Beredar Kabar Akan Ada Gempa dan Tsunami di Jabar, Ini Penjelasan BMKG
loading...
A
A
A
BANDUNG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Bandung menepis kabar tentang adanya gempa dan tsunami besar yang akan terjadi di Jawa Barat (Jabar). BMKG Bandung memastikan bahwa berita itu hoaks.
Menurut Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu, pasca gempa bumi Pandeglang magnitudo 6,6 terus terjadi gempa susulan. Namun gempa susulan sampai saat ini sudah jauh menurun dengan kekuatan yang jauh lebih kecil.
Jika ada yang menyatakan akan ada gempa susulan yang lebih besar serta menyebabkan tsunami, Rahayu memastikan, itu tidak benar. Karena sampai saat ini gempa bumi belum dapat diprediksi secara pasti, kapan, dimana serta berapa besar kekuatannya.
"Untuk informasi dari pesan suara yang saat ini beredar yang menyatakan akan ada gempa susulan berkekuatan besar dan menimbulkan tsunami di Palabuhanratu adalah berita bohong (hoax) yang disebarkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab yang menginginkan keresahan di masyarakatmasyarakat," jelas dia.
Rahayu mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk tidak mempercayai berita bohong tersebut. Pastikan informasi gempa dan peringatan dini tsunami bersumber resmi dari BMKG.
Menurut Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu, pasca gempa bumi Pandeglang magnitudo 6,6 terus terjadi gempa susulan. Namun gempa susulan sampai saat ini sudah jauh menurun dengan kekuatan yang jauh lebih kecil.
Jika ada yang menyatakan akan ada gempa susulan yang lebih besar serta menyebabkan tsunami, Rahayu memastikan, itu tidak benar. Karena sampai saat ini gempa bumi belum dapat diprediksi secara pasti, kapan, dimana serta berapa besar kekuatannya.
"Untuk informasi dari pesan suara yang saat ini beredar yang menyatakan akan ada gempa susulan berkekuatan besar dan menimbulkan tsunami di Palabuhanratu adalah berita bohong (hoax) yang disebarkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab yang menginginkan keresahan di masyarakatmasyarakat," jelas dia.
Rahayu mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk tidak mempercayai berita bohong tersebut. Pastikan informasi gempa dan peringatan dini tsunami bersumber resmi dari BMKG.
(don)