COVID-19 Ditemukan di 54 Sekolah, Tes Acak Bakal Dilakukan Rutin
loading...
A
A
A
BANDUNG - Tes acak sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Bandung bakal dilakukan secara rutin untuk mendeteksi penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah . Saat ini, kasus COVID-19 terdeteksi ada di 54 sekolah di Kota Bandung.
Menurut Kasi Kelembagaan dan Peserta Didik SD Disdik Kota Bandung Risman Al Isnaeni, pihaknya akan rutin menggelar tes acak kepada sejumlah sekolah di Kota Bandung yang mengelar PTM. Namun, untuk periodenya sangat tergantung pada dinas kesehatan sebagai pelaksana tes PCR acak.
"Idealnya sih sebulan sekali, tapi itu tergantung dinas kesehatan dan anggarannya. Bisa jadi dua bulan sekali," kata dia pada acara Bandung Menjawab di Taman Dewi Sartika, Kota Bandung, Selasa (9/11/2021).
Baca juga: 1.692 Bidang Belum Bersertifikat, Lahan Pemda Bandung Barat Rawan Diserobot
Menurut dia, saat ini tes acak pertama telah selesai dilakukan. Jumlah sekolah yang dilakukan tes acak mencapai 214 sekolah dengan jumlah siswa 8.157 orang. Terdiri atas siswa TK, SD, SMP, SMA/SMK, dan guru atau tenaga kependidikan.
"Hasil dari tes itu, 265 siswa dan guru dinyatakan positif atau sekitar 3,2 persen dari total siswa dan guru yang kami lakukan tes acak. Saat ini, 54 sekolah itu masih menghentikan PTM-nya," kata dia.
Disdik memastikan, dalam waktu dekat 54 sekolah itu akan diperbolehkan menggelar PTM jika seluruh siswanya yang positif COVID selesai melaksanakan isolasi mandiri. Minggu ini diperkirakan PTM akan mulai digelar.
"Kalau sudah sembuh dan melakukan isolasi mandiri, mereka bolah sekolah lagi. PTM boleh digelar lagi. Walaupun, mayoritas siswa dan guru yang positif adalah OTG (tanpa gejala). Kami tidak mendapat laporan ada siswa yang sampai kritis atau dirawat," imbuh Risman
Menurut Kasi Kelembagaan dan Peserta Didik SD Disdik Kota Bandung Risman Al Isnaeni, pihaknya akan rutin menggelar tes acak kepada sejumlah sekolah di Kota Bandung yang mengelar PTM. Namun, untuk periodenya sangat tergantung pada dinas kesehatan sebagai pelaksana tes PCR acak.
"Idealnya sih sebulan sekali, tapi itu tergantung dinas kesehatan dan anggarannya. Bisa jadi dua bulan sekali," kata dia pada acara Bandung Menjawab di Taman Dewi Sartika, Kota Bandung, Selasa (9/11/2021).
Baca juga: 1.692 Bidang Belum Bersertifikat, Lahan Pemda Bandung Barat Rawan Diserobot
Menurut dia, saat ini tes acak pertama telah selesai dilakukan. Jumlah sekolah yang dilakukan tes acak mencapai 214 sekolah dengan jumlah siswa 8.157 orang. Terdiri atas siswa TK, SD, SMP, SMA/SMK, dan guru atau tenaga kependidikan.
"Hasil dari tes itu, 265 siswa dan guru dinyatakan positif atau sekitar 3,2 persen dari total siswa dan guru yang kami lakukan tes acak. Saat ini, 54 sekolah itu masih menghentikan PTM-nya," kata dia.
Disdik memastikan, dalam waktu dekat 54 sekolah itu akan diperbolehkan menggelar PTM jika seluruh siswanya yang positif COVID selesai melaksanakan isolasi mandiri. Minggu ini diperkirakan PTM akan mulai digelar.
"Kalau sudah sembuh dan melakukan isolasi mandiri, mereka bolah sekolah lagi. PTM boleh digelar lagi. Walaupun, mayoritas siswa dan guru yang positif adalah OTG (tanpa gejala). Kami tidak mendapat laporan ada siswa yang sampai kritis atau dirawat," imbuh Risman
(msd)