Sesditjen Perkeretaapian Tinjau Siding Track Menuju Pabrik Semen Tonasa
loading...
A
A
A
PANGKEP - Rombongan Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI kembali melakukan peninjauan lapangan terkait progres proyek pembangunan Kereta Api (KA) Trans Sulawesi rute Makassar-Parepare . Setelah melakukan kunjungan di Kabupaten Maros, kini giliran peninjauan lapangan di Kabupaten Pangkep, Kamis (6/1/2022) kemarin.
Peninjauan lapangan berfokus pada siding track alias sepur simpang menuju Pabrik PT Semen Tonasa. Peninjauan juga dilakukan di Stasiun Mangilu, Kabupaten Pangkep. Rombongan DJKA dipimpin langsung oleh Sesditjen Perkeretaapian, Zulmafendi; Koordinator Kelompok Perencanaan Bagren DJKA, Nurhadi Unggul W; dan Kepala Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel, Andi Amanna Gappa.
Turut hadir yakni Kepala Seksi I, Arief Sudyatmoko; dan sejumlah pejabat PT Semen Tonasa. Mereka mengecek langsung progres pembangunan jalur maupun stasiun KA, terkhusus siding track menuju pabrik PT Semen Tonasa. Terlebih, angkutan KA Trans Sulawesi memang tidak sebatas untuk penumpang, tapi juga untuk angkutan logistik atau angkutan barang.
Kepala BPKA Sulsel, Andi Amanna Gappa, menjelaskan kunjungan pihak DJKA merupakan bukti tingginya atensi pemerintah pusat perihal proyek pembangunan KA Trans Sulawesi rute Makassar-Parepare . Pihaknya pun terus berupaya menggenjot penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) itu agar bisa rampung sesuai perencanaan.
"Dalam beberapa hari terakhir, rombongan DJKA melakukan peninjauan lapangan untuk mengecek progres jalur dan stasiun KA di Kabupaten Maros dan Pangkep. Terakhir tadi, dilakukan peninjaun lapangan siding track menuju pabrik PT Semen Tonasa," kata Amanna Gappa, dalam keterangan persnya, Jumat (7/1/2022).
Ia menjabarkan bersama instansi terkait, pihaknya terus mengupayakan mengatasi segala hambatan penyelesaian proyek KA rute Makassar-Parepare . Termasuk perihal pembebasan lahan yang tersisa sejumlah petak di wilayah Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep.
"Bersama-sama terus kita genjot penyelesaian proyek KA ini. Alhamdullilah, sampai dengan tahun 2021 telah selesai dibangun jalur dan bangunan KA sepanjang kurang lebih 115 kilometer. Mulai dari KM 14+400 sampai dengan 115+850, termasuk siding 15 kilometer. Lalu, ada lima stasiun dan fasop menyisakan 2 kilometer," tuturnya.
Total nilai investasi untuk proyek KA rute Makassar-Parepare pun sangat besar. Amanna Gappa menyebut hingga 2021, investasi pembangunan sarana KA telah mencapai Rp5,6 triliun. Jumlah itu masih terus bertambah, dimana estimasi investasi pada tahun ini berkisar Rp256 miliar.
Ia mengimbuhkan seiring dengan hampir rampungnya proyek KA, pihaknya telah membuat rencana operasi tahap awal. Untuk operasi tahap I, main line-nya meliputi segmen I, segmen II dan segmen III. Lalu, ada siding track meliputi segmen VI yakni siding Tonasa dan Garongkong. Panjang lintasan mencapai 115 kilometer dan terdiri 14 stasiun.
"Untuk operasi tahap I nantinya, tujuannya ada dua. Pertama, angkutan barang dari dan ke Pelabuhan Garongkong menuju Pabrik Tonasa. Kedua, angkutan penumpang Stasiun Mandai di Maros - Stasiun Palanro di Barru," ungkapnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan lebar jalan rel KA rute Makassar-Parepare mencapai 1.435 mm untuk mengakomodir potensi angkutan barang. Kebutuhan lebar lahan diakuinya berkisar kurang lebih 50 meter, dengan mempertimbangkan pertimbangan jalur ganda kereta api.
Tidak cuma berfokus merampungkan jalur KA rute Makassar-Parepare , Amanna Gappa menyebut pihaknya juga sedang berupaya merampungkan sejumlah fasilitas penunjang. Hal itu meliputi sejumlah stasiun, depo lokomotif dan balaiyasa. Khusus depo lokomotif dan balaiyasa hanya dibangun di Maros.
Koordinator Kelompok Perencanaan Bagren DJKA, Nurhadi Unggul W, menuturkan kunjungan itu secara spesifik dilakukan guna memastikan progres pembangunan proyek KA Trans Sulawesi sudah sesuai perencanaan. Baik itu untuk jalur KA maupun stasiun KA ingin dipastikan pihaknya dibangun sesuai perencanaan, mulai dari lokasi hingga denah maupun desainnya.
"Ini tinjauan lapangan biasa, ya untuk memastikan progres pembangunan KA sudah sesuai dengan perencanaan," kata Nurhadi.
Sementara itu, Sesditjen Perkeretaapian, Zulmafendi, menyampaikan kunjungan yang dilakukan di Maros dan Pangkep guna mengecek progres proyek KA Trans Sulawesi . Terlebih, operasi KA di Sulsel ditargetkan sudah bisa dilakukan pada tahun ini, paling tidak untuk melayani angkutan barang.
