Nelayan di Karimun Selamatkan Dua ABK Kapal China yang Melarikan Diri
loading...
A
A
A
KARIMUN - Nelayan Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, temukan dua orang terapung di Perairan STS Internasional Perbatasan Indonesia, Sabtu (6/6/2020).
Dua orang terapung itu diketahui merupakan ABK Kapal Tangkap Cumi berbendera China. Mereka nekat melarikan diri dengan cara melompat ke laut dan berenang mencari bantuan.
Kedua ABK kapal asal China itu diketahui masing -masing bernama Andri Juniansyah (30) asal Sumbawa, NTB dan Renafi (22) asal Medan Sumatera Utara. (Baca juga: Ibu 3 Anak Dipenjara karena Mencuri Sawit, BPIP: Hukum Harusnya Pertimbangkan Kemanusiaan )
"Sekitar jam 03.00 dinihari, saya mendengar ada suara orang meminta tolong, awalnya saya hanya diamkan saja, karena takut. Namun, saat saya menghidupkan mesin, saya melihat ada orang melambai-lambaikan tangan ditengah laut," kata Nelayan Kecamatan Tebing Teuku Azhar ditemui di Mapolsek Tebing.
Ia mengatakan, dua orang tersebut saat ditemui terapung telah dalam kondisi lemas. Keduanya, mengaku bahwa mereka baru saja melarikan diri dari kapal tangkap cumi asal China.
"Mereka mengaku dianiaya. Pada pagi harinya, saya langsung membawa mereka ke Pulau Karimun dan melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian," katanya. (Baca juga: Puluhan Honorer Dipecat Tanpa Alasan, Bupati Raja Ampat Turun Tangan )
Andri Juniansyah, salah satu ABK Kapal yang ditemukan mengapung di laut mengungkapkan, alasan dirinya melarikan diri dari kapal tangkap cumi asal China itu karena mendapatkan penganiayaan selama bekerja.
"Saya tidak nyaman kerja di kapal, tidak betah karena mendapatkan penganiayaan. Saya dipukul dan ditendang apabila kerja lambat. Waktu istrahat saja hanya dapat 3 jam dalam sehari," kata Andri ditemui wartawan di Mapolsek Tebing, Sabtu (6/6/2020).
Menurutnya, ia bekerja di atas kapal Lu Ging Yuan Yu 213 asal negara China. Ia mengaku telah bekerja di kapal tersebut selama 5 bulan terhitung sejak Januari lalu.
Dua orang terapung itu diketahui merupakan ABK Kapal Tangkap Cumi berbendera China. Mereka nekat melarikan diri dengan cara melompat ke laut dan berenang mencari bantuan.
Kedua ABK kapal asal China itu diketahui masing -masing bernama Andri Juniansyah (30) asal Sumbawa, NTB dan Renafi (22) asal Medan Sumatera Utara. (Baca juga: Ibu 3 Anak Dipenjara karena Mencuri Sawit, BPIP: Hukum Harusnya Pertimbangkan Kemanusiaan )
"Sekitar jam 03.00 dinihari, saya mendengar ada suara orang meminta tolong, awalnya saya hanya diamkan saja, karena takut. Namun, saat saya menghidupkan mesin, saya melihat ada orang melambai-lambaikan tangan ditengah laut," kata Nelayan Kecamatan Tebing Teuku Azhar ditemui di Mapolsek Tebing.
Ia mengatakan, dua orang tersebut saat ditemui terapung telah dalam kondisi lemas. Keduanya, mengaku bahwa mereka baru saja melarikan diri dari kapal tangkap cumi asal China.
"Mereka mengaku dianiaya. Pada pagi harinya, saya langsung membawa mereka ke Pulau Karimun dan melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian," katanya. (Baca juga: Puluhan Honorer Dipecat Tanpa Alasan, Bupati Raja Ampat Turun Tangan )
Andri Juniansyah, salah satu ABK Kapal yang ditemukan mengapung di laut mengungkapkan, alasan dirinya melarikan diri dari kapal tangkap cumi asal China itu karena mendapatkan penganiayaan selama bekerja.
"Saya tidak nyaman kerja di kapal, tidak betah karena mendapatkan penganiayaan. Saya dipukul dan ditendang apabila kerja lambat. Waktu istrahat saja hanya dapat 3 jam dalam sehari," kata Andri ditemui wartawan di Mapolsek Tebing, Sabtu (6/6/2020).
Menurutnya, ia bekerja di atas kapal Lu Ging Yuan Yu 213 asal negara China. Ia mengaku telah bekerja di kapal tersebut selama 5 bulan terhitung sejak Januari lalu.
(mpw)