Perbaiki Ekosistem Lingkungan, 4.000 Bibit Pohon Ditanam di Njulung Argo Edu Tourism Malang
loading...
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melakukan penanaman bibit pohon di Njulung Argo Edu Tourism, Desa Bambang Kecamatan Wajak Kabupaten Malang.Foto/ist
A
A
A
MALANG - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa melakukan penanaman 4.000 bibit pohon dalam acara Pengkayaan Vegetasi di Njulung Argo Edu Tourism, Desa Bambang Kecamatan Wajak Kabupaten Malang, Senin (20/12/2021).
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya memperbaiki kualitas ekosistem serta fungsi lahan. Adapun 4.000 batang bibit tanaman yang ditanam, terdiri dari 1.000 batang bibit Sawo kecik, 1.000 batang bibit Alpukat, 1.000 batang bibit Sukun dan 1.000 batang bibit Nangka. Selain itu, juga dilakukan kegiatan pembersihan lahan dari semak belukar seluas 8 hektare.
Baca juga: Amankan Nataru 2022, Polda Jatim Dirikan 162 Pos Pengamanan
Khofifah menyebut bahwa kegiatan pengkayaan vegetasi ini menjadi pilot project dari upaya peningkatan kualitas ekosistem dan fungsi lahan. Yakni dengan menyesuaikan jenis tanaman dengan lahan dan ekosistem yang terbangun di sekitarnya.
"Saya mengajak semua pihak untuk ikut menjaga dan mengawasi tanaman pasca dilakukan penanaman. Baik oleh masyarakat, kampus dan lain sebagainya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jatim Ardo Sahak mengatakan, kegiatan penanaman ini dalam rangka pengendalian kerusakan lingkungan utamanya di lokasi rawan banjir dan longsor.
"Kegiatan ini kami harapkan juga dapat mengurangi erosi dan sedimentasi daerah aliran sungai Lesti sebagai anak sungai DAS Brantas," katanya.
Baca juga: Tercatat 10.400 Warga Tersebar di 406 Titik Pengungsian Pasca Erupsi Semeru
Diketahui, Njulung Agro Edu Tourism merupakan tanah kas desa Patok Picis dan Bringin yang sebelumnya terdapat aktivitas tambang rakyat berupa tambang pasir. Akibatnya, lahan tersebut tidak produktif.
Njulung Agro Edu Tourism berdiri di atas tanah seluas 38 hektare dan secara geografis, lokasinya terletak di kaki Gunung Semeru dan terdapat sungai Lesti bagian dari anak sungai Brantas.
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya memperbaiki kualitas ekosistem serta fungsi lahan. Adapun 4.000 batang bibit tanaman yang ditanam, terdiri dari 1.000 batang bibit Sawo kecik, 1.000 batang bibit Alpukat, 1.000 batang bibit Sukun dan 1.000 batang bibit Nangka. Selain itu, juga dilakukan kegiatan pembersihan lahan dari semak belukar seluas 8 hektare.
Baca juga: Amankan Nataru 2022, Polda Jatim Dirikan 162 Pos Pengamanan
Khofifah menyebut bahwa kegiatan pengkayaan vegetasi ini menjadi pilot project dari upaya peningkatan kualitas ekosistem dan fungsi lahan. Yakni dengan menyesuaikan jenis tanaman dengan lahan dan ekosistem yang terbangun di sekitarnya.
"Saya mengajak semua pihak untuk ikut menjaga dan mengawasi tanaman pasca dilakukan penanaman. Baik oleh masyarakat, kampus dan lain sebagainya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jatim Ardo Sahak mengatakan, kegiatan penanaman ini dalam rangka pengendalian kerusakan lingkungan utamanya di lokasi rawan banjir dan longsor.
"Kegiatan ini kami harapkan juga dapat mengurangi erosi dan sedimentasi daerah aliran sungai Lesti sebagai anak sungai DAS Brantas," katanya.
Baca juga: Tercatat 10.400 Warga Tersebar di 406 Titik Pengungsian Pasca Erupsi Semeru
Diketahui, Njulung Agro Edu Tourism merupakan tanah kas desa Patok Picis dan Bringin yang sebelumnya terdapat aktivitas tambang rakyat berupa tambang pasir. Akibatnya, lahan tersebut tidak produktif.
Njulung Agro Edu Tourism berdiri di atas tanah seluas 38 hektare dan secara geografis, lokasinya terletak di kaki Gunung Semeru dan terdapat sungai Lesti bagian dari anak sungai Brantas.
(msd)
Explore More