Perindo Dorong Polisi Usut Tuntas Kasus Meninggalnya Novia Widyasari
loading...
A
A
A
SURABAYA - Partai Perindo mengecam keras tindakan perkosaan dan ancaman terhadap Novia Widyasari yang dilakukan oleh pacarnya sendiri, oknum Bripda Randy Bagus yang berujung meninggalnya korban karena bunuh diri.
Kasus yang menimpa Almarhumah Novia Widyasari ini merupakan suatu bentuk kekerasan dan perampasan hak asasi terhadap perempuan, karena Almh Novia telah dipaksa untuk melakukan aborsi.
"Kekerasan dalam suatu hubungan apapun dan dalam bentuk apapun baik fisik maupun psikis tidak dapat dibenarkan karena kekerasan dapat mengakibatkan penderitaan dan kesengsaraan yang menerima kekerasan tersebut yang pada akhirnya tentunya sangat merugikan kehidupan orang tersebut," ujar Anggota Komite Eksekutif Konvensi Rakyat Partai Perindo Santi Paramita
Dikatakan, kekerasan yang dilakukan oleh Bripda Randy Bagus terhadap Almh Novia Widyasari berakibat tragis karena Almh Novia Widyasari tidak kuat menghadap kekerasan dan ancaman yang diterimanya.
"Dan pihak-pihak yang dilaporipun tidak ada yang memberikan tanggapan serta melakukan pembiaran sehingga korban merasa tidak kuat harus menanggung beban hidupnya sendiri," sebut Santi.
Perindo dengan ini meminta agar kasus Novia Widyasari ini diusut tuntas dan dibuka faktanya yang sebenar-benarnya kepada publik dan pelakunya dihukum yang sesuai dengan ketentuan hukum pidana yang berlaku. Baca: Perindo Peduli Semeru Langsung Bergerak Salurkan Bantuan.
"Pihak-pihak yang turut melakukan pembiaran dan bahkan jika dapat dibuktikan ikut meminta Novia melakukan aborsipun harus diminta pertanggungjawaban," sebut Santi.
Bagi wanita-wanita Indonesia, agar kasus Novia Widyasari ini kembali menjadi pelajaran untuk menolak segala bentuk kekerasan dan ancaman
"Serta berani bertindak untuk dirinya sendiri, membela dirinya sendiri, membela hak-haknya sebagai wanita dan manusia seutuhnya. Jangan sampai ada lagi kasus-kasus Novia yang lain," pungkasnya. Baca Juga: Mengejutkan, Novia Widyasari Ternyata Pernah Alami Pelecehan oleh Senior Kampus.
Lihat Juga: Partai Perindo Gelar Konsolidasi dan Temu Kader se-Sultra Menangkan Pilkada Kota Kendari
Kasus yang menimpa Almarhumah Novia Widyasari ini merupakan suatu bentuk kekerasan dan perampasan hak asasi terhadap perempuan, karena Almh Novia telah dipaksa untuk melakukan aborsi.
"Kekerasan dalam suatu hubungan apapun dan dalam bentuk apapun baik fisik maupun psikis tidak dapat dibenarkan karena kekerasan dapat mengakibatkan penderitaan dan kesengsaraan yang menerima kekerasan tersebut yang pada akhirnya tentunya sangat merugikan kehidupan orang tersebut," ujar Anggota Komite Eksekutif Konvensi Rakyat Partai Perindo Santi Paramita
Dikatakan, kekerasan yang dilakukan oleh Bripda Randy Bagus terhadap Almh Novia Widyasari berakibat tragis karena Almh Novia Widyasari tidak kuat menghadap kekerasan dan ancaman yang diterimanya.
"Dan pihak-pihak yang dilaporipun tidak ada yang memberikan tanggapan serta melakukan pembiaran sehingga korban merasa tidak kuat harus menanggung beban hidupnya sendiri," sebut Santi.
Perindo dengan ini meminta agar kasus Novia Widyasari ini diusut tuntas dan dibuka faktanya yang sebenar-benarnya kepada publik dan pelakunya dihukum yang sesuai dengan ketentuan hukum pidana yang berlaku. Baca: Perindo Peduli Semeru Langsung Bergerak Salurkan Bantuan.
"Pihak-pihak yang turut melakukan pembiaran dan bahkan jika dapat dibuktikan ikut meminta Novia melakukan aborsipun harus diminta pertanggungjawaban," sebut Santi.
Bagi wanita-wanita Indonesia, agar kasus Novia Widyasari ini kembali menjadi pelajaran untuk menolak segala bentuk kekerasan dan ancaman
"Serta berani bertindak untuk dirinya sendiri, membela dirinya sendiri, membela hak-haknya sebagai wanita dan manusia seutuhnya. Jangan sampai ada lagi kasus-kasus Novia yang lain," pungkasnya. Baca Juga: Mengejutkan, Novia Widyasari Ternyata Pernah Alami Pelecehan oleh Senior Kampus.
Lihat Juga: Partai Perindo Gelar Konsolidasi dan Temu Kader se-Sultra Menangkan Pilkada Kota Kendari
(nag)