Raja Taliwang Tagih Kerajaan Belanda Kembalikan Barang Rampasan Perang 1908

Rabu, 03 November 2021 - 18:09 WIB
loading...
Raja Taliwang Tagih...
Tampak rumah istana Sumbawa berdiri kokoh di tengah kota sebagai simbol kejayaan Kesultana Sumbawa. Foto: Dok/Okezone
A A A
SUMBAWA - Muhammad Syahril Amin yang mengklaim diri sebagai Raja Taliwang penerus Kesultanan Sumbawa Dinasti Poros Abbasiyah, menagih Belanda mengembalikan barang rampasan perang 1908.

Desakan itu tertuang dalam surat yang dikirim ke pemerintah Kerajaan Belanda terkait harta rampasan perang pada 1908.

Syahril yang dihubungi dari Mataram membenarkan hal itu. Surat tertanggal 4 Oktober 2021 dikirim ke Perdana Menteri Belanda Cq Dubes Belanda di Jakarta.

Raja Taliwang Tagih Kerajaan Belanda Kembalikan Barang Rampasan Perang 1908




Menurutnya, tagihan itu mengacu pada dokumen Kerajaan Belanda yang dipublikasikan beberapa bulan lalu. “Dokumen itu menyebutkan bahwa ada barang sitaan perang tahun 1908 yang dibawa ke Belanda,” ujar Syahril kepada wartawan, Rabu (3/11/2021).

Dia mengatakan surat itu diharapkan segera ditindaklanjuti lantaran saat ini mulai banyak barang sitaan Belanda di Nusantara yang dikembalikan secara bertahap.

Syahrir yang menyebut dirinya sebagai Sultan Muhammad Kaharuddin III meminta pemerintah Kerajaan Belanda untuk mengembalikan aset milik rakyat Taliwang yang dibawa oleh tentara pasukan Belanda pada perang tahun 1908.



Syahril Amin merinci barang sitaan perang yang dibawa Belanda yakni 112 Meriam Besi dan Perunggu, 217 Brechloader, 2373 Front Loader-Senapan Winchister Buatan Amerika, 203 Pistol, 17.000 Tombak dan Keris.

Barang sitaan itu menurut dia tercantum dalam dokumen Koran Delpher Detail. “Semua masih di tangan mereka. Tinggal tunggu sikap mereka atas surat kami tersebut,” Paparnya.

Dia mengaku tidak main-main, sebab, itu semua menurutnya ada di dokumen ANRI. Dirinya pun merupakan penerua Sultan Muh Kaharuddin II sesuai dengan sejarah. Syahril juga menunjukkan hierarki kerajaan tersebut.

Dalam sejarahnya, kata Syahril, Taliwang merupakan Lembah Bani Abbasiyah terakhir yang menjadi area pembumihangusan oleh penjajah.



Peperangan itu menelan banyak korban jiwa termasuk Wazir/Perdana Menteri Kerajaan Taliwang Kesultanan Sumbawa Sayyid Muhammad Unru Ibnu Sayyid Muhammad Saleh (Lalu Unru bin Lalu Alleh), beserta istri, dan tiga anaknya serta sembilan lainnya.

Dia berharap pemerintah Belanda membuka akses seluas-luasnya guna dapat menelusuri jejak sejarah dan barang sitaan yang dibawa tentara Belanda.
(nic)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2591 seconds (0.1#10.140)