Ganjar Bangun Rumah Warga Miskin Jateng, Ini Konsep Inovasinya

Rabu, 24 November 2021 - 11:30 WIB
loading...
Ganjar Bangun Rumah...
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (tengah) mempresentasikan inovasi Jagani Omah Bareng Arum secara virtual. Foto/Ist
A A A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memfasilitasi kepemilikan rumah untuk warga miskin melalui inovasi Jagani Omah Bareng Arum atau Jateng Gayeng Ndandani Omah bareng aplikasi Simperum. Program itu dipresentasikannya secara virtual dihadapan Kepala Daerah Terinovatif Kategori Provinsi dan Kabupaten.

Dalam acara yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) setiap tahunnya ini mengangkat tema Innovative Goverment Award (IGA) 2021. Pada 2020, Jagani Omah Bareng Arum menjadi satu dari top 10 inovasi pelayanan publik Jateng.


“Jateng Gayeng Ndandani Omah Bareng ini Jateng yang asyik yang membahagiakan ayo bersama-sama memperbaiki rumah yang tidak layak huni,” ucap Ganjar saat mengikuti secara virtual acara tersebut, Selasa (23/11/2021).

Ganjar mengungkapkan meski saat ini programnya belum dapat berbuah dalam waktu dekat namun dirinya menyakini dengan adanya proses yang terus berjalan akan ada hasil yang baik nantinya.

"Sebenarnya kalau dia ambil manfaat-manfaat banget menurut saya belum. Tapi proses terus berjalan dan menunjukkan hasil yang baik,” ungkapnya.

Program Jateng Gayeng Ndandani Omah Bareng ini menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Perumahan (Siperum) yang juga dapat digunakan untuk akselerasi penanggulangan kemiskinan.



Tak hanya itu, Aplikasi Simperum ini juga terintegrasi dengan SIDesa atau Sistem Informasi Desa Jateng. Dalam hal Integrasi ini, Ganjar menyebut, nantinya bakal mencapai target penanganan kemiskinan sehingga mempercepat koordinasi lintas sektoral.

Program inovasinya ini sudah diimplementasikan dan telah diproyeksikan yang dimana total sasaran sebanyak 125 desa tersebar di 5 daerah yakni Brebes, Pemalang, Banjarnegara, Banyumas dan Kebumen.

“Ketika nanti sampai akhir tahun ini (target) kemiskinan ekstrem mesti nol, kita sudah punya roadmap-nya,” terangnya.

Selain dapat memenuhi layanan dasar masyarakat miskin, kata Ganjar, Simperum ini bahkan dapat membantu dan memudahkan verifikasi dari sasaran PKE tersebut.

Lebih jauh, Ganjar menyebut inovasinya ini dapat memberikan tingkat akurasi data RTLH hingga mencapai angka 80 persen dan nihil duplikasi data yang mana data lebih presisi dan akurat.

“Efisiensi waktu dari 7 hari menjadi 75 menit, efisiensi biaya karena paperless dan juga efisiensi SDM yang semula tiga orang kini bisa satu orang,” tuturnya.

Inovasi aplikasi ini sudah ditiru beberapa provinsi dan daerah. Antara lain Kalimantan Utara, Kabupaten Blora, dan Brebes. “Niatan dari inovasi ini adalah bagaimana inovasi menyelesaikan persoalan yang ada di setiap sektor dan subsektor di jawa tengah,” terangnya.

Jateng Goyeng Mbangun Omah Bareng juga memfasilitasi pembangunan rumah warga miskin melaluo program Tuku Lemah Oleh Omah. Difasilitasi oleh Pemprov Jateng terkait pembentukan Kelompok Masyarakat (Pokmas) untuk penyiapan pembangunan rumah, kemudian pembelian tanah melalui kredit mikro BPR BKK Jateng dan juga memfasilitasi pembangunan rumah melalui bantuan sosial stimulan rumah sederhana sehat.

Adapun tujuan dalam programnya ini dapat meminimalisir angka backlog rumah di Jateng dengan sasarannya masyarakat miskin non-bankable yang tidak memiliki rumah.

“Yang pertama setidak-tidaknya pada saat kami coba menangani masalah, satu data bantuan sosial saat itu begitu rumitnya dan ternyata data-data angka kemiskinan dan sebagainya menjadi soal-soal. Pada saat itu kami mencoba komunikasi dengan kawan kawan kades dan kawan kawan kades ternyata menyampaikan keluh kesahnya itu,” tuturnya

Dalam bentuk programnya diwujudkan berupa bantuan sosial stimulan pembangunan rumah bagi keluarga miskin yang belum memenuhi syarat rumah layak huni yakni memiliki rumah dengan tipe 36.Untuk besarnya bantuan yang berupa struktur ruspin dan arsitektural senilai Rp35 juta.

Dalam pelaksanannya pembangunan rumah baru pada 2021 mencakup di 6 kabupaten/kota, yakni Kabupaten Cilacap, Brebes, Kendal, Purbalingga, Jepara, dan Kota Magelang.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1420 seconds (0.1#10.140)