Berpotensi Klaster Baru, Kang Emil Pantau 700 Pasar Tradisional

Senin, 08 Juni 2020 - 15:33 WIB
loading...
Berpotensi Klaster Baru,...
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat konferensi pers secara virtual dari Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (8/6/2020). SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Sekitar 700 pasar tradisional terus dipantau Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) untuk mencegah persebaran virus Corona atau COVID-19. Pemprov Jabar mewaspadai muncul gelombang kedua (second wave) wabah COVID-19 di tengah penerapan tahapan adaptasi kebiasaan baru (AKB).

"Minggu ini kita akan melakukan pelacakan di 700 pasar, karena kami mendapati di Jabar salah satu potensi persebaran yang perlu diwaspadai adalah pasar tradisional," ungkap Gubernur Jabar, Ridwan Kamil dalam konferensi pers secara virtual dari Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (8/6/2020).

Sebagai langkah antisipasi, Pemprov Jabar akan mengintensifkan pelaksanaan tes COVID-19. Kali ini, pelacakan COVID-19 akan difokuskan di pasar-pasar tradisional yang diindikasikan berpotensi menjadi klaster baru penyebaran COVID-19. (Baca juga; Awasi AKB Sektor Ketenagakerjaan, Pemprov Jabar Gandeng Ombudsman dan APIP )

Kang Emil, sapaan akrab Gubenur menjelaksan, sebanyak 627 mobil tes COVID-19 akan dikerahkan untuk melacak COVID-19 di pasar-pasar tradisional di seluruh wilayah Jabar. Pemprov juga akan melibatkan jajaran TNI dan Polri dalam pelaksanaan tes COVID-19.

"Kita akan lakukan random sampling. Dari 700 pasar tersebut, 500 pasar di antaranya dikelola pemerintah, 200 pasar lainnya pribadi (swasta)," imbuhnya. (Baca juga; 10 Positif COVID-19, Wali Kota Bandung Ungkap Tiga Klaster Baru Penularan Corona )

Kang Emil mengakui, sepekan sejak wacana AKB mulai didengungkan, terjadi peningkatan kasus COVID-19 di Provinsi Jabar. Meskipun, kata dia, peningkatannya sangat kecil. "Bagi kami, kecil atau besar peningkatan itu harus diwaspadai supaya tidak terjadi yang kita takutkan yang namanya second wave atau gelombang kedua," tegasnya.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4154 seconds (0.1#10.140)