimbulkan kemacetan.
“Teman Bus juga (diaturkan tempat). Berapa kapasitas yang ada di situ, berapa di tempat lain. Kemudian ada tim yang atur,” tukasnya.
Protes tersebut dilakukan para sopir taksi online di depan Mall Panakkukang (MP) pada Senin (17/1/2022). Sopir taksi online merasa didiskriminasi dengan operasional Teman Bus tersebut. Akhirnya mereka menutup akses pemberhentian Teman Bus.
“Awalnya pihak Mamminasata menggedor pintu, menyuruh saya untuk bergeser. Saya bilang saya ngetem dulu untuk nunggu orderan. Setelah 10 menit datang lagi pihak Dishub, dia mengusir,” tuturnya salah satu pengemudi taksi online, Syarif saat ditemui SINDOnews di lokasi.
“Bahwa bukan tempatmu (taksi online) di sini, di sini tempatnya Bus Mamminasata. Nah, apakah ada perbedaan antara kami dan Mamminasata? Itu awal kejadiannya,” sambung Syarif.
Atas kejadian itu, Syarif merasa didiskriminasi. Sebab, ia menyadari sejauh ini lokasi pemberhentian Teman Bus sebetulnya bukan terminal penumpang.
“Kalau bisa Bus Mamminasata jangan ngetem di sini. Karena di sini bukan terminal, di sini juga tidak ada halte untuk bus. Mamminasata sangat merugikan kami para driver online,” cetusnya.
Perwakilan Kita Driver Gocar Super (KDGS) Makassar, Adi menyampaikan atas kejadian ini pihaknya memberi dua tuntutan. Salah satunya adalah tidak ada diskriminasi terhadap pengguna jalan termasuk taksi online.
“Kedua kalaupun Mamminasata parkir di sini, maka taksi online juga wajib parkir dengan ketertiban bahwa pihak pengelola Mall Panakkukang turun untuk mengatur ketertiban lalu lintas,” ungkapnya.
Adi mengaku tidak pernah mempermasalahkan operasional Teman Bus. Meski pun menurutnya Teman Bus sebenarnya sudah melampaui kapasitasnya dengan mengambil jalur-jalur penumpang di Kota Makassar.
“Kami tidak pernah melarang Mamminasata untuk mengambil penumpang di sini. Kami juga tidak pernah melarang Mamminasata untuk masuk ke lorong-lorong,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel , Muhammad Arafah mengatakan protes dari para sopir taksi online tersebut sudah masuk dalam pembahasan. Bahkan sudah lebih dahulu ada tim yang dibentuk.
“Ada tim yang di lapangan dibentuk untuk atur semuanya. Nanti mediasi (antara Teman Bus dan mitra taksi online,” ucap Arafah.
Ke depan, kata dia, sudah ada rencana untuk mengatur tempat persinggahan Teman Bus maupun taksi online. Sebab selama ini memang selalu menjadi keluhan masyarakat lantaran menimbulkan kemacetan.
“Teman Bus juga (diaturkan tempat). Berapa kapasitas yang ada di situ, berapa di tempat lain. Kemudian ada tim yang atur,” tukasnya.
(agn)