Terjebak Banjir Sintang, Kartini Melahirkan di Atas Perahu Kayu
loading...
A
A
A
SINTANG - Petugas medis melakukan evakuasi terhadap Kartini, korban banjir Sintang yang terpaksa melahirkan di atas perahu kayu, Minggu (14/11/2021) dini hari.
Kartini yang merupakan warga Kelurahan Mengkurai, Kabupaten sintang ini melahirkan saat perjalanan menuju ke Puskesmas Sungai Durian menggunakan perahu bermesin tempel. Di atas perahu, Kartini melahirkan bayi perempuan dengan berat 3,3 Kg.
Kartini menceritakan, saat dirinya dan suami berada di rumahnya yang terendam banjir sudah merasakan tanda tanda akan melahirkan.
Sang suami Abdul Muin langsung mengambil perahu dan membawa kartini menuju Puskesmas.
Di tengah perjalanan, Kartini merasakan perutnya sudah sakit dan ingin melahirkan. Beruntung ada ibu-ibu tetangga Kartini yang ikut mengantar ke Puskesmas, sehingga proses melahirkan dibantu oleh warga. Baca: Begini Penampakan Sintang Sejak Terendam Banjir 21 Oktober Lalu.
Saat ini Kartini dan bayinya berada di Puskesmas Sungai Durian untuk mendapatkan perawatan medis. "Kami belum memikirkan nama sang buah hati yang lahir di tengah musibah banjir ini. Yang penting bayinya sehat," ujar Kartini. Baca Juga: Tak Taat Aturan Prokes, Pemkot Bakal Evaluasi Operasional Ruang Publik di Bandung.
Kartini yang merupakan warga Kelurahan Mengkurai, Kabupaten sintang ini melahirkan saat perjalanan menuju ke Puskesmas Sungai Durian menggunakan perahu bermesin tempel. Di atas perahu, Kartini melahirkan bayi perempuan dengan berat 3,3 Kg.
Kartini menceritakan, saat dirinya dan suami berada di rumahnya yang terendam banjir sudah merasakan tanda tanda akan melahirkan.
Sang suami Abdul Muin langsung mengambil perahu dan membawa kartini menuju Puskesmas.
Di tengah perjalanan, Kartini merasakan perutnya sudah sakit dan ingin melahirkan. Beruntung ada ibu-ibu tetangga Kartini yang ikut mengantar ke Puskesmas, sehingga proses melahirkan dibantu oleh warga. Baca: Begini Penampakan Sintang Sejak Terendam Banjir 21 Oktober Lalu.
Saat ini Kartini dan bayinya berada di Puskesmas Sungai Durian untuk mendapatkan perawatan medis. "Kami belum memikirkan nama sang buah hati yang lahir di tengah musibah banjir ini. Yang penting bayinya sehat," ujar Kartini. Baca Juga: Tak Taat Aturan Prokes, Pemkot Bakal Evaluasi Operasional Ruang Publik di Bandung.
(nag)