Gubernur Khofifah Ajak Kembalikan Kejayaan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia
loading...
A
A
A
Sementara itu Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan bahwa acara tabur bunga ini untuk menghargai jasa para pahlawan terutama pahlawan laut yang telah gugur dalam berjuang menegakkan kedaulatan NKRI. Serta untuk menumbuhkan semangat para prajurit laut saat ini untuk terus menjaga kedaulatan NKRI.
“Termasuk para prajurit di KRI Nanggala 402 yang melakukan operasi latihan di Laut Bali telah gugur dan tentunya juga masuk di dalam acara ini. Kita hormati, kita hargai perjuangan mereka sekaligus pengingat jasa 53 prajurit yang telah gugur tersebut,” katanya.
Diketahui, prosesi upacara tabur bunga ini dilakukan di atas KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 yang berlayar melintasi perairan di sekitar Selat Madura. Upacara ini dipimpin langsung oleh KASAL Laksamana TNI Yudo Margono. Upacara ini diperingati setiap tahun oleh TNI AL untuk mengenang pertempuran yang terjadi di Laut Arafuru antara tentara Indonesia melawan Belanda untuk mempertahankan Irian Barat.
Hari Dharma Samudera juga dilakukan untuk memperingati peristiwa heroik Komodor Yos Sudarso yang gugur sebagai pahlawan. Sejarah singkatnya yakni pada tanggal 15 Januari 1962, 3 kapal cepat RI berjuang untuk merebut Irian Barat dari tangan penjajah Belanda. Tiga kapal tersebut yakni Kapal RI Macan Tutul, Macan Kumbang, dan Harimau.
Ketiga kapal tersebut tiba-tiba diikuti oleh dua pesawat terbang Belanda, disusul dua kapal musuh berjenis Destroyer dan Freegat. Yang kemudian menembakkan peluru tajam dan suar ke ketiga kapal cepat RI. Dalam keadaan darurat, Komodor Yos Sudarso yang berada di Kapal RI Macan Tutul mengambil alih pimpinan. Ia segera memerintahkan tembakan balasan dan manuver perlawanan untuk mengecoh musuh. Hal ini membuat tembakan musuh terpusat di KRI Macan Tutul dan dua kapal lainnya dapat diselamatkan.
Namun karena kalah persenjataan, perlawanan menjadi tidak seimbang. Sehingga peristiwa tersebut mengakibatkan tenggelamnya kapal RI Macan Tutul dan gugurnya Komodor Yos Sudarso beserta sekitar 25 ABK kapal RI Macan Tutul.
“Termasuk para prajurit di KRI Nanggala 402 yang melakukan operasi latihan di Laut Bali telah gugur dan tentunya juga masuk di dalam acara ini. Kita hormati, kita hargai perjuangan mereka sekaligus pengingat jasa 53 prajurit yang telah gugur tersebut,” katanya.
Diketahui, prosesi upacara tabur bunga ini dilakukan di atas KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 yang berlayar melintasi perairan di sekitar Selat Madura. Upacara ini dipimpin langsung oleh KASAL Laksamana TNI Yudo Margono. Upacara ini diperingati setiap tahun oleh TNI AL untuk mengenang pertempuran yang terjadi di Laut Arafuru antara tentara Indonesia melawan Belanda untuk mempertahankan Irian Barat.
Hari Dharma Samudera juga dilakukan untuk memperingati peristiwa heroik Komodor Yos Sudarso yang gugur sebagai pahlawan. Sejarah singkatnya yakni pada tanggal 15 Januari 1962, 3 kapal cepat RI berjuang untuk merebut Irian Barat dari tangan penjajah Belanda. Tiga kapal tersebut yakni Kapal RI Macan Tutul, Macan Kumbang, dan Harimau.
Ketiga kapal tersebut tiba-tiba diikuti oleh dua pesawat terbang Belanda, disusul dua kapal musuh berjenis Destroyer dan Freegat. Yang kemudian menembakkan peluru tajam dan suar ke ketiga kapal cepat RI. Dalam keadaan darurat, Komodor Yos Sudarso yang berada di Kapal RI Macan Tutul mengambil alih pimpinan. Ia segera memerintahkan tembakan balasan dan manuver perlawanan untuk mengecoh musuh. Hal ini membuat tembakan musuh terpusat di KRI Macan Tutul dan dua kapal lainnya dapat diselamatkan.
Namun karena kalah persenjataan, perlawanan menjadi tidak seimbang. Sehingga peristiwa tersebut mengakibatkan tenggelamnya kapal RI Macan Tutul dan gugurnya Komodor Yos Sudarso beserta sekitar 25 ABK kapal RI Macan Tutul.
(msd)