Integrasi dan Digitalisasi Jadi Kunci Kebangkitan Ekonomi Jawa Timur

Rabu, 17 November 2021 - 19:53 WIB
loading...
A A A
Sedangkan Muhammad Fikser menjelaskan Pemerintah Kota Surabaya berupaya membudayakan masyarakat agar mencintai produk lokal melalui digitalisasi melalui aplikasi E-Peken. "Semua aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemkot wajib membeli kebutuhan bahan pokok lewat aplikasi E-Peken," kata Fikser.

Saat ini ada 253 toko kelontong yang tergabung dengan E-Pekan binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Surabaya. Selain itu ada UMKM yang menjual kerajinan, pakaian, dan kuliner. "ASN dipaksa membeli. Bagaimana cara kontrolnya? Semua ASN sudah punya akun, dari monitoring bisa dilihat tanggal transaksinya," kata Fikser.

Namun, Arumi Bachsin mengingatkan kecintaan terhadap produk lokal bukan hanya harus ditumbuhkan oleh konsumen. "Penyedia barang UMKM harus mulai punya pride (kebanggaan)," katanya. Artinya UMKM juga harus menjaga mutu agar tak mengecewakan.

Akhirnya, Ketua AMSI Jatim Arief Rahman percaya, Jatim memiliki kekuatan ekonomi untuk bisa berkembang di masa pandemi dengan digitalisasi.

"Kita tahu pemerintah daerah dalam beradaptasi dengan kondisi ini lebih mengedepankan digitalisasi dan penggunaan teknologi secara lebih masif lagi. Penetrasi internet yang mencapai 73,7 persen, harus dioptimalisasi," katanya.
(msd)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2146 seconds (0.1#10.140)