Isu Adanya Sabotase Kebakaran Tangki Kilang Minyak Cilacap Melukai Pekerja Pertamina
loading...
A
A
A
CILACAP - Serikat Pekerja Pertamina Seluruh Indonesia (SPPSI) Jakarta menanggapi peristiwa terbakarnya tangki Pertalite di kilang minyak milik PT Pertamina RU IV di Cilacap, Jawa Tengah beberapa hari yang lalu.
SPPSI Jakarta menyatakan bahwa tuduhan adanya unsur kesengajaan sebagai penyebab terbakarnya tangki kilang minyak di Cilacap sebagai fitnah yang sangat keji dan tidak berdasar, sehingga telah melukai dan menyakiti hati Pekerja Pertamina. Demikian dikatakan Ketua Umum SPPSI Jakarta, Muhamad Anis.
Dalam kondisi pandemik 2 tahun terakhir, disaat sebagian pekerja perusahaan lain melaksanakan WFH, sebagian besar pekerja Pertamina di kilang-kilang, di depot-depot, di pelosok hutan maupun di tengah laut, tetap bekerja mengamankan pasokan energi untuk negeri ini.
"Mereka tetap bekerja berjibaku bertaruh nyawa dengan COVID-19 walaupun tidak ada insentif khusus dari perusahaan sebagai kompensasi atas situasi yang tidak normal tersebut, namun mereka tetap bekerja dengan ikhlas," ujar Anis.
Ketika terjadi insiden kebakaran tanki, sebagian dari mereka bertambah-tambahlah kesusahannya. Trauma akibat kebakaran itu sendiri ditambah lagi harus menjalani pemeriksaan baik internal maupun eksternal oleh pihak berwajib yang berlangsung berhari-hari sangat menekan dan menguras energi fisik dan mental mereka.
"Jadi sangat naif bila menuduh mereka sengaja melakukan bakar-bakaran tanki/kilang yang notabene merupakan sawah sumber penghasilan mereka," sebutnya.
Anis mengatakan, faktor alam sangat besar kemungkinannya sebagai penyebab kebakaran mengingat pada saat kejadian sedang terjadi hujan yang disertai petir, namun demikian sebaiknya semua pihak menunggu hasil investigasi yang dilakukan baik oleh internal Pertamina maupun dari pihak eksternal dan aparat penegak hukum mengenai penyebab pastinya.
Lebih lanjut Anis mengapresiasi upaya pemadaman yang dilakukan tim penanggulangan bencana kebakaran tanki RU IV Cilacap. Atas kesigapan mereka, peristiwa kebakaran tak meluas dan api dapat dipadamkan pada Minggu pagi, setelah berkobar sekitar 12 jam.
"Aksi cepat tanggap ini perlu mendapat apresiasi sebagai upaya penyelamatan aset Perusahaan yang dalam hal ini PT Kilang Pertamina Indonesia (KPI) RU IV Cilacap melalui upaya keras yang terstruktur oleh management dan pekerja yang tergabung dalam tim penanggulangan kebakaran" ujarnya.
Dirinya pun menyesalkan adanya pihak-pihak yang menganggap musibah kebakaran tangki Pertalite di Cilacap merupakan sebuah kesengajaan sebagai upaya memperbesar kuota impor. Faktanya dengan adanya insiden tersebut tidak mempengaruhi operasional kilang, crude distiller tetap beroperasi normal dan belum pada kapasitas maksimum. Jadi untuk apa harus impor kalau kapasitas pengolahan di kilang masih bisa dioptimalkan?
SPPSI Jakarta menyatakan bahwa tuduhan adanya unsur kesengajaan sebagai penyebab terbakarnya tangki kilang minyak di Cilacap sebagai fitnah yang sangat keji dan tidak berdasar, sehingga telah melukai dan menyakiti hati Pekerja Pertamina. Demikian dikatakan Ketua Umum SPPSI Jakarta, Muhamad Anis.
Dalam kondisi pandemik 2 tahun terakhir, disaat sebagian pekerja perusahaan lain melaksanakan WFH, sebagian besar pekerja Pertamina di kilang-kilang, di depot-depot, di pelosok hutan maupun di tengah laut, tetap bekerja mengamankan pasokan energi untuk negeri ini.
"Mereka tetap bekerja berjibaku bertaruh nyawa dengan COVID-19 walaupun tidak ada insentif khusus dari perusahaan sebagai kompensasi atas situasi yang tidak normal tersebut, namun mereka tetap bekerja dengan ikhlas," ujar Anis.
Ketika terjadi insiden kebakaran tanki, sebagian dari mereka bertambah-tambahlah kesusahannya. Trauma akibat kebakaran itu sendiri ditambah lagi harus menjalani pemeriksaan baik internal maupun eksternal oleh pihak berwajib yang berlangsung berhari-hari sangat menekan dan menguras energi fisik dan mental mereka.
"Jadi sangat naif bila menuduh mereka sengaja melakukan bakar-bakaran tanki/kilang yang notabene merupakan sawah sumber penghasilan mereka," sebutnya.
Anis mengatakan, faktor alam sangat besar kemungkinannya sebagai penyebab kebakaran mengingat pada saat kejadian sedang terjadi hujan yang disertai petir, namun demikian sebaiknya semua pihak menunggu hasil investigasi yang dilakukan baik oleh internal Pertamina maupun dari pihak eksternal dan aparat penegak hukum mengenai penyebab pastinya.
Lebih lanjut Anis mengapresiasi upaya pemadaman yang dilakukan tim penanggulangan bencana kebakaran tanki RU IV Cilacap. Atas kesigapan mereka, peristiwa kebakaran tak meluas dan api dapat dipadamkan pada Minggu pagi, setelah berkobar sekitar 12 jam.
"Aksi cepat tanggap ini perlu mendapat apresiasi sebagai upaya penyelamatan aset Perusahaan yang dalam hal ini PT Kilang Pertamina Indonesia (KPI) RU IV Cilacap melalui upaya keras yang terstruktur oleh management dan pekerja yang tergabung dalam tim penanggulangan kebakaran" ujarnya.
Dirinya pun menyesalkan adanya pihak-pihak yang menganggap musibah kebakaran tangki Pertalite di Cilacap merupakan sebuah kesengajaan sebagai upaya memperbesar kuota impor. Faktanya dengan adanya insiden tersebut tidak mempengaruhi operasional kilang, crude distiller tetap beroperasi normal dan belum pada kapasitas maksimum. Jadi untuk apa harus impor kalau kapasitas pengolahan di kilang masih bisa dioptimalkan?