YABB Ajak Kolaborasi Atasi Penyediaan Akses Air Minum Layak

Sabtu, 13 November 2021 - 12:21 WIB
loading...
YABB Ajak Kolaborasi...
Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), organisasi nirlaba yang merupakan bagian dari GoTo Group, telah meluncurkan Catalyst Changemakers Lab (CCL). Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), organisasi nirlaba yang merupakan bagian dari GoTo Group, telah meluncurkan Catalyst Changemakers Lab (CCL) pada 5 November 2021 lalu. CCL merupakan sebuah program inovatif bagi parachangemakers(agen perubahan) untuk berkolaborasi dalam mengatasi permasalahan akses air minum layak dan ketahanan bencana hidrometeorologi melalui inovasi dan teknologi.

Untuk itu, CCL mengajak perusahaan rintisan (startup) dan organisasi masyarakat sipil (CSO) untuk bergabung dan melahirkan solusi yang akan diaplikasikan di berbagai kota di Indonesia.

Bersama dengan Social Innovation Accelerator Program (SIAP), sebuah platform pengembangan dan akselerasi wirausaha sosial, YABB menghadirkan CCL untuk mempertemukan para pemangku kepentingan dari multisektor dengan fokus pada pendekatan pola pikir sistematik (system change thinking)dan kepemimpinan transformasional (transformational leadership).



Selanjutnya, Pilot Project akan dilaksanakan untuk memastikan solusi dapat digunakan dengan baik, sehingga pemanfaatan teknologi bisa benar-benar membantu masyarakat luas di berbagai tempat.

Monica Oudang, Chairwoman Yayasan Anak Bangsa Bisamengatakan mengatakan, semua harus menyadari bahwa air merupakan penopang kehidupan manusia. "Namun kami melihat ada dua isu yang membutuhkan kita untuk bergerak bersama. Pertama, air minum layak harus dapat diakses oleh setiap individu. Kedua, bencana terkait air semestinya tidak memberikan kerugian sosial ekonomi yang berat kepada masyarakat," kata dia.

Dirinya melanjutkan, dengan prinsip gotong royong, YABB berkomitmen untuk mendorong perubahan yang mengakar dan berkesinambungan. "Kami berharap CCL dapat menjadi langkah perubahan pada sistem dengan memanfaatkan kolaborasi, inovasi dan teknologi. Hal ini pun kami lakukan dalam mendukung upaya pemerintah demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang dapat menikmati air minum layak dan lebih tahan terhadap bencana terkait air," tandanya.

Direktur Perumahan dan Permukiman Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Tri Dewi Virgiyanti mengatakan, pihaknya mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh YABB dengan membentuk kolaborasi para changemakers mulai dari perusahaan rintisan (start up), organisasi masyarakat sipil (CSO) serta komunitas untuk membantu percepatan akses terhadap air minum layak dan aman.

"Hal ini sesuai dengan target pemerintah dimana seluruh masyarakat Indonesia memiliki akses terhadap air minum layak di tahun 2024, termasuk 30% akses air minum perpipaan, dan 15% akses air minum yang aman,” katanya.

Tidak hanya permasalahan air minum layak yang masih menjadi pekerjaan kita bersama. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa 98% bencana yang terjadi di Indonesia sejak Januari sampai Agustus 2021 adalah bencana hidrometeorologi basah.

Bencana terkait air ini kata dia, tidak hanya menelan ratusan korban jiwa, bencana ini juga menimbulkan kerugian sosial ekonomi yang berat bagi jutaan masyarakat yang tinggal di area rentan bencana.



Diketahui, dalam rangka memperluas jangkauan Catalyst Changemakers Lab (CCL), Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB) dan Social Innovation Acceleration Program melaksanakan aktivasi di tiga kota yang ditargetkan menjadipilot projectyaitu Bandar Lampung (Senin, 8 November 2021), Makassar (Rabu, 10 November 2021), dan Semarang (Jumat, 12 November 2021).. Bertemakan“Water Access and Disaster Resilience for All: Coming Together to Tackle Water-Related Issues in Indonesia”, CCL turut menghadirkan ahli dari startUp, CSO, dan akademisi.

Co-Founder and Managing Partner Social Innovation Accelerator Program (SIAP) William Hendradjajamenambahkan pihaknua bangga menjadi bagian dari Catalyst Changemakers Lab (CCL) yang mengkombinasikan penggunaan teknologi yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan di berbagai daerah.

"CCL akan melanjutkan rangkaian program dengan kampanye aktivasi untuk menyatukan para pemangku kepentingan dalam membahas isu air di Semarang, Makassar, dan Bandar Lampung. Karena itu kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat," katanya.

YABB melalui pilar ThriveGreener senantiasa fokus menyediakan solusi untuk masalah yang berkaitan dengan lingkungan. Kami berharap CCL dapat menjadi cara baru dalam penanganan tantangan yang ada. "Sehingga dapat mempercepat proses intervensi terhadap masalah air saat ini. Kedepannya, ketahanan bencana terkait air pun akan kami tidak hanya oleh Indonesia, tapi juga Filipina dan Vietnam,” tutup Monica.
(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3006 seconds (0.1#10.140)