Pengerjaan Bundaran Metro Tanjung Bunga Berpotensi Terhambat Lahan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Memasuki akhir tahun pengerjaan Jalan Metro Tanjung Bunga (MTB) terus dikebut, meski masih dibayang-bayangi persoalan lahan.
Diketahui, proyek prestisius yang menelan anggaran Rp87 miliar tersebut akan dilengkapi dengan bundaran di pertigaan Jalan MTB dan Jalan Danau MTB untuk mengurai kemacetan.
Pejabat Pelaksana Teknis Konstruksi (PPTK) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar , Darlis mengatakan pengerjaan bundaran tersebut masih menunggu hasil koordinasi bersama dengan bagian pertanahan, aset dan pemilik lahan karena sebagian bundaran akan menggunakan lahan pihak ketiga.
"Itu lagi dibahas, karena ada kan terkait lahan yang dikoordinasikan dengan pemilik, itu ada yang kena (lahannya) harus ada keputusan, baru bisa dilakukan pengerjaan, nda bisa kita anu karena jangan sampai kita terkendala masalah lahan," katanya.
Meski demikian, agar pengerjaan tidak molor, pihaknya akan fokus lebih dulu pada betonisasi yang sudah hampir menyentuh jembatan Barombong.
Sementara itu, Darlis mengaku pengerjaan MTB sudah mencakup 50% lebih. Beberapa median jalan sudah dibongkar dan betonisasi mulai dilakukan pada sisi lainnya. Dia optimistis, pengerjaan dapat rampung hingga akhir Desember ini.
"Kita sudah poles tahap keduanya ini kita sudah ada beberapa yang sudah dibuka beton lamanya yang median tengah sebagian besar sudah bisa dilewati oleh masyarakat sehingga tahap keduanya ini kita balap yang disampingnya," ujarnya.
Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Makassar , Andi Suharmika meminta Pemkot Makassar mengebut penyelesaiannya. Jangan sampai pengerjaan kembali molor.
Aset-aset tersebut, kata dia, harus jelas dokumen kepemilikannya. Pemkot Makassar harus memastikan untuk tidak membangun di atas lahan yang belum jelas statusnya.
"Kalau pun ada terhambat, kita minta segera koordinasikan cepat. Kita menginginkan cepat terselesaikan agar pengguna bisa menikmati. Kami minta koordinasi. Untuk persoalan di sana saya kira tidak ada maslaah, cuma kita semua harus komunikasi," tegasnya.
Terlebih pengerjaan tersebut cukup memakan ruang, potensi kemacetan akan lebih lama jika pengerjaan kembali molor.
"Kita mau lewat di sana macet sekali, tapi ini kan bagian supaya bisa bagus jalan, jadi kita minta pengerjaannya dikebut agar rampung sampai akhir tahun," pungkas dia.
Diketahui, proyek prestisius yang menelan anggaran Rp87 miliar tersebut akan dilengkapi dengan bundaran di pertigaan Jalan MTB dan Jalan Danau MTB untuk mengurai kemacetan.
Pejabat Pelaksana Teknis Konstruksi (PPTK) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar , Darlis mengatakan pengerjaan bundaran tersebut masih menunggu hasil koordinasi bersama dengan bagian pertanahan, aset dan pemilik lahan karena sebagian bundaran akan menggunakan lahan pihak ketiga.
"Itu lagi dibahas, karena ada kan terkait lahan yang dikoordinasikan dengan pemilik, itu ada yang kena (lahannya) harus ada keputusan, baru bisa dilakukan pengerjaan, nda bisa kita anu karena jangan sampai kita terkendala masalah lahan," katanya.
Meski demikian, agar pengerjaan tidak molor, pihaknya akan fokus lebih dulu pada betonisasi yang sudah hampir menyentuh jembatan Barombong.
Sementara itu, Darlis mengaku pengerjaan MTB sudah mencakup 50% lebih. Beberapa median jalan sudah dibongkar dan betonisasi mulai dilakukan pada sisi lainnya. Dia optimistis, pengerjaan dapat rampung hingga akhir Desember ini.
"Kita sudah poles tahap keduanya ini kita sudah ada beberapa yang sudah dibuka beton lamanya yang median tengah sebagian besar sudah bisa dilewati oleh masyarakat sehingga tahap keduanya ini kita balap yang disampingnya," ujarnya.
Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Makassar , Andi Suharmika meminta Pemkot Makassar mengebut penyelesaiannya. Jangan sampai pengerjaan kembali molor.
Aset-aset tersebut, kata dia, harus jelas dokumen kepemilikannya. Pemkot Makassar harus memastikan untuk tidak membangun di atas lahan yang belum jelas statusnya.
"Kalau pun ada terhambat, kita minta segera koordinasikan cepat. Kita menginginkan cepat terselesaikan agar pengguna bisa menikmati. Kami minta koordinasi. Untuk persoalan di sana saya kira tidak ada maslaah, cuma kita semua harus komunikasi," tegasnya.
Terlebih pengerjaan tersebut cukup memakan ruang, potensi kemacetan akan lebih lama jika pengerjaan kembali molor.
"Kita mau lewat di sana macet sekali, tapi ini kan bagian supaya bisa bagus jalan, jadi kita minta pengerjaannya dikebut agar rampung sampai akhir tahun," pungkas dia.
(agn)