Hadapi Ancaman Ledakan Kasus Omicron, Pemprov Jabar Siapkan Strategi Ini

Jum'at, 14 Januari 2022 - 01:24 WIB
loading...
Hadapi Ancaman Ledakan Kasus Omicron, Pemprov Jabar Siapkan Strategi Ini
Pemprov Jabar sudah menyiapkan strategi dalam menghadapi ancaman ledakan kasus Omicron. Foto: Ilustrasi/SINDOnews
A A A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat sudah menyiapkan strategi dalam menghadapi ancaman ledakan kasus COVID-19 varian Omicron .

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Nina Susana Dewi mengimbau masyarakat Jabar tidak panik menghadapi ancaman tersebut, namun tetap waspada.



Salah satu bentuk kewaspadaan itu, kata Nina, tercermin dalam penerapan protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi.

"Kalau tidak hati-hati, kasus COVID-19 pada bulan Februari bisa naik, tapi penularan bisa tertahan atau landai jika kita bersama-sama meningkatkan prokes," kata Nina, Kamis (13/1/2022).



Menurut Nina, penanganan Omicron akan sama dengan penanganan COVID-19 varian lainnya dimana pemerintah akan memperkuat 3T dan fasilitas layanan kesehatan (fasyankes).

Adapun di tingkatan masyarakat, yakni meningkatkan disiplin prokes dalam berkegiatan, menjauhi kerumunan baik di ruang terbuka maupun tertutup, dan mengurangi mobilitas.

Baca juga: BREAKING NEWS: KPK Segel Kantor Bupati dan Sekda Penajam Paser Utara


Nina menyatakan, penanganan gelombang dua kasus COVID-19 varian Delta pertengahan tahun lalu bakal menjadi rujukan penanganan Omicron, mulai dari penyiapan tempat isolasi di level desa, kabupaten/kota, hingga provinsi.

Selain itu, menggencarkan tes COVID-19 dan telusur kontak erat, hingga kesiapan obat-obatan dan alat pelindung diri (APD).

"Termasuk vaksinasi COVID-19. Sampai saat ini, cakupan vaksinasi sudah 78-80 persen dari target. Jadi masih ada 20 persen yang kita lakukan vaksinasi," sebut Nina.

Pemprov Jabar pun sudah mengantongi strategi jika kasus COVID-19 meningkat. Pertama, penguatan puskesmas.

Menurut Nina, puskesmas bersama TNI/Polri dan PKK akan gencar melakukan tes dan telusur sebagai upaya mendeteksi dini.

"Kita harus siap, termasuk testingnya, baik menggunakan rapid test antigen atau PCR. Kita juga harus siap dengan sumber daya manusia," katanya.



Adapun strategi kedua berkaitan dengan penguatan rumah sakit. Selain tempat tidur pasien COVID-19, ketersediaan oksigen, APD, dan obat-obat juga disiapkan dengan sebaik-baiknya.

"Kami sudah mempunyai data dari gelombang kedua, mana saja rumah sakit yang bisa meningkatkan kapasitas tempat tidurnya sampai 40 persen dari total tempat tidur. Semua sudah ada datanya dan akan kami sampaikan kembali bila ada peningkatan kasus," paparnya.

"Kami dari provinsi sudah menyiapkan obat-obatan dan APD. Bagi kabupaten/kota yang memerlukan APD, dapat mengirimkan surat kepada kami," tambah dia.

Nina juga memastikan bahwa 14 warga Jabar yang terkonfirmasi positif Omicron sudah mendapatkan penanganan yang maksimal. 10 orang melakukan isolasi di Wisma Atlet, Jakarta, sedangkan 4 warga lainnya menjalani perawatan di RSUD Al-Ihsan.

"Semua sudah ditracing, termasuk yang pernah kontak erat. Alhamdulillah semua negatif," tandasnya.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2400 seconds (0.1#10.140)