Limpahkan Kasus Tabrak Lari Handi-Salsa ke Pomdam III/Siliwangi, Ini Penjelasan
loading...
A
A
A
BANDUNG - Polda Jawa Barat dan Polresta Bandung melimpahkan kasus tabrak lari yang menimpa Handi Saputra (16) dan Salsabila (14) di kawasan Negreg, Kabupaten, 8 Desember 2021 lalu.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago menjelaskan, berawal dari peristiwa yang sempat viral tersebut, pihaknya bersama Pomdam III/Siliwangi melakukan koordinasi terkait penyelidikan peristiwa itu.
"Dimana pada saat viral tersebut kita pelajari sebuah mobil yang menabrak pengguna kendaraan bermotor, ada dua orang yang meninggal dunia. Ini motor korban," ujar Erdi seraya menunjuk barang bukti motor korban yang rusak parah dalam konferensi pers di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (25/12/2021).
"Jadi, sekali lagi di awal kita sudah koordinasi dengan Pomdam III/Siliwangi," sambung Erdi menegaskan.
Setelah melakukan penyelidikan sejak peristiwa itu terjadi, lanjut Erdi, diperoleh kabar penemuan mayat di Cilacap dan Banyumas, Jawa Tengah pada 11 Desember 2021 lalu.
"Dari hal tersebut kami tim berangkat ke sana bersama orang tua korban untuk mengetahui dan memastikan apakah temuan dua orang mayat tersebut bagian rangkaian kecelakaan di Nagreg atau bukan," ujarnya.
Setibanya di lokasi penemuan mayat, orang tua korban ternyata membenarkan bahwa kedua mayat tersebut anak-anak mereka. Kedua korban pun kemudian menjalani autopsi dan kini sudah dimakamkan.
Penyelidikan pun, kata Erdi, berlanjut dengan mempelajari tempat kejadian perkara (TKP) tabrak lari lewat pengumpulan bukti hingga pemeriksaan saksi di TKP, termasuk saksi di Cilacap dan Banyumas.
"Berkaitan dengan itu, hasil koordinasi hingga sekarang, kami sepakati untuk kasus tersebut dilimpahkan ke Pomdam untuk lidik lebih intensif," katanya.
"Kami sendiri pihak kepolisian tetap mengumpulkan bukti untuk disampaikan ke Pomdam apabila membutuhkan bukti," tambahnya.
Erdi menegaskan, pelimpahan kasus tersebut disepakati berdasarkan hasil koordinasi bersama Kodam III/Siliwangi dalam hal ini Pomdam III/Siliwangi, agar penyelidikan dapat dilakukan secara intensif dan mendalam untuk mengungkap pelaku tabrak lari tersebut. Baca: Kasus Tabrak Lari Handi-Salsabila Dilimpahkan ke Polisi Militer, Motor Ringsek Ikut Dibawa ke Pomdam Siliwangi.
"Kami sepakati bahwa perkara ini dilimpahkan ke Pomdam untuk selanjutnya dilakukan penyelidikan hingga menemukan apakah pelaku tersebut bagian dari TNI," tandas Erdi.
Di kesempatan yang sama, Kapendam III/Siliwangi, Kolonel Inf Arie Trie Hedhianto menyatakan bahwa pihaknya menduga pelaku tabrak lari adalah oknum anggota TNI AD. "Kalau dilihat bukti permulaan dan petunjuk di TKP, diduga (pelaku) dari oknum TNI AD," ungkap Arie. Baca Juga: Penabrak Handi dan Salsabila di Nagrek Diduga Oknum TNI, Polisi Limpahkan Kasus ke Denpom.
Namun, kata Arie, pihaknya harus menunggu penyelidikan dan penyidikan oleh Pomdam III/Siliwangi untuk memastikan pelaku. "Namun kita tetap harus menunggu hasil penyidikan oleh Pomdam III/Siliwangi," pungkasnya.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago menjelaskan, berawal dari peristiwa yang sempat viral tersebut, pihaknya bersama Pomdam III/Siliwangi melakukan koordinasi terkait penyelidikan peristiwa itu.
"Dimana pada saat viral tersebut kita pelajari sebuah mobil yang menabrak pengguna kendaraan bermotor, ada dua orang yang meninggal dunia. Ini motor korban," ujar Erdi seraya menunjuk barang bukti motor korban yang rusak parah dalam konferensi pers di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (25/12/2021).
"Jadi, sekali lagi di awal kita sudah koordinasi dengan Pomdam III/Siliwangi," sambung Erdi menegaskan.
Setelah melakukan penyelidikan sejak peristiwa itu terjadi, lanjut Erdi, diperoleh kabar penemuan mayat di Cilacap dan Banyumas, Jawa Tengah pada 11 Desember 2021 lalu.
"Dari hal tersebut kami tim berangkat ke sana bersama orang tua korban untuk mengetahui dan memastikan apakah temuan dua orang mayat tersebut bagian rangkaian kecelakaan di Nagreg atau bukan," ujarnya.
Setibanya di lokasi penemuan mayat, orang tua korban ternyata membenarkan bahwa kedua mayat tersebut anak-anak mereka. Kedua korban pun kemudian menjalani autopsi dan kini sudah dimakamkan.
Penyelidikan pun, kata Erdi, berlanjut dengan mempelajari tempat kejadian perkara (TKP) tabrak lari lewat pengumpulan bukti hingga pemeriksaan saksi di TKP, termasuk saksi di Cilacap dan Banyumas.
"Berkaitan dengan itu, hasil koordinasi hingga sekarang, kami sepakati untuk kasus tersebut dilimpahkan ke Pomdam untuk lidik lebih intensif," katanya.
"Kami sendiri pihak kepolisian tetap mengumpulkan bukti untuk disampaikan ke Pomdam apabila membutuhkan bukti," tambahnya.
Erdi menegaskan, pelimpahan kasus tersebut disepakati berdasarkan hasil koordinasi bersama Kodam III/Siliwangi dalam hal ini Pomdam III/Siliwangi, agar penyelidikan dapat dilakukan secara intensif dan mendalam untuk mengungkap pelaku tabrak lari tersebut. Baca: Kasus Tabrak Lari Handi-Salsabila Dilimpahkan ke Polisi Militer, Motor Ringsek Ikut Dibawa ke Pomdam Siliwangi.
"Kami sepakati bahwa perkara ini dilimpahkan ke Pomdam untuk selanjutnya dilakukan penyelidikan hingga menemukan apakah pelaku tersebut bagian dari TNI," tandas Erdi.
Di kesempatan yang sama, Kapendam III/Siliwangi, Kolonel Inf Arie Trie Hedhianto menyatakan bahwa pihaknya menduga pelaku tabrak lari adalah oknum anggota TNI AD. "Kalau dilihat bukti permulaan dan petunjuk di TKP, diduga (pelaku) dari oknum TNI AD," ungkap Arie. Baca Juga: Penabrak Handi dan Salsabila di Nagrek Diduga Oknum TNI, Polisi Limpahkan Kasus ke Denpom.
Namun, kata Arie, pihaknya harus menunggu penyelidikan dan penyidikan oleh Pomdam III/Siliwangi untuk memastikan pelaku. "Namun kita tetap harus menunggu hasil penyidikan oleh Pomdam III/Siliwangi," pungkasnya.
(nag)