Tiga Pelajar Terseret Ombak di Pantai Anging Mammiri, Dua Orang Masih Hilang
loading...
Tim Gabungan Basarnas masih melakukan pencarian di TKP meski sudah dalam kondisi gelap. Faktor cuaca dan ombak besar menghabat pencarian dua pelajar yang masih hilang. Foto: Sindonews/Maman Sukirman
A
A
A
MAKASSAR - Tiga orang anak yang berstatus pelajar sekolah menengah pertama (SMP) terseret ombak saat bermain di Pantai Anging Mamiri, Kelurahan Tanjung Bayang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Minggu (16/1/2022) pagi. Satu di antaranya berhasil menyelamatkan diri, dua orang masih hilang.
Kasi Humas Polrestabes Makassar , AKP Lando mengatakan, tim gabungan dari Basarnas, Damkar, Polisi masih berupaya mencari dua anak yang masih hilang diketahui bernama Fahmi (15) dan Halim (15).
"Yah kita upayakan menemukan korban , tapi itu teknis SAR. Ketika cuaca mendukung, kondisi lokasi pencarian juga memungkinkan itukan mempermudah pencarian," paparnya.
Dia menjelaskan, Fahmi, Halim dan Raihan berenang bersama sekira pukul 09.00 Wita, kondisi ombak cukup besar. Ketiganya berada di sana untuk menghadiri acara ulang tahun dari rekannya.
Tidak lama, kata dia, Raihan yang berhasil menyelamatkan diri meminta tolong kepada pengunjung lain, yakni wanita bernama Musdalifah (54). "Saksi dan teman korban menuju TKP dan melihat dua korban sudah terombang-ambing terseret ombak," ujar Lando.
Perwira Polri tiga balok ini mengatakan, saksi lain yakni pria bernama Alwan (34) mendengar teriakan minta tolong Fahmi dan Halim. Saat itu posisi mereka masih terombang-ambing di pinggir pantai.
"Saksi lalu berupaya menolong korban, namun akibat cuaca dan ombak yang tinggi sehingga saksi Alwan sulit untuk melakukan pertolongan, sampai akhirkan korban terseret ke tengah laut," ungkap Lando.
Dia merincikan, dua korban yang terseret merupakan warga Kecamatan Tallo dan berstatus pelajar Sekolah Menengah Pertama di Makassar. "Mereka berteman sama-sama tinggal di Kelurahan Lembo," ucap Lando.
Kasi Operasional Basarnas Makassar, Rizal mengaku tim SAR gabungan masih berupaya melakukan pencarian. Namun kondisi cuaca yang buruk menjadi kendala dalam operasi pencarian.
"Sekarang cuaca tidak menentu kadang hujan, ombak cukup besar setinggi satu sampai dua meter. Tapi tetap kita upayakan untuk terus melakukan pencarian dibantu dari kepolisian dan Dinas Pemadam Kebakaran," katanya.
Kasi Humas Polrestabes Makassar , AKP Lando mengatakan, tim gabungan dari Basarnas, Damkar, Polisi masih berupaya mencari dua anak yang masih hilang diketahui bernama Fahmi (15) dan Halim (15).
"Yah kita upayakan menemukan korban , tapi itu teknis SAR. Ketika cuaca mendukung, kondisi lokasi pencarian juga memungkinkan itukan mempermudah pencarian," paparnya.
Dia menjelaskan, Fahmi, Halim dan Raihan berenang bersama sekira pukul 09.00 Wita, kondisi ombak cukup besar. Ketiganya berada di sana untuk menghadiri acara ulang tahun dari rekannya.
Tidak lama, kata dia, Raihan yang berhasil menyelamatkan diri meminta tolong kepada pengunjung lain, yakni wanita bernama Musdalifah (54). "Saksi dan teman korban menuju TKP dan melihat dua korban sudah terombang-ambing terseret ombak," ujar Lando.
Perwira Polri tiga balok ini mengatakan, saksi lain yakni pria bernama Alwan (34) mendengar teriakan minta tolong Fahmi dan Halim. Saat itu posisi mereka masih terombang-ambing di pinggir pantai.
"Saksi lalu berupaya menolong korban, namun akibat cuaca dan ombak yang tinggi sehingga saksi Alwan sulit untuk melakukan pertolongan, sampai akhirkan korban terseret ke tengah laut," ungkap Lando.
Dia merincikan, dua korban yang terseret merupakan warga Kecamatan Tallo dan berstatus pelajar Sekolah Menengah Pertama di Makassar. "Mereka berteman sama-sama tinggal di Kelurahan Lembo," ucap Lando.
Kasi Operasional Basarnas Makassar, Rizal mengaku tim SAR gabungan masih berupaya melakukan pencarian. Namun kondisi cuaca yang buruk menjadi kendala dalam operasi pencarian.
"Sekarang cuaca tidak menentu kadang hujan, ombak cukup besar setinggi satu sampai dua meter. Tapi tetap kita upayakan untuk terus melakukan pencarian dibantu dari kepolisian dan Dinas Pemadam Kebakaran," katanya.
(agn)
Explore More