Bela George Floyd, PM Kanada Ikut Aksi dengan Berlutut

Sabtu, 06 Juni 2020 - 12:11 WIB
loading...
Bela George Floyd, PM Kanada Ikut Aksi dengan Berlutut
Aksi PM Kanada. Foto/skugal.org
A A A
OTTAWA - Justin Trudeau, Perdana Menteri (PM) Kanada, secara mendadak muncul di sebuah aksi anti-rasisme yang digelar di depan parlemen negara itu. Kemunculannya itu untuk mendengar secara langsung orasi para aktivis yang menuntut perlakuan yang lebih adil dari polisi untuk kelompok minoritas.

Trudeau bergabung dengan demonstran yang berlutut selama delapan menit 46 detik yang menggambarkan waktu seorang perwira polisi Minneapolis menekan lututnya di atas leher George Floyd. ( Baca:Jepang Akan Mulai Lakukan Vaksinasi Covid-19 Tahun 2021 )

Trudeau mencoba berbaur dengan para demonstran, tetapi kamera TV dan kehadiran pihak keamanan RCMP membuat kehadirannya diketahui oleh sekitar 4.000 aktivis yang berkumpul di sekitar Centennial Flame di halaman rumput di Parliament Hill. Trudeau mengatakan kepada keamanannya untuk berhenti mendorong orang-orang ketika dia berjalan lebih dekat ke panggung, tempat para pembicara berorasi.

Trudeau awalnya disambut dengan teriakan "Pembela Trump!" dan "Pergi!" dari beberapa orang banyak. Teriakan itu mereda ketika para pemimpin kulit hitam setempat mulai berbicara tentang seruan mereka untuk mengakhiri ketidakadilan rasial di dalam dan di luar negeri.

Sorakan "Membela Trump" muncul karena keengganan Trudeau untuk mengutuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan menyebut namanya terkait penanganan aksi protes.

Perdana Menteri Kanada itu sendiri bertepuk tangan ketika para pembicara berkumpul meneriakkan "hidup kulit hitam" dan meminta mereka yang berkuasa untuk berbuat lebih banyak untuk mengatasi rasisme sistemik. Kemudian seseorang di antara kerumunan memberikan Perdana Menteri sebuah kaus dengan slogan itu yang terpampang di bagian depan.

Trudeau didampingi oleh Menteri Keluarga Ahmed Hussen, seorang Somalia-Kanada, yang berbicara tentang rasisme di Kanada. "Saya pikir ini sangat kuat ketika kepala pemerintahan Anda berlutut dan bertepuk tangan saat orang mengatakan 'kehidupan warga kulit hitam itu penting'," kata Hussen.

"Sangat luar biasa baginya untuk datang dan menjadi bagian dari ini," imbuhnya seperti dikutip dari CBC, Sabtu (6/6/2020).
(ihs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4145 seconds (0.1#10.140)