Kronologi Dugaan Pengaturan Skor di Liga 3 Jawa Timur
loading...
A
A
A
MALANG - Saksi dugaan pengaturan skor di Liga 3 Jawa Timur, Zha Eka Wulandari yang sekaligus bendahara Gresik Putra (Gestra) Paranane FA mengakui ada tawaran untuk memainkan skor. Hal ini dialami timnya saat melawan NZR Sumbersari dan Persema Malang.
Zha mengaku menerima iming-iming uang Rp 70 - 100 juta dari seseorang, bila bersedia mengalah melawan NZR Sumbersari. Hal ini juga terulang saat melawan Persema Malang di lanjutan Liga 3 Jawa Timur.
Baca juga: Terima Teror Bongkar Dugaan Pengaturan Skor, Saksi: Saya Nggak Takut!
"Kalau saya misalkan kalah dari NZR saya dapat Rp 70 - 100 juta. Terus lawan Persema, saya sudah nolak, nggak pakai nggak, saya tolak. Intinya diminta untuk kalah saja," kata Zha Eka, ditemui di rumahnya di kawasan Jalan Tirto Mulyo, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, pada Jumat petang (26/11/2021).
Zha menambahkan, ia pun usai menerima tawaran uang mengatur skor itu ia melaporkan ke PSSI. Namun usai laga melawan NZR Sumbersari, ia kembali mendapat tawaran uang dari seseorang untuk mengalah ke Persema Malang.
"Langsung saya laporkan Komdis PSSI Jatim, ketika itu semua rekaman bukti - buktinya, sudah saya serahkan, saya dipanggil (Komdis PSSI). Besoknya langsung lawan Persema, saya ditawari lagi sama orang, langsung saya tolak, karena saya tahu track recordnya, sampai akhirnya ada telepon yang mengaku bernama Ansori," ungkapnya.
Bahkan timnya Gestra Paranane FA juga memecat dua pemain dan satu official tim yang diduga kuat melakukan pertemuan dengan seseorang. Kedua pemain itu datang dan menyampaikan pengakuan ke dirinya ada tawaran dari seseorang untuk mengatur skor pertandingan.
Baca juga: Tunggu Pemeriksaan Black Box Mobil Vanessa Angel di Jepang, Penahanan Tubagus Joddy Diperpanjang
"Langsung ke saya ngomongnya, langsung ke saya. Terbukti atau enggaknya itu urusan Komdis (PSSI), yang jelas mereka besok lawan Persema hari ini mereka ketemu sama kitmannya Persema. Dan di luar mereka ngopi, dan disitu ada orang-orang yang biasa mengatur skor, dan orang-orang sudah tahulah siapa," terangnya.
"Jadi langsung kita pecat (pemain Gestra Paranane FA) karena indisipliner. Ya sebelum lawan Persema dipecat, karena mereka menemui saya malam harinya. Makanya saya pecat," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan peristiwa tabrak lari menimpa Zha Eka Wulandari, bendahara tim Gresik Putra (Gestra) Paranane FA, yang berkompetisi di Liga 3 Jawa Timur, pada Kamis malam (26/11/2021) sekitar pukul 18.30 WIB, di Jalan Tirto Mulyo, Dusun Klandungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Diduga kuat tabrak lari itu berkaitan dengan rencana pemeriksaan oleh Polda Jawa Timur, pendalaman dugaan pengaturan skor di Liga 3 Jawa Timur.
Ia mengalami kecelakaan usai membeli saldo kartu e-toll untuk menuju Surabaya menjalani pemeriksaan di Mapolda Jawa Timur. Sedianya ia menjalani pemeriksaan di Mapolda Jatim, pada Jumat (26/11/2021), namun karena kejadian kecelakaan ini, pemeriksaan pun ditunda.
Lihat Juga: Hadiri Pesta Rakyat Paslon WALI di Malang, Kaesang: Saya Bukan Kampanye, Cuma Nonton Bantengan
Zha mengaku menerima iming-iming uang Rp 70 - 100 juta dari seseorang, bila bersedia mengalah melawan NZR Sumbersari. Hal ini juga terulang saat melawan Persema Malang di lanjutan Liga 3 Jawa Timur.
Baca juga: Terima Teror Bongkar Dugaan Pengaturan Skor, Saksi: Saya Nggak Takut!
"Kalau saya misalkan kalah dari NZR saya dapat Rp 70 - 100 juta. Terus lawan Persema, saya sudah nolak, nggak pakai nggak, saya tolak. Intinya diminta untuk kalah saja," kata Zha Eka, ditemui di rumahnya di kawasan Jalan Tirto Mulyo, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, pada Jumat petang (26/11/2021).
Zha menambahkan, ia pun usai menerima tawaran uang mengatur skor itu ia melaporkan ke PSSI. Namun usai laga melawan NZR Sumbersari, ia kembali mendapat tawaran uang dari seseorang untuk mengalah ke Persema Malang.
"Langsung saya laporkan Komdis PSSI Jatim, ketika itu semua rekaman bukti - buktinya, sudah saya serahkan, saya dipanggil (Komdis PSSI). Besoknya langsung lawan Persema, saya ditawari lagi sama orang, langsung saya tolak, karena saya tahu track recordnya, sampai akhirnya ada telepon yang mengaku bernama Ansori," ungkapnya.
Bahkan timnya Gestra Paranane FA juga memecat dua pemain dan satu official tim yang diduga kuat melakukan pertemuan dengan seseorang. Kedua pemain itu datang dan menyampaikan pengakuan ke dirinya ada tawaran dari seseorang untuk mengatur skor pertandingan.
Baca juga: Tunggu Pemeriksaan Black Box Mobil Vanessa Angel di Jepang, Penahanan Tubagus Joddy Diperpanjang
"Langsung ke saya ngomongnya, langsung ke saya. Terbukti atau enggaknya itu urusan Komdis (PSSI), yang jelas mereka besok lawan Persema hari ini mereka ketemu sama kitmannya Persema. Dan di luar mereka ngopi, dan disitu ada orang-orang yang biasa mengatur skor, dan orang-orang sudah tahulah siapa," terangnya.
"Jadi langsung kita pecat (pemain Gestra Paranane FA) karena indisipliner. Ya sebelum lawan Persema dipecat, karena mereka menemui saya malam harinya. Makanya saya pecat," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan peristiwa tabrak lari menimpa Zha Eka Wulandari, bendahara tim Gresik Putra (Gestra) Paranane FA, yang berkompetisi di Liga 3 Jawa Timur, pada Kamis malam (26/11/2021) sekitar pukul 18.30 WIB, di Jalan Tirto Mulyo, Dusun Klandungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Diduga kuat tabrak lari itu berkaitan dengan rencana pemeriksaan oleh Polda Jawa Timur, pendalaman dugaan pengaturan skor di Liga 3 Jawa Timur.
Ia mengalami kecelakaan usai membeli saldo kartu e-toll untuk menuju Surabaya menjalani pemeriksaan di Mapolda Jawa Timur. Sedianya ia menjalani pemeriksaan di Mapolda Jatim, pada Jumat (26/11/2021), namun karena kejadian kecelakaan ini, pemeriksaan pun ditunda.
Lihat Juga: Hadiri Pesta Rakyat Paslon WALI di Malang, Kaesang: Saya Bukan Kampanye, Cuma Nonton Bantengan
(msd)