"Pemerintah Pusat dalam hal ini Kemenhub menaruh perhatian besar percepatan penyelesaian pembangunan jalur atau rel KA Trans Sulawesi rute Makassar-Parepare . Ini merupakan PSN yang tentunya mesti menjadi atensi bersama, butuh sinergitas dan kolaborasi semua pihak," tukasnya.
Peninjauan lapangan berfokus pada siding track alias sepur simpang menuju Pabrik PT Semen Tonasa. Peninjauan juga dilakukan di Stasiun Mangilu, Kabupaten Pangkep. Rombongan DJKA dipimpin langsung oleh Sesditjen Perkeretaapian, Zulmafendi; Koordinator Kelompok Perencanaan Bagren DJKA, Nurhadi Unggul W; dan Kepala Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel, Andi Amanna Gappa.
Turut hadir yakni Kepala Seksi I, Arief Sudyatmoko; dan sejumlah pejabat PT Semen Tonasa. Mereka mengecek langsung progres pembangunan jalur maupun stasiun KA, terkhusus siding track menuju pabrik PT Semen Tonasa. Terlebih, angkutan KA Trans Sulawesi memang tidak sebatas untuk penumpang, tapi juga untuk angkutan logistik atau angkutan barang.
Kepala BPKA Sulsel, Andi Amanna Gappa, menjelaskan kunjungan pihak DJKA merupakan bukti tingginya atensi pemerintah pusat perihal proyek pembangunan KA Trans Sulawesi rute Makassar-Parepare . Pihaknya pun terus berupaya menggenjot penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) itu agar bisa rampung sesuai perencanaan.
"Dalam beberapa hari terakhir, rombongan DJKA melakukan peninjauan lapangan untuk mengecek progres jalur dan stasiun KA di Kabupaten Maros dan Pangkep. Terakhir tadi, dilakukan peninjaun lapangan siding track menuju pabrik PT Semen Tonasa," kata Amanna Gappa, dalam keterangan persnya, Jumat (7/1/2022).
Ia menjabarkan bersama instansi terkait, pihaknya terus mengupayakan mengatasi segala hambatan penyelesaian proyek KA rute Makassar-Parepare . Termasuk perihal pembebasan lahan yang tersisa sejumlah petak di wilayah Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep.
"Bersama-sama terus kita genjot penyelesaian proyek KA ini. Alhamdullilah, sampai dengan tahun 2021 telah selesai dibangun jalur dan bangunan KA sepanjang kurang lebih 115 kilometer. Mulai dari KM 14+400 sampai dengan 115+850, termasuk siding 15 kilometer. Lalu, ada lima stasiun dan fasop menyisakan 2 kilometer," tuturnya.
Total nilai investasi untuk proyek KA rute Makassar-Parepare pun sangat besar. Amanna Gappa menyebut hingga 2021, investasi pembangunan sarana KA telah mencapai Rp5,6 triliun. Jumlah itu masih terus bertambah, dimana estimasi investasi pada tahun ini berkisar Rp256 miliar.
Ia mengimbuhkan seiring dengan hampir rampungnya proyek KA, pihaknya telah membuat rencana operasi tahap awal. Untuk operasi tahap I, main line-nya meliputi segmen I, segmen II dan segmen III. Lalu, ada siding track meliputi segmen VI yakni siding Tonasa dan Garongkong. Panjang lintasan mencapai 115 kilometer dan terdiri 14 stasiun.
"Untuk operasi tahap I nantinya, tujuannya ada dua. Pertama, angkutan barang dari dan ke Pelabuhan Garongkong menuju Pabrik Tonasa. Kedua, angkutan penumpang Stasiun Mandai di Maros - Stasiun Palanro di Barru," ungkapnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan lebar jalan rel KA rute Makassar-Parepare mencapai 1.435 mm untuk mengakomodir potensi angkutan barang. Kebutuhan lebar lahan diakuinya berkisar kurang lebih 50 meter, dengan mempertimbangkan pertimbangan jalur ganda kereta api.
Tidak cuma berfokus merampungkan jalur KA rute Makassar-Parepare , Amanna Gappa menyebut pihaknya juga sedang berupaya merampungkan sejumlah fasilitas penunjang. Hal itu meliputi sejumlah stasiun, depo lokomotif dan balaiyasa. Khusus depo lokomotif dan balaiyasa hanya dibangun di Maros.
Koordinator Kelompok Perencanaan Bagren DJKA, Nurhadi Unggul W, menuturkan kunjungan itu secara spesifik dilakukan guna memastikan progres pembangunan proyek KA Trans Sulawesi sudah sesuai perencanaan. Baik itu untuk jalur KA maupun stasiun KA ingin dipastikan pihaknya dibangun sesuai perencanaan, mulai dari lokasi hingga denah maupun desainnya.
"Ini tinjauan lapangan biasa, ya untuk memastikan progres pembangunan KA sudah sesuai dengan perencanaan," kata Nurhadi.
Sementara itu, Sesditjen Perkeretaapian, Zulmafendi, menyampaikan kunjungan yang dilakukan di Maros dan Pangkep guna mengecek progres proyek KA Trans Sulawesi . Terlebih, operasi KA di Sulsel ditargetkan sudah bisa dilakukan pada tahun ini, paling tidak untuk melayani angkutan barang.
"Pemerintah Pusat dalam hal ini Kemenhub menaruh perhatian besar percepatan penyelesaian pembangunan jalur atau rel KA Trans Sulawesi rute Makassar-Parepare . Ini merupakan PSN yang tentunya mesti menjadi atensi bersama, butuh sinergitas dan kolaborasi semua pihak," tukasnya.
(tri)