PVMBG Ungkap Penyebab Gempa Bumi M6,7 di Laut Selatan Pandeglang
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi merilis kondisi geologi dan penyebab gempa bumi yang terjadi di laut, di perairan selatan Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Jumat (14/1/2022).
Kepala PVMBG Andiani dalam keterangan resminya mengatakan, daratan sekitar pusat gempa bumi pada umumnya berupa morfologi dataran dan perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh endapan sedimen berumur Kuarter hingga Tersier.
Baca juga: Viral! Wanita Tanpa Busana Lakukan Video Call Sex dengan Pria
Endapan Kuarter dan endapan tersier yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.
"Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber (focal mechanism) dari BMKG, USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa bagian barat (sekitar Selat Sunda), dengan mekanisme sesar naik yang berarah relatif barat laut – tenggara," jelas dia.
Menurut dia, gempa bumi ini merupakan gempa bumi interface yang terjadi pada bidang gesek antara kedua lempeng tersebut.
Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya tsunami, namun masih berpotensi menyebabkan bahaya ikutan (collateral hazard). Bahaya ikutan itu berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi, khususnya di lokasi yang berdekatan dengan pusat gempa bumi.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
"Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi terlebih dahulu ke tempat aman sesuai dengan arahan dari BPBD dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang, " ujar dia.
Bangunan di Kabupaten Pandeglang harus dibangun dengan menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi.
Kepala PVMBG Andiani dalam keterangan resminya mengatakan, daratan sekitar pusat gempa bumi pada umumnya berupa morfologi dataran dan perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh endapan sedimen berumur Kuarter hingga Tersier.
Baca juga: Viral! Wanita Tanpa Busana Lakukan Video Call Sex dengan Pria
Endapan Kuarter dan endapan tersier yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.
"Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber (focal mechanism) dari BMKG, USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa bagian barat (sekitar Selat Sunda), dengan mekanisme sesar naik yang berarah relatif barat laut – tenggara," jelas dia.
Menurut dia, gempa bumi ini merupakan gempa bumi interface yang terjadi pada bidang gesek antara kedua lempeng tersebut.
Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya tsunami, namun masih berpotensi menyebabkan bahaya ikutan (collateral hazard). Bahaya ikutan itu berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi, khususnya di lokasi yang berdekatan dengan pusat gempa bumi.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
"Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi terlebih dahulu ke tempat aman sesuai dengan arahan dari BPBD dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang, " ujar dia.
Bangunan di Kabupaten Pandeglang harus dibangun dengan menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi.
(msd)