Bupati Pangandaran Pulihkan Peternak Ayam yang Hampir Terpuruk
loading...
A
A
A
PANGANDARAN - Nasib peternak ayam di Kabupaten Pangandaran yang hampir terpuruk dimasa Pandemi Covid-19, kini pulih kembali.
Bupati Kabupaten Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, sejak Pandemi Covid-19, peternak ayam di Kabupaten Pangandaran rela menjual ayam sebelum waktunya dipanen untuk mengurangi beban biaya pengeluaran pakan. "Mereka para peternak ayam banyak yang rugi dan hampir menutup usahanya karena kondisi penjualan dan beban biaya pemeliharaan tidak berbanding lurus," kata Jeje.
Kondisi terpuruknya peternak ayam rupanya menjadi perhatian Jeje sehingga Pemerintah Daerah Pangandaran melakukan upaya kerjasama dengan pihak perbankan. "Pemerintah Daerah Pangandaran menjadi penjamin Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke pihak perbankan," tambah Jeje.
Dijelaskan Jeje, agar peternak ayam tetap produksi, Pemerintah Kabupaten Pangandaran membuat program peningkatan produksi peternakan di Dinas Pertanian pada bidang peternakan dan kesehatan hewan tahun anggaran 2020. "Program tersebut diharapkan dapat membangkitkan kembali kondisi keterpurukan para peternak ayam," jelasnya.
Para peternak ayam diajukan untuk mendapat pinjaman KUR, Pemda yang bayar bunga bank senilai Rp6 juta dari APBD. "Saat pengajuan, Pemda Pangandaran mengusulkan sebanyak 134 pelaku peternak ayam, namun yang bisa terealisasi hanya 34 pelaku peternak karena yang lainnya terkendala BI cheking," paparnya.
Jeje menuturkan, Pemerintah Kabupaten Pangandaran dapat memeberikan solusi terbaik bagi masyarakat dalam permasalahan yang terjadi di lapangan. "Sekarang peternak menjadi lebih semangat, setelah Pemerintah datang dengan membawa konsep matang dan solusi yang tepat," tutur Jeje.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Pangandaran Sutriaman menyebutkan, panen ayam broiler perdana ini secara keseluruhan bisa mencapai 34.000 ekor dari 34 peternak. "Kemarin sempat mengalami kendala teknis, blowernya tidak jalan, jadi ada ayam yang mati. Tapi mereka masih dapat untung sekitar 10 persen dari hasil penjualannya," kata Sutriaman.
Bupati Kabupaten Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, sejak Pandemi Covid-19, peternak ayam di Kabupaten Pangandaran rela menjual ayam sebelum waktunya dipanen untuk mengurangi beban biaya pengeluaran pakan. "Mereka para peternak ayam banyak yang rugi dan hampir menutup usahanya karena kondisi penjualan dan beban biaya pemeliharaan tidak berbanding lurus," kata Jeje.
Kondisi terpuruknya peternak ayam rupanya menjadi perhatian Jeje sehingga Pemerintah Daerah Pangandaran melakukan upaya kerjasama dengan pihak perbankan. "Pemerintah Daerah Pangandaran menjadi penjamin Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke pihak perbankan," tambah Jeje.
Dijelaskan Jeje, agar peternak ayam tetap produksi, Pemerintah Kabupaten Pangandaran membuat program peningkatan produksi peternakan di Dinas Pertanian pada bidang peternakan dan kesehatan hewan tahun anggaran 2020. "Program tersebut diharapkan dapat membangkitkan kembali kondisi keterpurukan para peternak ayam," jelasnya.
Para peternak ayam diajukan untuk mendapat pinjaman KUR, Pemda yang bayar bunga bank senilai Rp6 juta dari APBD. "Saat pengajuan, Pemda Pangandaran mengusulkan sebanyak 134 pelaku peternak ayam, namun yang bisa terealisasi hanya 34 pelaku peternak karena yang lainnya terkendala BI cheking," paparnya.
Jeje menuturkan, Pemerintah Kabupaten Pangandaran dapat memeberikan solusi terbaik bagi masyarakat dalam permasalahan yang terjadi di lapangan. "Sekarang peternak menjadi lebih semangat, setelah Pemerintah datang dengan membawa konsep matang dan solusi yang tepat," tutur Jeje.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Pangandaran Sutriaman menyebutkan, panen ayam broiler perdana ini secara keseluruhan bisa mencapai 34.000 ekor dari 34 peternak. "Kemarin sempat mengalami kendala teknis, blowernya tidak jalan, jadi ada ayam yang mati. Tapi mereka masih dapat untung sekitar 10 persen dari hasil penjualannya," kata Sutriaman.
(alf)