Kesaktian Keris Kalamunyeng dan Tentara Kumbang Bikin Pasukan Majapahit Kocar-kacir

Sabtu, 18 Desember 2021 - 13:44 WIB
loading...
Kesaktian Keris Kalamunyeng dan Tentara Kumbang Bikin Pasukan Majapahit Kocar-kacir
Kesaktian Sunan Giri Gajah Kedathon dengan Keris Kalamunyeng dan tentara kumbang membuat pasukan Kerajaan Majapahit kocar-kacir. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
GRESIK - KISAH kepatuhan rakyat Giri (Sekarang Kabupaten Gresik) terhadap junjungannya, Sunan Giri Gajah Kedathon membuat Raja Majapahit merasa tersaingi. Prabu Brawijaya merasa tak enak hati.

Kesaktian Keris Kalamunyeng dan Tentara Kumbang Bikin Pasukan Majapahit Kocar-kacir

Giri merupakan daerah Bang Wetan, Jawa Timur yang sebagian besar wilayahnya berada di kawasan pesisir pantai. Nama Giri mulai dikenal sejak Sunan Giri Gajah mendirikan pondok pesantren sekitar tahun 1480-an. Sebelumnya wilayah tersebut bernama Tandhes atau Garawasi.

Wilayah Giri yang subur, gemah ripah loh jinawi, dengan rakyat yang hidup makmur, tentram tanpa ada peperangan mengusik Raja Majapahit.

Sunan Giri Gajah Kedathon tak lain dari Raden Paku atau Jaka Samudera. Ia putra Maulana Ishak atau banyak yang menyebut Syekh Wali Lanang, seorang waliyullah asal Pasai, Sumatera. Sunan Giri yang bergelar Raja Pandita Satmata juga merupakan menantu Sunan Ampelgadhing.

Prabu Brawijaya menitahkan patih Majapahit untuk menggempur Giri. Alasannya, Giri tidak boleh menyaingi kebesaran Majapahit.

Dalam “Serat Centhini I, Kisah Pelarian Putra-putri Sunan Giri Menjelajah Nusa Jawa” yang dituturkan ulang Agus Wahyudi, kedatangan pasukan Majapahit yang siap berperang membuat gempar penduduk Giri.

“Penduduk gempar ketakutan, kalang kabut, berlarian tak tentu arah, sebagian dari mereka naik ke atas bukit, masuk ke dalam Istana Giri untuk meminta perlindungan,” tulisnya. Sunan Giri tengah menyalin Alquran dengan sebuah kalam atau pena. Situasi hiruk pikuk itu seketika membuatnya tersentak.

Kesaktian Keris Kalamunyeng dan Tentara Kumbang Bikin Pasukan Majapahit Kocar-kacir

Kompleks makam Sunan Giri di Gresik, Jawa Timur. Foto/Ist

Di luar ruangan Sunan Giri mendengar situasi yang hiruk-pikuk. Terdengar banyak teriakan, musuh telah datang. Sontak, pena yang ada di tangannya ia lempar ke udara sembari berdoa memohon pertolongan Hyang Agung.

Ajaib, pena itu menjelma menjadi sebilah keris pusaka. Keris itu melayang menyatroni pasukan Majapahit yang mengamuk.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1783 seconds (0.1#10.140)